Jovanka Fate || 06

3.5K 105 0
                                    

Sudah 2 minggu lamanya sejak Vero mengantarkan Jovanka pulang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah 2 minggu lamanya sejak Vero mengantarkan Jovanka pulang. Kini hubungan keduanya pun semakin dekat. Namun, Jovanka pikir setelah keduanya sudah saling mendekat akan adanya perubahan status mungkin? Atau setidaknya Vero memberitahunya mengenai bagaimana perasaan Vero? Apakah cinta Jovanka terbalaskan atau mungkin hanya cinta bertepuk sebelah tangan? Vero tidak memberikan kejelasan.

Keduanya bahkan sering menghabiskan waktu bersama meski secara diam-diam. Bahkan Vero sudah pernah mengajak Jovanka ke apartemennya begitupun sebaliknya Jovanka juga sudah pernah mengajak Vero ke apartemennya. Entah karena alasannya apa, Jovanka tidak tahu dan Jovanka juga tidak bertanya. Pikir Jovanka mungkin karena tidak ada kejelasan mengenai hubungan mereka.

Bagaimana Jovanka tahu bahwa selama ini kedekatannya dengan Vero hanya diam-diam? Karena yang pertama, Vero selalu mengajaknya bertemu sendirian tanpa boleh mengajak siapapun. Kedua, karena disaat Vero mengajak Jovanka untuk pulang bersama, Vero selalu menyuruhnya untuk menunggu di halte bus. Ketiga, disaat Jovanka dan teman-temannya sedang berkumpul bersama di kantin sekolah dengan ketiga teman Vero, Vero hanya diam tidak banyak bicara saat seperti hanya berdua dengannya dan sikapnya yang seolah-olah tidak begitu mengenal Jovanka.

Dari situlah Jovanka semakin yakin bahwa memang Vero ingin kedekatannya dengan Jovanka hanya secara diam-diam.

-jovankafate-

"Kak." Panggil Jovanka setelah mengalihkan fokusnya dari televisi.

"Heem." Gumam Vero yang masih fokus pada layar televisi.

Kesal karena hanya mendapat gumaman saja, lantas Jovanka merengek dengan semakin mencari kenyamanan. "Kakak ihh."

"Kenapa sayang?" Tanya Vero setelah mengalihkan pandangannya dari layar televisi dan berpindah memandang Jovanka yang ada di pelukkannya dengan tangannya yang mengelus lembut rambut Jovanka.

Mendengar panggilan sayang dari Vero membuat pipi Jovanka bersemu merah, malu dan semakin menyembunyikan wajahnya.

Yah, sikap keduanya memang sudah seperti orang berpacaran saja, padahal tidak ada hubungan apapun. Entah kenapa akhir-akhir ini, bahkan hari ini Vero bersikap sangat manis kepada Jovanka. Bahkan Jovanka benar-benar dibuat bingung dengan sikap Vero.

Mereka memang sedang menonton film luar negeri di apartemen Jovanka dengan cuddle dan saat ini terdapat adegan ciuman dari kedua sang tokoh utama yang membuat Jovanka tidak nyaman. Terlebih lagi ciuman mereka benar-benar sangat menggairahkan.

Vero benar-benar dibuat gemas sendiri oleh sikap malu-malu Jovanka. "Jo," panggil Vero membuat Jovanka mendongakkan kepalanya.

Tanpa menjawab panggilan dari Vero, Jovanka hanya memandang wajah Vero untuk menunggu dan ingin tahu kenapa Vero memanggilnya.

Sedangkan Vero yang hanya ditatap Jovanka dengan pandangan ingin tahu itu hanya diam dengan mata yang terus menelusuri setiap jengkal wajah Jovanka, dan akhirnya pandangannya berhenti pada sebuah benda kenyal berwarna pink yang sangat menggodanya.

Cup.

Kecupan singkat Vero yang mampu membuat Jovanka terdiam mematung. Ini kedua kalinya ia dikecup oleh seseorang yang ada dihadapannya ini.

Masih dengan keterkejutannya, Jovanka membuka bibirnya bermaksud untuk bicara. Namun belum Jovanka mengeluarkan suaranya, Vero kembali menciumnya.

Kali ini Vero mengecupnya cukup lama sebelum akhirnya kecupan itu berubah menjadi lumatan.

