30.Permintaan pertama

565 34 4
                                    

Sebelum membaca jangan lupa untuk follow dulu ya☺
Selamat membaca....
-
-
-
-

"Kalau aku terus menghindar mungkin aku akan kehilangan kesempatan, meskipun menyakitkan sepertinya aku harus bisa memanfaatkan waktu yang sedikit ini"

-
-
-

Sepulang dari kampus Ameira memasuki rumah dengan wajah yang terlihat gugup karena ia tidak tahu nanti harus seperti apa saat ia berbelanja dengan Afnan.

"Kak Afnan udah pulang belum ya, apa mungkin masih di kampus?" Tanya Ameira bermonolog. Tapi, melihat keadaan sekitar yang terlihat sepi bahkan di depan tadi Ameira juga tidak melihat ada motor yang terparkir, yang menandakan kalau Afnan sepertinya belum pulang.

Ameira juga sendari tadi di kampus sama sekali tidak melihat keberadaan Afnan, ia tidak tahu laki-laki itu tengah berada dimana.

"Kak Afnan gak mungkin lupakan" Gumam Ameira yang sekarang malah overthinking kalau Afnan tidak akan mengabulkan permintaannya ini.

Dilain tempat kini Afnan tengah makan siang di sebuah restoran yang tak jauh dari kampus bersama dengan Tasya, mereka terlihat begitu menikmati makanan yang mereka pesan.

Saling asiknya bersama Tasya, Afnan sepertinya lupa dengan permintaan pertama gadis yang berada di rumah.

"Nan kamu inget gak sih waktu dulu kamu sering banget jailin aku, sampai-sampai aku nangis karena kamu jailin. Padahal aku itu pacar kamu loh" Tasya tiba-tiba membahas kejadian masalalu yang pernah mereka lewati.

Afnan hanya tersenyum, "Itukah dulu, sekarang aku gak akan jailin kamu lagi" Balas Afnan.

"Ehh tapi aku masih simpen lo harapan kita yang waktu itu kita bikin, aku baca juga kalau harapan kamu itu nikah sama aku kamu lucu banget sih Nan nulis harapan itu" Tasya terus saja membahas kejadian yang pernah dia alami saat bersama dengan Afnan  dulu.

"Sekarang kita udah dewasa, apa harapan kamu itu gak ingin kamu kabulkan Nan?" Sambung Tasya yang membuat Afnan seketika tersedak.

"Ehh kamu gak apa-apa, nih minum dulu" Tasya menyerahkan gelas berisikan air untuk Afnan minum.

"Aku gak apa-apa" Jawab Afnan.

Setelahnya keduanya hanya saling diam menikmati makanan tanpa obrolan apa-apa, sebenarnya dari tadi juga Afnan tidak begitu banyak menanggapi ocehan dari Tasya. Entah kenapa rasanya Afnan tidak tertarik lagi dengan bahasan yang Tasya bahas ini.

Meskipun dulu memang semua itu sangat melekat dalam ingatan Afnan, tapi kali ini ia seperti biasa saja tidak ada lagi perasaan yang seperti dulu.

"Nan habis dari sini kita ke mall yukk, udah lama juga kan kita gak ke mall" Ajak Tasya kepada Afnan, mendengar kaya Mall Afnan seperti melupakan sesuatu.

Ia baru ingat kalau hari ini ia dan Ameira akan pergi berbelanja bersama, itu adalah permintaan pertama dari Ameira kepadanya. Afnan bahkan tadi mengingatkan gadis itu untuk pulang dari kampus lebih awal.

Tapi sekarang dia malah melupakannya, Afnan ini masih muda bisa-bisanya dia lupa. "Sorry Sya tapi kayanya aku gak bisa deh soalnya aku ada urusan, kamu bisa pulang sendirikan?" Ujar Afnan kepada Tasya.

Afnan harus secepat mungkin pulang, kasihan kepada Ameira yang mungkin sudah menunggunya.

"Nan tapikan kita jarang banget ngabisin waktu bareng, setelah aku datang lagi kesini" Balas Tasya yang terlihat tidak suka karena secara langsung Afnan ini menolak ajakannya.

Tidak biasanya Afnan menolak setiap kali Tasya ajak kemana pun selalu Afnan ikuti, tapi kenapa sekarang Afnan menolaknya.

"Ayolah Nan, please ya" Tasya berusaha membujuk Afnan dengan memohon.

WAKTU untuk SABINAWhere stories live. Discover now