6. Persyaratan Pernikahan

9 2 0
                                    

.

.

.

"Berdoalah dengan penuh keyakinan bahwa 

setiap apa yang kita 'Aamiin' kan- akan dikabulkan Tuhan"

.

.

.

***


Setelah Naureen pergi keluar dari kafe itu, ia menutupi sebagian wajah nya menggunakan hijab  agar orang-orang yang ia lewati tidak mengenali maupun mengkhawatirkan diri nya yang sedang sesegukan menangis. 


Naureen masuk ke dalam mobil yang berada di depan kafe itu, Naureen merasa itu mobil nya maka dari itu Naureen langsung masuk ke dalam mobil itu dan segera menutup pintu mobil, dan Naureen menangis sekeras-keras nya. Ia menggerak-gerakan tangan nya berusaha mencapai tisu yang ada di dashboard, wajah Naureen masih tertutup hijab nya karena ia masih menangis. Tiba-tiba ada yang memberi selembar tisu untuk Naureen, tisu itu langsung diletakkan ke tangan Naureen yang masih mencari-cari keberadaan tisu di dashboard nya.


"Makasih.." lirih Naureen dan segera mengeluarkan ingus yang menumpuk sudah di hidung nya. Dan tiba-tiba Naureen tersadar bahwa ia ke kafe itu mengendarai mobil seorang diri, lalu siapa yang memberi nya tisu?

Lalu saat Naureen menoleh perlahan ke arah tisu tadi berasal, ada seorang pria di kursi di samping nya.


"Mau tisu lagi?" tanya pria itu tanpa melihat ke arah Naureen, ia terpaku pada ponsel nya.



"Mau tisu lagi?" tanya pria itu tanpa melihat ke arah Naureen, ia terpaku pada ponsel nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"HUSSEIN??!! LO NGAPAIN DI MOBIL GUE??" 


Naureen sangat terkejut saat melihat Hussein berada di kursi di samping nya, DI MOBIL MILIK NYA. 


Hussein menghela nafas  nya dan tanpa menatap Naureen langsung, Hussein berkata,


"Harus nya saya yang ngomong begitu ke kamu. Kamu siapa? ngapain di mobil saya?" 


"HAH??!! MOBIL LO??" 


Dengan mata sembab dan hidung nya yang merah seperti tomat, Naureen mengamati setiap bagian dari mobil itu dan ya memang benar ucapan Hussein, itu mobil milik nya, bukan mobil milik Naureen. 

Dear Imamku, HusseinWhere stories live. Discover now