Leader vs Kapten [MarkNo] ☑️

Hingga akhir waktu

Siap siap ada kejutan dibawah 😌

Awalnya memang menghebohkan, namun lambat laun mereka akhirnya bisa menerima dan percaya bahwa Axel telah kembali. Dan situasi pun kembali seperti biasa, tapi bukan biasa seperti semula dulu saat belum terjadi apa apa. Tentu saja ada yang berubah, terutama Jevandra, namun semuanya kembali normal dan terbiasa melihat keberadaan Axel yang sempat terasa asing bagi mereka.

Pada akhirnya semua berakhir sesuai harapan semua orang. Penantian Jevandra tidak sia sia, begitupula harapan Axel untuk bisa sembuh dan menepati janjinya pada Jevandra. Meskipun banyak kesakitan dan pengorbanan yang terjadi, bahkan hingga mengorbankan nyawa Laura untuk bisa pada titik ini, dimana Axel bisa berdiri bersama Jevandra. Axel tak pernah berhenti untuk berterimakasih pada Laura serta mendoakan sepupunya itu. Jevandra dan Axel pun tidak pernah menyesal telah melewati masa masa sulit itu, karena pada akhirnya mereka kembali bersama, bahkan dengan cinta yang lebih besar.

Mungkin benar cinta adalah berasal dari rasa benci. Jevandra yang dulu sangat membenci Axel justru berbalik sangat mencintai Axel bahkan hingga takut kehilangan. Kini Jevandra menjadi lebih agresif dan overprotective terhadap Axel karena takut sesuatu buruk tak terduga bisa terjadi karena trauma yang masih menghantuinya.

...

Saat ini jam pelajaran olahraga tengah berlangsung. Axel yang dulu biasanya tidak pernah ikut pelajaran olaraga praktek di lapangan karna penyakitnya kini bisa ikuta serta terjun ke lapangan. Meski begitu sang guru yang mengerti kondisi Axel sebelumnya pun tidak memaksakan Axel untuk ikut karena khawatir terjadi masalah pada kesehatan pada Axel.

Ya, Axel memang sudah sembuh setelah mendapatkan donor jantung baru yang sehat, namun semua itu pun memiliki resiko dan efek samping besar menggunakan jantung dari orang lain, yang artinya kondisi Axel tidak sepenuhnya sehat dan normal seperti orang yang menggunakan jantungnya dari lahir. Axel masih memiliki resiko besar bahkan yang menyerang pada jantungnya sendiri. Oleh sebab itu guru pun tidak membiarkan Axel mengikuti aktifitas berat yang akan berisiko buruk pada jantung Axel.

Sepuluh menit yang lalu pelajaran olahraga berakhir, seluruh murid kembali ke loker untuk mengganti pakaian olahraga nya dengan seragam dan istirahat setelahnya, ada juga yang pergi mandi untuk membersihkan keringat dan lain sebagainya. Sementara itu Jevandra dan Axel masih setia di lapangan berdua untuk melepas penat sambil menikmati waktu berdua.

Keduanya berbaring di atas rumput hijau lapangan bagian pinggiran,mencari tempat sejuk yang terlindungi dari sinar matahari melalui bayangan pohon beringin yang terdapat di pinggir lapangan.

Axel mengatur nafasnya yang tersengal sengal masih kelelahan, tak berbeda dengan Jevandra yang juga tengah sibuk mengelap keringatnya. Jevandra bangun dari rebahannya kemudian mengambil sebotol air minum yang di belinya sebelum pelajaran olahraga berlangsung tadi. Lalu meneguknya.

"Minum dulu," tawar Jevandra sambil memberikan minumnya pada Axel.

Axel bangun kemudian dan menerima minum tersebut untuk di tenggak habis. "Thankyou." ucap Axel.

Jevandra melihat Axel yang terlihat sangat kelelahan bahkan sampai bercucuran keringat. Entah kenapa Jevandra jadi teringat dulu saat Axel masih sakit. Saat itu Jevandra belum mengetahui tentang penyakit Axel, Jevandra hanya merasa bingung dan curiga melihat kondisi Axel yang ternyata ada sesuatu dibalik itu semua. Dan sekarang, melihat Axel seperti dulu membuat Jevandra mulai takut, khwatir dan berpikir aneh aneh. Jevandra takut.

"Harusnya lo nggak usah ikut olahraga,kan lo juga baru sembuh," ujar Jevandra khawatir sambil mengelap keringat di pelipis Axel.

"Saya udah sembuh dari beberapa bulan yang lalu, Jevandra, makanya saya bisa kembali kesini sekarang. Saya udah melewati masa adaptasi jantung selama beberapa bulan ini kok. Jadi jangan khawatir, ya," balas Axel yang sudah paham akan kekhawatiran Jevandra terhadapnya.