Klarifikasi berujung rumit

13.1K 1.9K 489
                                    

"Dari mana lo?" tanya Haikal begitu melihat Jevandra masuk ke kelasnya. Ada Aji dan Chiko yang sedang asik bermain game di HP. Lalu Rendi yang sibuk mencoret-coret bagian belakang bukunya, kemudian Nando yang sedang melihat lihat koleksi fotonya di kamera miliknya.

Melihat kedatangan Jevandra yang nampak kesal, membuat keempat temannya langsung terfokus padanya. Mereka terheran, entah sejak kapan Jevandra selalu dalam mood yang buruk, mungkin karena gosip yang beredar. Mereka tau gosip yang tiba-tiba itu, tapi mereka pun tau kalau itu cuma sebatas rumor tidak benar karena teman-temannya jelas tau Jevandra tidak menyukai Axel.

"Gila tuh si Axel, dia pikir gue apaan dikasih kasih bunga. Sinting," omel Jevandra sambil jalan dengan langkah kasar dan duduk di bangkunya sambil mendumel, menyita perhatian teman temannya.

"Dateng dateng ngomel, napa dah," ujar Haikal heran. Kini semua temannya sudah mengabaikan aktifitas nya barusan dan beralih fokus pada sang kapten basket yang kelihatan sedang kesal.

"Si vokalis sok keren itu tuh," sewot Jevandra.

"Lah emang keren kak Axel mah," sahut Chiko, sengaja menggoda Jevandra sedang marah.

Benar saja, Jevandra langsung mendelik galak ke Chiko. "Diem lo,"

"Dih sensi,"

Rendi menyahut bertanya. "Kenapa,sih?"

"Tadi gue nemuin si Axel di loker, niatnya mau nyuruh dia bikin klarifikasi ke fans fans band noraknya itu kalo gue dan dia gak ada hubungan apa-apa, eh malah dia kasih gue bunga lagi, untung gak ada yang liat kayak kemarin." tutur Jevandra panjang lebar sambil bersungut-sungut kesal.

Haikal tertawa. "Mungkin dia naksir lo kali,"

"Gila lo, gak ada angin gak ada ujan juga,"

"Tapi kan cinta datang tiba-tiba, Jev," Sahut Chiko.

Jevandra melirik Chiko dengan galak. "Tau apa lo tentang cinta? Pernah pacaran lo?"

"Ya ... Nggak pernah, sih," jawab Chiko sambil menggaruk kepalanya.

"Dia mah banyak yang deketin juga karna mau duitnya doang," Aji menyahut kemudian.

"Anjing emang. Semua cewek begitu kali yak, mata duitan," sungut Chiko yang membenarkan ucapan Aji.

"Terus gimana? Lo terima bunganya?" tanya Nando penasaran setelah menyimpan kembali kameranya.

"Ya nggak lah, lawak lo,"

"Terus itu apa?" Rendi menunjuk setangkai bunga berikut coklat di pegangan Jevandra, membuat Jevandra yang baru sadar langsung melotot kaget.

"Anjing!" Segera dia melempar benda itu menjauh hingga terlempar ke pojok kelas. Sementara teman-temannya yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya. Jevandra memang jadi aneh sejak berurusan dengan Axel. Nyatanya Jevandra memang dibuat tidak bisa fokus seperti biasanya hanya karena Axel.

"Bisa bisanya gue bawa tuh barang pemberian Axel," kata Jevandra.

Rendi menggelengkan kepalanya. "Salting mah bilang aja," ejek nya

"Bener, apalagi lo nyolot banget sama kak Axel," Sahut Chiko.

"Kan benci jadi cinta biasanya," timpal Aji.

"Gas aja deh, sapa tau gue bisa kecipratan jadi anggota band nya yekan," ujar Haikal pula.

"Idih najis gue sama dia, kayak bencong, nyanyi nyanyi, apaan," balas Jevandra ogah.

"Gue kan udah bilang, jangan ngeremehin orang dari tampilan luarnya aja, jadi vokalis band mungkin keliatan gak jantan dimata lo, tapi nyatanya dia bisa ngalahin lo di permainan basket," kata Rendi kembali dengan wejangan nya, yang seketika membuat Jevandra tertohok akan fakta benar itu.

Leader vs Kapten [MarkNo] ☑️Where stories live. Discover now