21.

76.4K 4.1K 40
                                    

Setelah kejadian itu, Sorenya Sean langsung membawa Evelyn kembali ke  kota mereka.  Sean merasa Evelyn tidak menikmati lagi liburan mereka. 

Sean menatap istrinya yang tidur di sampingnya. Tertidur pulas dan tidak terusik dalam yang menjemput mereka di bandara.

Pria itu menarik tubuh istrinya untuk dipeluk. Kepala Evelyn bersandar pada dada bidang suaminya.

Sesekali Sean menciumi kepala istrinya yang wangi sambil mengucapkan kata-kata yang manis.

Taxi berhenti tepat di depan rumahnya. Sang sopir membawa Sean membawakan koper beserta barang mereka yang lain.

Sementara Sean membopong tubuh istrinya. Sebelum masuk ke rumah Sean membayar transportasinya Dan mengucapkan terimakasih.

Dengan hati-hati Sean membaringkan Evelyn di atas ranjang mereka. Wajah mungil Evelyn terlihat begitu tenang Dan damai saat ini.

Sean membantu melepaskan mantel istrinya dan juga sepatu yang masih melekat. Lalu Sean melepaskan baju serta sepatunya.

Merangkak hati-hati lalu menarik Evelyn ke dalam dekapannya.Sean membelai wajah Evelyn dengan ujung jarinya. Perempuan yang dinikahinya memang sangat cantik Dan manis.

Namun sayang, Sean membuatnya jadi seorang istri yang takut berhadapan dengan suaminya sendiri.

Mengusap bibir Evelyn yang sedikit terbuka, Sean kemudian mendaratkan sebuah kecupan yang lama-lama berubah jadi ciuman.

Bibir Evelyn adalah candu. Sean tak akan pernah puas mencecap rasanya.

Melihat Evelyn bergerak, Sean segera melepaskan ciumannya.

"Mimpi yang indah, sayang."

***

Sean baru saja selesai membuatkan sarapan untuknya dan istrinya yang masih tertidur pulas meski ini sudah pukul 7 pagi.

Pria itu melangkah menuju kamarnya dan seperti dugaannya istrinya memang masih tidur.

Duduk di samping Evelyn dan mengelus rambutnya, Sean tersenyum hangat menatap wajah damai Evelyn.

Tidak ada raut ketakutan pada wajah istrinya.

"Sayang," panggil Sean, berbisik pelan di telinga Evelyn.

Evelyn bukannya bangun, tapi membalik tubuhnya membelakangi Sean.

Sean menarik tubuh Evelyn sehingga ia bisa mengamati lagi wajahnya. Sekali lagi Sean berbisik rendah di telinga Evelyn, namun istrinya itu tetap saja enggan membuka mata.

Sean tak habis akal untuk membangunkan istrinya Dari tidurnya yang paling nyenyak. Pria itu mendekatkan wajahnya Dan mengecupi seluruh permukaan Kulit.

Kecupan Sean terhenti saat istrinya melenguh karena tidurnya terusik.

"Bangun, Evelyn." Sekali lagi Sean berucap.

Tapi tak ada respon dari Evelyn.

Sean naik ke atas tempat tidur dan memerangkap tubuh istrinya. Senyumnya tersungging menatap bibir yang menggoda.

Perlahan-lahan Sean mendaratkan bibirnya di sana. Awalnya hanya sebuah kecupan ringan. Namun gairah Sean mulai naik. Ia melumatnya pelan-pelan hingga Evelyn membuka matanya.

"Apa mas harus bangunkan kamu dengan cara seperti ini?" Tanya Sean.

Evelyn Masih linglung, tidak mengerti apa yang dikatakan Sean.

"Sayang, ayo mandi." Sean tanpa mendapat persetujuan lebih dahulu langsung menggendong istirnya ke kamar mandi.

***

I'm SorryWhere stories live. Discover now