Opini

20 1 0
                                    

Happy reading❤️❤️

Malam itu Hyura dan Gaian pulang ke Korea Selatan meninggalkan Renatha dan Yuta sendirian. Ia butuh bantuan untuk mengobati Hyura.

"Sepiiiiiii"Renatha mantap kasur disebelahnya kesal, Ia dan Hyura tidur dalam satu kamar, sekarang ia sendirian, seram jadinya.

"Aku bingung, bagaimana vampire bisa masuk sedangkan ada aku disini??"Renatha memandang jendela kamarnya.

Dia tak habis pikir, kenapa Vampire itu bisa masuk padahal sudah ia pasang pelindung di seluruh kamar apartemennya.

Ditambah dia kan tepat di jendela kasurnya, kenapa ia dilewati??

Satu-satunya vampire yang bisa melewati batas itu hanyalah Gaian, tapi Gaian tak ada disitu, juga warna rambut sang vampire hitam sepenglihatannya.

Tok tok tok

"Renatha, boleh aku masuk??"

Yuta, lelaki itu tidur diruang tamu karna takut sang kekasih juga diserang vampir (Modus doang ini mah)

"Ya masuk saja"Yuta membuka pintu itu dan mendatangi Renatha yang sedang termenung. Ia datang dan mengelus rambut merah milik Renatha.

"Kenapa belum tidur hmm??"

"Aku bingung 😕"

"Kenapa??"

"Koq Vampire nya bisa datang padahal aku ada disini"Renatha menunjuk dirinya sendiri.

"Kau punya opini??"

"Kan yang bisa melewati kekuatan ku hanya keturunan vampire kerajaan sedangkan keturunan terakhir vampir kerajaan adalah Paman Ian dan Gaian??"Jelas Renatha dengan tangan yang seakan akan memperagakan.

"Kau pikir... itu Gaian??"

"Tentu saja tidak!!"Renatha bangkit dari tidurnya "Ini hanya kenyataan bahwa keturunan vampire kerajaan hanya mereka!! dan juga bukan maksudku menyalahkan mereka hanya saja artinya vampire itu punya kekuatan setara dengan vampire kerajaan"jelas Renatha panjang nan lebar.

Yuta tersenyum tipis di dalam kegelapan malam, ia mencium dahi Renatha sebelum kembali ke ruang tamu.

"Aku jaga didepan ya.."

~~~~~~~~~~~~~

"Hoaaaaam good morning hari kemenangan!!!!"Siapa lagi kalau bukan Kairi Choi si pemilik teriakan itu.

Brak!!

"Pagi burung burung ucul"

Ia masuk ke kamar mandi lalu melakukan ritual paginya dengan sempurna dan memakai baju khas sekte Twi-lang.

"Hari ini pasti menang!!"

"Kak Kairi!!!"

Crystal berlari menuju kamar Kairi lalu sambil terengah engah ia mengatakan hal yang membuat yang membuat Kairi terkejoet.

"Kompetisi nya dipercepat waktunya!!!"

"Nani?!!"

Kairi buru buru memegang Crystal dan berteleportasi ke tempat kompetisi yang mana masih sepi melompong.

"Apakah sudah mulai?!?"

Tak ada siapa siapa disana, hanya ada burung burung yang berterbangan diatas tempat untuk kompetisi.

Udara masih sejuk dengan bunyi pohon pohon yang saling bersentuhan, Membuat Kairi bingung dan saat menoleh ke belakang, Crystal sudah tidak ada.

"Ap-apa ini.."

Angin berhembus kencang dan menggelitik telinganya, tak ada memang pikiran lain tapi tetap saja merinding.

"Crystal? Cyclone?? Thunder?? ini beneran gak sih?! Kalian bohong ya?!"Kairi berteriak dan hasilnya nihil tak ada yang menjawab.

"Hai Kairi Choi..."

Suara yang sangat dikenali oleh Kairi dan siapa sangka orang itu adalah....

"Ash?!"

"Lama tak jumpa, how you going??"

Kairi terkejut, ia mundur beberapa langkah sebelum terpojok disalah satu pohon.

"K-kau!! Jangan macam macam"

Kairi benar benar takut, apa lagi kenangan buruk tentang Ash itu benar benar tak bisa ia lupakan.

"Kau semakin cantik ya"Seringai manis terbit di wajahnya, badan Kairi bergetar hebat.

"Pergi"

Entah takdir ataupun bukan, tapi Suara bass nan dingin milik seseorang yang kita rindukan terdengar dari belakang Kairi.

Heeon!!-Kairi.

"Wow wow wow jangan terlalu galak donk.."

Kairi berlari ke pelukan Heeon, entah tapi itu refleksnya. Ia butuh perlindungan.

"H-Heeon aku takut.."

Ash tiba tiba menghilang, Hanya mereka berdua disana sekarang dengan Kairi dalam dekapan Heeon.

"Kau baik baik saja?"Suaranya melembut, ia mengusap rambut coklat milik sang kekasih.

"Are you okay??"

Kairi mengangguk dan seketika ia tersadar sesuatu.

"H-Heeon, ini bukan seperti yang kau maksud"Kairi menjauh dari Heeon.

"Tidak, ini seperti dugaan ku"

Heeon menatap Kairi dingin, ia nampak kesal, sedih dan juga tatapan bertanya. "Jangan mendekat! Nan-nanti kau akan terluka!!"Air mata terjun bebas dari matanya.

"Jangan menangis"

Heeon mendekat satu demi satu langkah diikuti oleh Kairi yang berjalan mundur, Bukan karena takut pada Heeon tapi ia takut akan melukai Heeon lagi.

Aneh bat sumpah semua karakter nya.

"Aku takut akan melukai mu!!!"Kairi histeris dan tiba tiba seorang lelaki yang tak lain dan tak bukan adalah Thunder Twilight.

"Dia tak mau kau dekati, dengar??"

Heeon mendatar kan wajahnya kembali, lalu menatap Kairi.

"Siapa? pacar barumu?"nadanya tampak marah.

"Bukan, tapi aku temennya"Crystal datang lalu memeluk Kairi, "Kakak jahat!! kamu yang nyulik Kaka Kairi ya?!"

Heeon agak tersentak hingga akhirnya kembali menetralisir ekspresi nya.

"Kompetisi sudah dimulai, Aku tunggu kau di lapangan, jika kau kalah, kau harus kembali padaku"Ucapnya sebelum pergi dari sana.

"Kairi..?"

~~~~~~~~~

**like
komen
share
follow

TBC**...

Maaf dikit ya..

Bintang Paling Terang Where stories live. Discover now