23. COMEBACK

1.3K 65 3
                                    

Kalian nemu cerita ini dimana?

°happy reading°

"Lova memang sangat menganggumkan" puji Denis yang terus membangga-bagakan Lova, Lova tersenyum miring menanggapi pujian dari Denis.

Lova, Denis, dan Adriel kini berada di mobil dengan Adriel yang mengemudi dan Lova duduk di kursi sebelah nya, sedangkan Denis yang berada di kursi belakang.

"Benar sekali tuan Denis, saya sangat setuju. Nyonya Lova tak terlihat takut" timpal Adriel. Denis terkekeh, ia salah tingkah sendiri di panggil dengan sebutan Tuan, lumayan aneh.

"Riel panggil saya Denis saja. Tidak usah memanggil tuan, santai saja, oke dude?" Adriel menggaruk tengkuk nya, dan menganggukan kepala seraya tersenyum simpul.

"Gue selalu membalas. Entah kebaikan atau dendam" ucap Lova, seketika mereka berhenti terkekeh dan terdiam hening tertegun mendengarnya.

"Jadi, sekarang, kita akan kemana?" tanya Adriel.

"Pulang. Tapi antar dulu Denis, ya kan?" ujar Lova dan bertanya pada Denis. Denis sempat akan menolak, tapi melihat tatapan Lova yang tidak ingin di bantah mau tak mau ia harus mengiyakan saja, lagipula memang cukup jauh untuk pulang ke rumah nya.

_____

Pulang sekolah kali ini, Regal memilih untuk segera pulang saja ke rumah nya dan sedikit beristirahat. Entah kenapa hari ini dia begitu tidak bersemangat, di sekolah juga tidak ada yang menarik sama sekali. Hari ini menurut nya sangatlah bosan, mood nya juga kurang baik. Namun sesampai ia di rumah, Regal malah di suguhi dengan ocehan sang bunda yang terus meminta hal ini itu pada diri nya. Dan di tambah ada sang sepupu Pian bersama bocah-bocah yang lain mungkin teman nya Pian.

"Dear, Ayolah! Bunda pengen kamu bawa dia lagi kesini, sungguh Bunda sangat bosan dari kemarin" Renata terus meminta pada Regal untuk membawa gadis itu lagi tak lain adalah Lova, entah Bunda nya sedang mengidam atau apa, tetapi percayalah Bunda nya merengek terus seperti orang yang sedang mengidam.

Regal sedari tadi hanya diam dengan padangan yang lurus kedepan. Ia hanya bisa diam tanpa menanggapi keinginan bunda nya, euh sangat menjengkelkan, untung dia sayang, untung dia Bunda nya.

"Aduh Bunda. Sabar dong, Lova nya juga gak kelihatan batang idung nya dari kemarin. Tuh cewe juga belum masuk sekolah"

Plis deh sebenarnya Regal sedang males ngomong panjang lebar, suara nya terlalu mahal untuk ngomong panjang.

"Loh?? emang kemanaa?"

"Mana Regal tau!"

"ABANG EGAL AYO MAIN BRUM BRUM SAMA PIANN!"

Sumpahh demi sempak Bapak Jonathan, Regal pengen teriak dan mengumpat saat ini juga, tapi ia hanya bisa menahan. Regal cukup sangat risih, Ughh wtf!!!

Pian mengguncang-guncangkan badan Regal, supaya Regal mau main bersama nya. "Bangg ayooo iii"

"Bun kenapa banyak bocil sih di sini, dikira ini panti asuhan apa?" tanya Regal sedikit prustasi, Respon sang bunda di luar dugaan, Renata hanya mengangkat bahu nya acuh.

Kali ini bukan Pian saja, tetapi ke tiga teman nya Pian juga ikutan merengek dan mengguncang-guncang kan badan nya.

Regal mengusap wajah nya gusar dengan kedua tangan nya. "Lain kali aja"

REGALOVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang