Cemburu part 2

10.9K 1.4K 703
                                    


Sepulangnya dari rumah sakit dan mengantar Jevandra serta mamanya pulang ke rumah, kini gantian Axel yang pamitan untuk pulang. Usai berpamitan pada Tiffany, Jevandra mengantar Axel ke depan rumah di mana mobilnya terparkir. Kesan pertama yang cukup bagus dengan ibu mertua, Axel tak pernah menyesal telah mengenal Jevandra dan menaruh rasa pada pemuda yang sempat dianggapnya bad attitude itu. Nyatanya Jevandra tidak seburuk yang nampak di luar, dia sangat disayang oleh ibunya begitupun Jevandra yang sangat menurut pada Tiffany dan bersikap lembut, dan satu yang terpenting adalah Jevandra adalah sosok yang lucu serta menggemaskan.

"Thank's udah nganterin gue, ya," ucap Jevandra kepada Axel karena sudah repot repot mengantar ke rumah sakit.

Axel tersenyum seraya mengangguk. "Terimakasih juga udah diijinkan kenal mama kamu, mama kamu baik banget, saya suka,"

"Oh, jadi sukanya pindah haluan nih?" sindir Jevandra bercanda, membuat Axel tertawa. Seorang Jevandra bisa melucu juga?

"Bukan gitu konsepnya sayang. Mama kamu cocok jadi mertua saya," kata Axel percaya diri.

"Dih pede banget, mama juga belum tentu setuju," cibir Jevandra.

"Oh ya? Kali ini saya sangat percaya diri sih, mama kamu kayaknya suka sama saya," jawab Axel santai.

Jevandra memutar matanya jengah. "Ya, serah lo. Sana pulang," usir Jevandra.

"Salam perpisahan?"

"Gak ada," tolak Jevandra tanpa ragu. Apa apaan Axel ini segala minta salam perpisahan yang susah jelas bisa ditebak oleh Jevandra. Dasar mesum.

"Pelit,"

"Biarin, lo aja yang ngebetan,"

"Kan sama pacar,"

"Bawel banget dih, sana pulang nanti dicariin mami loh, lo kan anak mami papi," cibir Jevandra dengan wajah mengejek, namun tak membuat Axel tersinggung sama sekali, justru gemas melihat wajah lucu Jevandra saat meledek nya.

"Iya iya saya pulang, mommy udah ngechat juga tadi,"

"Tuhkan,"

"Nanti malam jangan lupa, ya, saya jemput jam tujuh," ujar Axel kembali mengingatkan tentang rencananya yang akan mengajak Jevandra ke acara ulang tahun sepupunya nanti malam.

"Jadi ngajak gue emang?" tanya Jevandra meyakinkan.

"Ya jadi sayang, mana ada dibatalkan,"

"Yakali kan."

"Jam tujuh. Nanti saya ijin sama mama," ujar Axel dengan jahil.

"Dih kok manggil mama? Mama gue itu," sewot Jevandra tak Terima.

"Kan mama mertua,"

"Axel stop ya, lo gombal mulu perasaan deh. Kapan pulangnya nih," omel Jevandra mulai kesal dengan godaan Axel yang sejak tadi menyebut mamanya sebagai mama mertua padahal Tiffany sendiri belum tau pasti hubungan mereka.

Axel tertawa geli. "Yaudah iya saya pulang. Karna tadi udah ketemu mama, jadi saya titip salam sama papa aja ya," ujar Axel.

Jevandra menghela napasnya sabar. "Iya, cerewet."

"Beneran gak dikasih salam perpisahan nih?" tagih Axel lagi.

"Idih, enggak,"

Axel menyerah, lagipula ia memang hanya bercanda untuk menggoda jevandra saja sih, kalau pun beneran dikasih ya itu berarti keberuntungan bagi Axel.

Ia pun mengangguk dan hendak masuk ke dalam mobil namun tiba-tiba Jevandra yang teringat akan sesuatu pun menahan Axel. Jujur saja Jevandra masih kepikiran sejak dari rumah sakit sampai sekarang dan ingin sekali menanyakan soal Axel yang tadi keluar dari ruangan dokter spesialis jantung. Axel memang sudah mengatakan dokter itu adalah uncle nya, tapi entah kenapa Jevandra tidak percaya.

Leader vs Kapten [MarkNo] ☑️Where stories live. Discover now