Jovanka Fate || 53

3.4K 92 6
                                    

“Lo tanya gue baik-baik aja apa nggak? Gue nggak baik-baik aja setelah lo pergi tanpa kabar jovanka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Lo tanya gue baik-baik aja apa nggak? Gue nggak baik-baik aja setelah lo pergi tanpa kabar jovanka. Gue udah kayak orang gila nyariin lo. Dua kali lo ninggalin gue dengan perasaan sama dan terulang lagi, kita terpisah tanpa gue nyatain perasaan gue selama ini.” Ucap dilan menggebu-gebu setelah melepaskan pelukan, bahkan kini dilan menintihkan air matanya.

Jovanka semakin dirundung rasa bersalah. Jovanka juga dahulu mengapa memanfaatkan dilan dan berpura-pura tidak tahu perasaan dilan terhadapnya. Apa lagi jovanka seperti memberi harapan untuk dilan. Jovanka benar-benar merasa dirinya telah jahat.

“Maaf.” Ucap jovanka lirih menundukkan kepalanya menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah menahan tangisan.

“Maafin aku karena udah bohongin kalian tentang kejadian sebenernya dan maaf karena udah ingkar janji buat balik waktu kelas XII.” Ucap jovanka yang kini menatap ke teman-temannya bergantian. Air matanya sudah turun tidak bisa dibendung lagi.

Melihat itu teman-temannya juga ikut sedih. Raya, fely, dan renata juga itu menahan tangis kala melihat jovanka yang terlihat begitu menyedihkan. Dilan dan davi juga menatap jovanka kasihan melihat hidup jovanka yang sepertinya sangat berat. Sedangkan vero sendiri memalingkan wajahnya tidak tega melihat jovanka.

Ingin rasanya vero memeluk tubuh yang sudah lama ia rindukan. Namun itu semua harus ia tepis jauh-jauh karena tidak hanya ada mereka berdua disini.

Dilan membawa tubuh jovanka untuk kembali duduk disampingnya. Tangan dilan mengusap punggung jovanka menenangkan.

“Aku juga nggak nyangka kalo berakhir kaya gini, awalnya aku berniat homeshooling buat nutupin kehamilan dan bakalan balik ke sekolah setelah lahiran.” Ucap jovanka mulai menjelaskan tanpa diminta.

“Aku bilang kalo aku homeschooling karena disuruh mama dan papa itu juga kebohongan. Sebenernya aku masih di Indonesia dan orang tua aku nggak tahu tentang kehamilanku. Tapi, tiba-tiba mereka kembali ke Indonesia dan datang ke apartemen. Akhirnya mereka tahu tentang kehamilanku.” Ucap jovanka berhenti untuk mengatur napasnya.

“Dari situ akhirnya rencanaku berubah. Aku dibawa mama dan papa untuk kembali ke Aussie karena aku sedang hamil dan harus dalam pengawasan mereka.”

“Aku membuka lembaran baru di Aussie dengan melupakan semua yang terjadi di Indonesia. Ponsel aku pun dibuang sama papa. Aku bener-bener memulai hidup baru di sana.”

“Setelah anak aku lahir, pernah aku minta dan coba buat rayu mama, papa biar boleh balik ke Indonesia tapi mereka nggak ngijinin. Mereka nyoba buat membuka pikiran aku, dan mau nggak mau akhirnya aku stay di Aussie.”

“Aku hidup di Aussie dengan baik berkat anakku. Anak aku yang menjadi sumber utama aku kekuatanku. Anak aku yang udah berhasil buat aku perlahan melupakan semua tentang Indonesia.”

“Tapi rasa bersalah tetep ngehantui pikiran aku. Aku ngerasa nggak tenang. Sampe akhirnya anak aku minta ke Indonesia karena mau nyusul oma dan opanya.”

Jovanka FateWhere stories live. Discover now