9.

16 2 0
                                    

***



Naureen's P.O.V


Karena Hussien hari ku yang indah menjadi suram, sekarang sudah pukul 3 sore tetapi Hussein belum ada mengabari aku kalau ia sudah membeli cincin kami.

Tidak ada siapa pun yang dapat menemani aku dan Hussein memilih cincin, jadi Hussein saja sendiri yang memilih sesuai yang di inginkan nya. Aku sih bebas saja, toh aku tidak menginginkan pernikahan ini juga, untuk apa aku ikut memilih cincin bersama nya.

'Tiingg'

Ponsel ku berbunyi menandakan pesan WhatsApp telah masuk dari seseorang.

Pesan itu dari si kaku pasti nya.

Pesan itu dari si kaku pasti nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ia memberitahu bagaimana cincin yang ia beli. Tapi cincin itu di produksi oleh Brand ternama, apa dia benar-benar akan mengeluarkan uang banyak hanya untuk itu ? Ah lihat saja nanti apa yang dia beli, aku tidak mengeluarkan uang sepeserpun juga, jadi ya terserah dia.

"Nau, lagi sibuk ?"

Umi tiba-tiba mengetuk pintu kamar ku,

"Nggak kok Umi.. masuk aja Nau lagi senderan aja nih.."

Umi pun masuk ke kamar ku, duduk di tepi kasur dan mulai menanyaiku

"Begini, Umi tanya baik-baik sama Nau ya? Umi minta Nau jangan bohongin Umi.. Nau bilang sama Umi yang sejujur-jujur nya. Naureen kemarin ke toko buku buat ketemuan sama Zaky?" tanya Umi seraya menatap mata ku dengan intens.

Sudah lah bagaimana pun aku harus jujur. Sudah pasti si kaku yang ceritain ke Umi sama Abi.

Aku mengangguk dengan sedikit ragu, tanpa menatap mata ibu. Aku tau aku salah dengan tidak mendengarkan nasihat Umi dan Abi untuk tidak boleh berpacaran, maka dari itu aku sangat takut menatap mata ibu. Aku takut melihat kekecewaan terpancar dari mata nya.

Umi menghela nafas nya pelan, ia memperbaiki posisi duduk nya sehingga betul-betul menghadapkan badan nya padaku. Umi mengambil pergelangan tangan ku, lalu ia genggam dengan kedua tangan nya. Umi menatap ku kembali.

"Kamu masih pacaran sama dia..? Kenapa Nau tidak kasih tau Umi? Terakhir Nau bahas tentang dia, kan Umi dan Abi sudah bilang jangan berhubungan lagi, fokus kuliah saja.." Tanya Umi, ia masih menatap ku. Dan aku masih tidak berani menatap mata ataupun wajah nya.

"Maaf Umi.. maaf Nau gak jujur.. Nau gak bisa menghentikan hubungan Nau tiba-tiba gitu. Nau sayang Umi sama Zaky.. tapi sumpah Umi, Sumpah demi Allah Naureen gak ngelakuin hal yang macam-macam, pegangan tangan saja Naureen gak pernah dan gak mau.. Naureen cuma pacaran untuk saling support Umi.. Naureen gak gitu-gitu kok, kaya yang di film-film itu.." jelasku pada ibu, kali ini aku berani menatap mata nya agar ia yakin dengan ucapan ku.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 18, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dear Imamku, HusseinWhere stories live. Discover now