Hari hari sendiri

32 2 0
                                    

Happy reading ❤️❤️

Kairi mengumpulkan seluruh kekuatannya pada tempat yang di tunjukkan oleh Lasell.

"Huh, baiklah!"

Boom!!

Seharusnya Ada point di atasnya, namun setelah Kairi melakukan itu, tak ada apapun yang muncul

"Ini aneh, ada apa ini..?"

Dari luar terdengar suara derap kaki, mereka adalah Twilight twin itu.

"A-ayah ada apa ini..? Kenapa paviliun ini berguncang..?"

Mereka berlari kesana karena melihat  paviliun mereka bergoyang hebat.

"Aku tidak merasakan apa apa..?"tanya Kairi sambil menatap sekitar

"Hem, ini antara kau memang belum masuk level atau level kekuatan mu sudah tidak dapat di ukur oleh batu kekuatan" ucap Lasell sambil mengusap dagu

"Baiklah, bolehkah aku istirahat lebih dulu..?"tanya Kairi lembut

Lasell mengangguk, sebelum itu ia memberikan buku jurus jurus yang mungkin di perlukan.

"Pelajarilah, akan lebih bagus saat kau mempelajarinya dengan cepat, besok berlatih bersama Thunder"ucal Lasell lalu memberi kode ke Cyclone tuk mengantar Kairi.

"Ayok Kairi, aku akan antar kau ke kamar!"ucap Cyclone dan langsung menarik Kairi




"Aku rindu rumah~"ucapnya Lemah.

Di tengah tengah perjalanan, Kairi tampak murung mengingat ia selama 2 tahun sudah tak pernah pulang ke rumah.

"Apa katamu..?"

Cyclone yang mendengar potongan kata yang di ucapkan Kairi penasaran kelengkapannya.

"Tidak ada.."ucal Kairi sambil menghela nafasnya dan menunduk melihat gelang yang berada di tangannya

"Eh kau bilang kan kau keturunan pengusir makhluk, nah em.. apa saja yang kau punya..?"tanya Cyclone penasaran

Jarak antara Paviliun Twilight ke kamar putri memang cukup jauh, jadi adalah waktu tuk mereka bercerita.

"Banyak, seperti pedang api, Guntur, kemarahan dewa bumi, air abadi, akar akar pohon dan banyak sebagainya"ucap Kairi sambil mengingat kembali barang yang ia bawa.

Ia segera mengecek ke penyimpanan kecil yang selalu tergantung di pinggangnya kau mengeluarkan pedang yang ayahnya buat.

"Wauw, senjata Gaib tingkat menengah!"ucap Cyclone mengalihkan pandangannya ke pedang yang Kairi pegang

Pedang itu berwarna biru langit di padukan dengan hitam, ada batu berwarna merah di tengahnya.

Batu itu berguna tuk memasukkan jurus yang ingin di pakai Kairi, tidak ada ujung pedang, atau bisa di bilang hanya ada saat memencet batu merah itu.

"Dari mana kau mendapatkannya.??!"tanya Cyclone excited

"Ayahku yang membuatnya"ucap Kairi sambil tersenyum tipis.

"Pasti ayahmu ahli pedang!! Dia bisa membuat senjata Gaib seperti itu?!"

Kairi memasukkannya lagi ke dalam kantong kecilnya lalu mengeluarkan benda pemberian sang Ibu.

"Apa itu..?"tanya Cyclone penasaran dan ingin menyentuhnya

"Hem..., Ini adalah Ghost ball tempat aku mengendalikan makhluk dan memakai kekuatan mereka"ucap Kairi menatap teduh lelaki serba putih biru itu

"Sangat cantik!! Artinya kau bisa memakai kekuatan roh atau iblis iblis yang kau kalahkan..?!"

"Ya, kurang lebih seperti, ini di beri oleh ibuku, teman goblinnya yang memberikannya"

Cyclone menatap Kairi kagum, benda apa lagi yang akan di keluarkan gadis di sampingnya ini.





"Heeon, ayo kita berangkat!!"

"Tunggu!!"

Lelaki dengan nama Heeon itu beranjak memakai sepatu, ia telah membuka pintu namun sebelum melangkah.

"Aku pergi bentar dulu ya, Kairi"

Ceklek..

Pintu di tutup dan dia menuruni tangga, jika kalian tanya mereka ingin kemana, tentu saja membasmi makhluk yang katanya sedang berkeliaran di sekitar situ

Walau di Jepang, mereka tetap menjalankan tugasnya sebagai pengusir makhluk, namun sayangnya kali ini ia harus! Membunuh makhluk.

Bukan menyelamatkannya karena tidak ada 2 malaikat tim itu, 1 tertinggal di Korea dan satunya pergi.

"Balik lagi deh ke kebiasaan pengusir makhluk sebelumnya..."ucapnya sambil menggelengkan kepala

"Lama sekali kau!!"

Disana sudah ada HyuRa, Gaian, Renatha dan Yuta, mereka sudah menunggu sejak 15 menit yang lalu

"Maaf maaf, cuma lima belas menit sahaja koq, janganlah marah"ucap Heeon sambil menangkupkan kedua tangannya.

"Yayayaya"

Mereka tidak memakai mobil, namun terbang seperti pengusir makhluk pada dasarnya, jam sudah menunjukkan pukul 11 malam

Dan di saat orang lain tidur, mereka malah membasmi makhluk, biasanya dari pengamatan Renatha, orang Jepang 75% tidur jam 8 malam

(Hanya karangan author)

"I-Itu dia!!"ucap Yuta sambil menunjuk seorang perempuan yang sedang menelan anak kecil.

(Serem..)

"Hei kau berhenti di sana!!"

HyuRa menyegel makhluk itu agar tak bergerak kemana mana, dan diluar dugaan, makhluk bernama 'Yamishinpi' itu bisa lepas dari kurungan milik Kairi

"Siapa kalian?!"

"Kami? Kami adalah.... Manusia!"

Bisa di tebak itu siapa, jika kalian jawab Renatha maka tebakan kalian kurang akurat, itu adalah Gaian dalam mode 'bermain' miliknya

"Eh kite kite aja kali, Lo ma dia kagak"bantah Yuta yang lepas dari mode seriusnya itu

Makhluk bernama Yamishinpi' itu merasa terabaikan langsung menyerang mereka

"Ekhem ekhem, maap ya, lupa kl ada kehidupan lain UPS.. kemarin deng"ucap Renatha sambil mengeluarkan power coinnnya.

"Kalian ini bermain main terus!!"kesal Heeon yang langsung melemparkan kartu savirnya dan makhluk itu menghilang menjadi abu

(Gila, no debat langsung bunuh!)

"Kau ini.....!!!"mereka menatap Kesal kearah Heeon, dan yang di tatap memalingkan wajahnya ke arah lain

"Ayo cari makhluk kedua dan sekarang, Heeon mau diam saja!"ucap HyuRa kepala dan Heeon mendapat tatapan tajam dari Gaian

"Heh, terserah"ucal Heeon lalu terbang lebih dulu dari mereka

{Terget ke dua sudah di temukan, Makhluk Atamanein sedang mengamuk} telepati Heeon ke teman temannya

Atama=kepala
Nein=9
Yami(diambil dari kata Kurayami)=kegelapan
Shinpi=Misteri

FYI, Yamishinpi' artinya Kegelapan misteri kan, nah maksudnya itu pas masuk ke mulut makhluknya kan gelap tuch jadi makanya kegelapan misteri😅

TBC..
~~~~~

Jangan lupa vote ✴️
Comment
Share

Bye bye

Bintang Paling Terang Where stories live. Discover now