Vero mencium bibir Jovanka, bibir yang sedari tadi terus menggodanya. Vero melumatnya pelan berusaha menerobos masuk agar bisa semakin menjelajah isi mulut Jovanka.

Jovanka hanya diam masih mencerna dan tidak percaya bahwa kini ia sedang berciuman dengan kakak kelasnya, orang yang selama ini ia sukai secara diam-diam. Dan kini telah mencium Jovanka.

Jovanka tersentak kaget dan kembali tersadar saat Vero menghisap kuat bibir bawahnya.

Jovanka mulai memejamkan matanya untuk ikut serta menikmati ciuman yang diberikan Vero kepadanya. Jovanka juga membuka mulutnya untuk membiarkan lidah vero masuk kedalam mulutnya.

Dengan lihai Vero mencium Jovanka, tetapi Jovanka hanya diam menerima ciuman Vero tanpa membalasnya.

Karena dirasa Jovanka sudah kehabisan nafas, Vero mengakhiri sesi ciumannya dan meraup udara banyak-banyak untuk menetralkan kembali nafasnya.

Dengan nafas yang masih terengah-engah dan mata yang masih terus menatap setiap pergerakan Jovanka. Vero angkat bicara, "Bales ciuman gue."

Jovanka mendongakkan kepalanya untuk menatap orang yang tepat berada disampingnya dan menjawab, "Maaf, aku nggak tau gimana kak."

Setelah mendengar jawaban dari Jovanka dan selesai menetralkan nafasnya. Vero kembali mendekatkan wajahnya pada Jovanka, dan kembali melumat lembut bibir Jovanka. Sangat lembut, sehingga mampu membuat Jovanka memejamkan matanya kembali menikmati.

Jovanka mulai terbuai. Dengan kaku Jovanka berusaha untuk mencoba membalas ciuman Vero, seperti bagaimana Vero menciumnya.

Setelah cukup lama keduanya berciuman, kini Jovanka sudah mulai bisa dan membalas ciuman vero dengan lihai seakan ia sudah lama menguasai hal ini.

Tangan Vero pun tidak tinggal diam untuk menelusuri setiap jengkal tubuh Jovanka. Dan mulai memasukkan tangannya ke dalam kaos Jovanka, mulai bermain-main didalamnya.

Vero menyudahi ciumannya dan mulai membuka kaosnya, hingga membuat perut sixpacknya terpampang dengan jelas didepan mata Jovanka menyisakan kolor yang dipakai Vero.

Jovanka mengalihkan pandangannya kesamping malu setelah melihat perut sixpack milik Vero yang dengan sangat jelas berada didepannya.

Mengetahui Jovanka mengalihkan pandangannya dari perut sixpack miliknya, membuat Vero tersenyum miring dan kembali menyambar bibir Jovanka.

Jika tadi Vero menciumnya dengan lembut, kini tidak lagi. Vero menciumnya dengan kasar dan menuntut. Sepertinya kini sudah diliputi dengan nafsu yang sudah memuncak.

Dengan senang hati Jovanka mengikuti permainan Vero. Tanpa disangka Vero menggendongnya dengan maksud membawanya menuju kamar Jovanka.

Setelah melewati pintu kamar Jovanka, Vero menguncinya dan mulai menurunkan Jovanka di atas ranjang.

Dan mereka melakukan sesuatu hal yang tidak seharusnya mereka lakukan. Hal yang tabu, hal yang mungkin akan Jovanka sesali seumur hidupnya, hal yang seharusnya Jovanka jaga dan berikan kepada suaminya kelak. Namun dengan mudahnya Jovanka memberikan kepada Vero. Laki-laki yang kini tengah mengisi hatinya. Melupakan status bahwa mereka tidak mempunyai hubungan yang spesial dan hanya sebatas hubungan antara kakak kelas dan adik kelas.

Mereka melakukannya tidak hanya sekali tapi bahkan berkali-kali. Terlebih lagi vero mengeluarkannya didalam Jovanka.

 Terlebih lagi vero mengeluarkannya didalam Jovanka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gimana ya?
Kok si jovanka mau-maunya ya..
Akunya nggak pro jadi, apa adanya aja.
Kalo ada typo tandain.
Nggak bosen-bosen buat ngingetin vote dan komen ya.
Thank u.

*Bab ini sudah direvisi jika masih menemukan kesalahan beri komentar.

Jovanka FateWhere stories live. Discover now