01 🌇

73 13 3
                                    


Bismillahirrahmanirrahim

Hai kaliaannn...
Aku kembali lagi niii, semoga suka yaaaa...

            Happy reading kalian

❤️❤️❤️


















Suara ambulan, begitu jelas terdengar di telinga siapa saja yang melintas di halaman rumah sakit. Para suster berlari an dan langsung menarik brankar yang terdapat seorang gadis terbaring lemah dengan darah yang terus keluar dari kepalanya.

"Mentari! Buka mata lo! Buka mentari! Jangan tutup mata lo!!!" Sentak seorang laki-laki yang terus mendorong brankar dengan cepat.

Mata gadis itu menatap ke langit langit dengan sayu di iringi dengan air mata yang mengalir.

Mentari Trisetya Putri raksaguna , baru saja mengalami kecelakaan di sebuah jalan raya. Kecelakaan itu cukup parah hingga menyebabkan korban terseret truk hingga beberapa meter dari tempat kejadian. Entah bagaimana kejadian itu terjadi, yang menjadi saksi atas kecelakaan itu ialah Tedy Trisetya Putra raksaguna, kakak dari mentari. Karena mereka berdua sedang bersama pada saat itu.

"Mentari jangan pernah tutup mata lo!"

Tiba-tiba tangan Mentari meraih tangan kekar milik kakak laki-laki nya itu yang senantiasa berada di sampingnya , "b-bang.." lirih mentari dengan sangat pelan.

"Y-ya gue ada! Gue ada disini Tari.." sahut tedy pelan.

Belum sempat berucap mata mentari tertutup tepat di depan ruang UGD.

"BUKA MATA LO MENTARI!"

"Maaf tunggu di luar kak, kami akan melakukan Penanganan kepada pasien" Ucap suster lalu menutup pintu UGD

Tubuh Tedy langsung merosot ke bawah dan memeluk kedua lututnya yang tertekuk. Terisak dan terus terisak seraya memegang dadanya yang bergemuruh menahan sesak. Tangan kekarnya memegang benda pipih lalu mengetik sesuatu dengan bergetar.

Bintang

Tlng ksh tau k bnda gue
Klo mntri keclkaan.
Gue udh nlpn org rmh tp
Ngg pd aktf
22.30

HAH? OK

Setelah pesan nya di balas laki-laki itu kembali menunduk dan memeluk kedua lututnya dan kembali terisak.

.......

"Tolong mundur mentari! Jangan maju" ucap seorang perempuan setengah paruh baya dengan kawatir.

Gadis yang di suruh nya untuk mundur pun menatap bingung ke arah nya.

"ini dimana?"

"Kenapa aku nggak bisa gerak?" Lanjut nya"

"Kamu bisa mundur mentari jangan maju! Kamu bisa lenyap" tegasnya

Mentari masih bingung

"Aku mau pulang" ucap nya dengan lirih

"Pulang lah , tempat kamu bukan disini tari. Banyak yang mengharapkan kehadiran kamu disana, dan-- tolong jaga senja untuk saya mentari."

"Senja?"

"Iya, Alvian Senja Dinata, putra saya yang paling saya sayang. Tolong jaga dia mentari"

Mentari masih belum mengerti apa yang di ucapkan oleh perempuan itu, dengan langkah pelan-- dia pun melangkah maju

.......

Mentari untuk SenjaTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon