BONUS (part-1) 🔞

39.8K 1.8K 264
                                    




REUPLOAD


Ssssttt... Full 18+ nya. Harap bijak

.
.
.
.

Jiel nginep dihotel deket sini aja. karna hapenya masih nyala, mudah nemuin dia walaupun dia gak mau bilang dia dimana.

Saat ini aku udah di depan kamarnya, nungguin dia buka pintu. Kebetulan tadi aku barengan sama Room service yang nganterin Beer, jadi Beernya aku ambil, orangnya aku suruh pergi.

Baguuuuus, dah pinter minum Beer ya kamu...

Gak lama Jiel buka pintu, gak ada kaget-kagetnya dia liat aku, kek udah tau klo aku bakalan nyamperin dia.

"Masuk gih," gitu doang katanya. Parah banget!

Dia keknya baru kluar dari kamar mandi, masih dengan bathrobe dan rambut yang belum dikeringin.

Aku dengan semua uneg-uneg yang pengen aku tumpahin, tapi sampai sini disambut Jiel dengan hanya memakai bathrobe. Kalian tau apa yang ada diotakku sekarang???

Aku menjatohkan kaleng-kaleng beer yang ada ditanganku hingga berserakan entah kemana. Aku menarik tubuh Jiel mendekat dan menggendongnya hingga aku letakkan di meja makan yang menempel di dinding. Aku kunci pergerakannya dengan kedua tanganku dipinggangnya. Dia gak bisa lari kemana-mana.

"Kaaaaak...." protesnya.

.
.
.
.
.

Beberapa paragraf tidak dipublikasikan.  Part lengkap ada di buku fisik.

.
.
.
.
.

Tangannya yang gemetar mencoba meraih kancing kemejaku dan melepasnya satu persatu, terlihat betapa tulus dia ingin mencoba.

Merasa tugasnya sudah selesai, Lalu dia mendorongku ketempat tidur. Tapi sebelum tangannya menjauh, aku menangkapnya dan meletakkannya persis di bagian resleting celanaku.

"Jangan setengah-setengah, lakuin seperti yang kakak lakuin ke kamu" pintaku.

Tanpa banyak protes, tangan kikuk itu mulai menurunkan resleting celanaku. Yang tersembunyi dibaliknya terasa terkena sengatan saat tangan Jiel usil membelainya. Semakin menegang ketika Jiel mulai meremasnya. Persis seperti yang aku lakuin ke dia tadi.

Aku mengangkat tubuhnya dan menyimpannya dibawahku saat dia sudah berhasil menanggalkan semua yang aku pakai. Ciuman hangat adalah hadiah atas prestasinya barusan. Lidah kita yang tanpa kebas berlarian menari dan menuntut.

Aku menyusuri setiap jengkal tubuh Jiel sekali lagi, mencoba seterampil mungkin untuk melakukan pemanasan. berkali-kali aku meninggalkan tanda kepemilikanku dibagian yang aku sukai. Aroma kulit lembut citrusnya seolah tertinggal dihidungku, sampai aku gila candu karenanya.

"Boleh kakak memulainya?" Tanyaku sekali lagi meminta keyakinannya. Jielku menjawabnya dengan anggukan pasrah.

Aku menegakkan tubuhku hingga bisa meraih bagian penting dari kekasihku, mengolesinya dengan L*be dingin dan memasukkan ujung jariku untuk menjajalnya. Segitu aja udah bikin jiel mulai menggeliat sekali lagi. Tubuhnya menegang kencang.

Ini membuatku gila, dia terlihat sangat sexy ketika menggigit bibirnya sendiri demi menahan erangan akibat ulahku yang terus mengusiknya. Aku mengatakan pada diriku sendiri untuk main dengan selembut mungkin, aku gak bisa melukai bayi manisku ini.

"El, satu hentakan sekalian ya. Kamu bisa tahan kan?"

Jielku gak menjawab, hanya anggukan. dia terlalu sibuk mengatur desahan nafasnya agar tak memalukan.

.
.
.
.
.

Beberapa paragraf tidak dipublikasikan.  Part lengkap ada di buku fisik.

.
.
.
.
.

JAZZIEL  ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang