8.

8 3 0
                                    

.
.

"Sesungguh nya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baik nya"
(QS. At-Tin : 4)

.

.

.

.

.

***

Setelah Hussein menjelaskan dengan rinci apa saja yang terjadi, bagaimana Naureen bisa berada di dalam mobil nya, Ayah Naureen segera mengangkat putri satu-satunya itu dari dalam mobil Hussein dan memindahkan nya ke kamar, begitu nyenyak tidur Naureen sampai-sampai tidak terbangun sama sekali. 

Setelah memindahkan anak gadis nya, ayah Naureen turut mengajak ibu Naureen untuk segera mendatangi Hussein yang ingin pamit pulang. 

"Terima Kasih ya, Hussein. Maaf ya Naureen nya merepotkan sekali sampai-sampai tertidur begitu, bikin kamu jadi telat pulang. Padahal rumah kamu lumayan jauh lho dari sini.." ucap Ibu Naureen.

"Nggak apa-apa kok Umi, dari pada Naureen nya nyetir mobil sendirian di keadaan dia yang lagi nangis-nangis tadi, Hussein juga ikut khawatir kalau gitu Umi.. gak apa-apa kok Hussein pulang malam yang penting Naureen nya pulang selamat sampai rumah.." ucap Hussein dan mendapatkan anggukan mengerti dari kedua orang tua Naureen

"..Yaudah Hussein langsung pulang aja ya Umi, Abi.. nanti jam 8 soalnya mau ngerjain proposal buat keperluan kampus.." lanjut Hussein berpamitan seraya menyalami dan mencium tangan kedua orang tua Naureen. 

"Wah padahal Abi pengen kita sholat Maghrib sama-sama lho.. kamu juga makan malam disini saja.." ucap Ayah Naureen.

"Duh maaf ya Abi, Hussein kalau sekarang gak bisa.. Lain kali ya Abi, pas Hussein kesini selanjut nya.." 

"Yo wes lah gak papa, Abi tunggu kamu kesini lagi. Sering-sering ya Hussein, Abi sama Umi senang sekali kalau kamu sering datang kemari" 

Hussein mengangguk seraya tersenyum meng-iyakan ucapan ayah Naureen sebelum masuk ke dalam mobil nya.

"Hussein pulang ya Abi, Umi. Assalamualaikum" 

"Waalaikumsalam, hati-hati ya Hussein ya! Jangan ngebut-ngebut!" ucap Ibu Naureen

Hussein mengangguk lalu perlahan melajukan mobil nya untuk segera pulang kerumah.

***

Naureen's P.O.V

"Nau.. bangun yuk bentar lagi maghrib, gak boleh tidur" 

Samar-samar aku mendengar suara Umi masuk ke alam mimpi ku, aku membuka mata ku perlahan, aku terkejut saat melihat Umi ada di sisi kasur sedang menepuk-nepuk kaki ku seraya membangunkan ku.

Aku seketika langsung duduk dan kebingungan, kok aku dirumah? bukan nya aku di mobil Hussein? Emang nya tadi aku mimpi ya? 

"Umi.. kok aku dirumah? tadi pagi aku ke toko buku lho bu" jelas ku pada ibu

"Iya, tadi Hussein nganterin kamu kerumah, kamu ketiduran pulesss sekali di mobil" ucap Umi

Aku tiba-tiba teringat saat aku sedang menunggu Hussein keluar dari KUA, entah apa yang di urus nya begitu lama sekali. Aku memainkan ponsel ku yang dari baterai 87% hingga tersisa 12% saja ia masih berada di dalam sana. Aku ingin masuk, tapi takut apabila akan di nikahkan langsung disana, memikirkan nya saja membuat aku bergidik ngeri.

Dear Imamku, HusseinWhere stories live. Discover now