Keputusan dan kesepakatan

10.2K 1.6K 655
                                    

Spam komen dong cuk🍉🍉🍉

Yang emosi yang emosi :v

Typo bertebaran, nanti abang cek ulang.

"LO GILAK?! OGAH GUE!" tolak Jevandra marah saat mendengar permintaan teman temannya yang sangat enggan Jevandra turuti. Meminta Axel menjadi penggantinya di pertadingan basket yang akan datang? Apa apaan!

Ya, seperti yang diminta Axel, teman teman Jevandra benar-benar datang dengan harapan besar mencoba membujuk Jevandra untuk meminta Axel menjadi penggantinya. Mereka sudah bisa menebak apa jawaban Jevandra yang jelas jelas sebuah penolakan tanpa terkecuali, tapi Haikal dan temannya tetap berusaha membujuk Jevandra.

Dan ya, inilah respon Jevandra, menolak dengan keras saat mendengar permintaan Haikal, terlebih saat tau Axel yang menjadi penggantinya. Jelas saja Jevandra menolak. Selain karna gengsi, Jevandra juga tidak Terima kalau Axel yang menggantikan posisinya menjadi kapten meski hanya sementara. Jevandra tidak terima!

"Please lah, Jev! Nggak ada pilihan lain!" seperti biasa Chiko selalu tidak sabaran dan sedikit bar bar memohon pada Jevandra dengan sedikit paksaan yang membuat Jevandra tidak suka.

"Gak mau. Lagian kenapa harus Axel, sih! Kenapa gak cari pemain lain!" kata Jevandra kesal.

"Pemain lain siapa? Kita gak punya pemain cadangan," sahut Nando dengan nada tenang.

"Ya siapa kek. Nyewa pemain dari sekolah lain kek. Banyak cara! Kenapa harus anak band norak itu. Ga terima gue!" cerocos Jevandra tidak terima. Ya, seperti biasa Jevandra masih setia dengan sifat sombong nya, merendahkan orang lain dengan hinaan dan ejekan.

Rendi memijit pelipisnya lelah. "Dalam waktu kurang dari seminggu? Lo pikir mudah cari pengganti lo? Lo itu kapten. Kita juga gak bisa asal cari pengganti tanpa tau kemampuan basketnya sejauh apa. Kalo ternyata dia lebih buruk dari kita, ya sama aja bohong," Timpal Rendi.

Chiko mengangguk setuju. Dia sudah kepalang geregetan akan sifat keras Jevandra yang maunya menang sendiri. Disaat nasib timnya yang selama ini mereka banggakan sedang mengalami masalah besar Jevandra justru tidak memikirkan itu dan lebih mementingkan egonya yang tinggi.

"Ya terus lo pikir Axel lebih baik dari gue? Gak ! Dia cuma bisa nyanyi," balas Jevandra sombong.

"Padahal dia nyanyi juga keren loh, Jev. Kemaren kita datang ke ruangan latihan kak Axel dan liat mereka lagi latihan. Ternyata bagus njir, asik gitu. Ya, kan?" sahut Aji tanpa bisa membaca situasi yang sedang tegang. Dia justru dengan lugu menceritakan dimana mereka menikmati permainan band Axel yang dinilai cukup bagus dan bisa di nikmati. Tanpa sadar jika Jevandra sudah mengepalkan tangannya tidak suka.

Chiko melotot pada Aji dengan galak. "Lo bisa liat situasi dulu nggak, sih! Jangan bikin Jevandra tambah panas gara gara lo muji band nya kak Axel!" bisik Chiko galak pada Aji dengan nada tertahan.

Aji yang mendapat bisikan galak itu hanya bisa nyengir sambil ngangguk, membuat Nando menggelengkan kepalanya melihat duo bocah itu.

"Dih, apa kerennya coba?" sinis Jevandra.

"Coba sombongnya di kurangin dikit, jev, jangan suka ngerendahin dan ngehina orang lain tanpa tau kebenarannya," jawab Chiko kesal.

"Jev, kita tau lo gak suka sama kak Axel. Tapi, kali ini kita mohon banget sama lo nih, coba lupain dulu masalah lo sama kak Axel dan pikirin tim kita. Lo mau tim kita malu? Lo mau bikin sekolah kita malu karna tim kebanggaan nya mundur dari pertandingan? Kita gak bisa terjun kalo anggotanya kurang karna itu gak sesuai prosedur basket. Itu sebabnya kita butuh pengganti lo," ujar Haikal panjang lebar, memohon dengan segenap pengorbanannya demi timnya.

Leader vs Kapten [MarkNo] ☑️Where stories live. Discover now