Mengikutinya

31 1 1
                                    

Happy reading❤️❤️

Di malam hari yang gelap, Angin berhembus kencang, Kairi, Perempuan itu duduk di jendela kamarnya menikmati nikmatnya angin berhembus.

"Heeon"

"Heeon"

"Heeon"

Gumamnya selama menatap bulan yang bersinar penuh dan berbentuk bundar, tanpa Akhir.

"Aku kira hubungan kita seperti Lingkaran"

Tak mempunyai ujung-Kairi

Mungkin saja ada kesalahpahaman tapi, tetap saja ia agak sakit melihat kejadian tadi siang, orang yang kau cintai di peluk oleh seorang perempuan lain.

"Baa!!"

"Huaaaa!"

bruk!

"Aduh, Cyclone!!"Cyclone laki laki yang paling peka diantara saudara nya Thunder, Dia tau hati Kairi sedang tak baik.

"Kau kenapa hmm? Lagi galau ya?"Goda Cyclone dengan satu alis terangkat.

"Gak ada, cuma lagi kepikiran aja"Ucap Kairi yang niatnya hendak mengelak namun malah mengaku.

"Apa tuch? mikirin Kak Thunder ya? Cy tau si Guntur itu banyak yang suka, bahkan kau pun"ucapnya dengan nada sedih yang dibuat buat.

"Apaan cih? Orang mikirin pacar aku doank koq"Upss.. Kairi masih mengakui Heeon pacar rupanya.

"Aduh aduh, pacarnya siapa tuh...?"

Kairi langsung menggeplak kepala Cyclone dan menutup jendela kamarnya, catat: dengan kencang.

"KEPO!!"

Brakk!!

Cyclone terkekeh kecil dan memegang kepalanya yang sakit plus pusing akibat dipukul dengan rasa kasih sayang oleh Choi Kairi.

"Kalau jadi Kakak ipar seru nih"Monolognya seorang diri.

"Jangan Mimpi!!!"Teriakan dari dalam kamar itu membuat Cyclone terlonjak kaget, koq bisa kedengaran???

"Kau nguping ya?"

Tak ada jawaban, hanya suara dengkuran halus yang terdengar dan saat ia membuka jendela itu sedikit, Kairi tengah tertidur pulas.

"Lah? Tadi siapa donk?!"

Tanpa aba aba, Cyclone ngibrit pergi dari sana karna takut ada sesuatu.

"Hahaha dia langsung ketakutan begitu"Kata Kairi sambil memegang perutnya yang dari tadi menahan tawa.

"Kangen sama makhluk makhluk yang aku tangkep, sama bola makhluk, sama Doori, sama temen temen.."

Sama Heeon juga..-Kairi

Tak menunggu waktu yang lama, Ia masuk ke alam batu gioknya.

"Huaaaaa Kairi kami kangen, bagaimana kompetisi nya??"

Disana sudah ada Lienel dan Cici serta Necha dan Michan.

"Bagus, tapi kami bertemu.."

Ekspresi Lienel dan Cici berubah seketika menjadi ikut sedih, Sedangkan Necha dan Michan bertanya tanya siapa saja orang dalam kalimat 'Kami'.

"Lalu bagaimana tanggapan mu?Meow"

Kairi menggeleng, dia menceritakan nya namun karna ia tau hari ini bukan waktunya untuk besedih hati jadi ia bergegas mempelajari ilmu lainnya.

Bukan ilmu hitam koq

"Apa kau tau? Aku histeris hanya karna ia dipeluk cewek lain"

Cici dan Lienel menenangkan diri Kairi, sedangkan Necha dan Michan marah marah karna tak mengerti maksud dan arah dai pembicaraan mereka.

Bintang Paling Terang Where stories live. Discover now