24. BERTAMU KEMBALI

1.4K 65 3
                                    

°happy reading°


"Ayo" suara seorang cowo terdengar tiba-tiba mengagetkan Lova yang sedang berjalan di koridor sekolah seraya memainkan ponsel nya itu.

"Kenapa si kalo ngomong suka suddenly banget?" kesal Lova, pada Regal yang tiba-tiba muncul begitu saja.

"Ayo kemana?" sambung nya lagi bertanya. Sumpah, bukan pura-pura gatau atau sekadar basa-basi, ya emang gatau dia ngajak ayo kemana tanpa di jelasin dulu.

"Pulang bareng, ikut gua"

Lova ber-oh ria, ia sempat lupa tadi kan Regal mengajak nya untuk pulang bareng, because Bunda nya mau dia gitu? gak ngerti deh, ngikut aja.

"Ke rumah lo?" ucap Lova memastikan dan Regal yang sangat malas untuk menjawab cuman sekedar menaikan kedua alis nya, untung aja Lova ngerti.

"Ke sana nya sendiri-sendiri aja. Gua bawa mobil" jelas Lova yang tidak ingin ribet harus berduaan dengan cowo itu.

"Kita di mobil lo. Motor gua mau di pinjem sama temen" pernyataan Regal yang tak terbantahkan, membuat gadis itu mendengus kesal di buat nya. Yaudah lah terima aja kenyataan nya, lain kali ia tidak mau lagi.

Regal berjalan duluan begitu saja, karena langkah besar nya membuat Lova lumayan susah untuk menyeimbangkan berjalan sejajar dengan nya. Mentang-mentang punya kaki panjang! Serah sih, bodoamat lah, males juga harus barengan terus nanti dikira ada apa-apa nya sama orang.

"Buruan, lelet banget" Regal berbalik badan dan terkejut nya ia menabrak kepala gadis itu, jadi nya kepala Lova terbentur oleh dada bidang Regal. Boncel sii, jadi nya gitu.

Lova menggeram tertahan, tangan nya mengepal. Untung saja sekolah ini sudah lumayan sepi, tapi ada sebagian siswa yang menyaksikan hal tersebut, risih banget, duh jadinya kan maluuu.

Lova mendongakan kepala nya, dan deg-deg an nya lagi, wajah Regal dengan diri nya begitu dekat. Yang melihat mereka juga hanya bisa gigit jari aja, gereget banget. Regal menegakan lagi tubuh nya, akhirnya Lova mendesah lega juga.

"Lo nya aja yang jalan cepet" cibir Lova pelan, dan hal itu masih di dengar oleh Regal. Regal tak terlalu memusingkan hal itu, ia lanjut melangkah kan kaki nya lagi untuk ke parkiran.

Sesampai nya di parkiran dapat di lihat oleh Regal dan Lova ternyata masih ada ke-empat teman nya Regal, siapa lagi kan kalo bukan mereka? gak asing.

Mereka berempat belum menyadari adanya Lova dengan Regal karena sangat menikmati pembicaraan, mungkin. Syukurlah kalo begitu, jadi tidak heboh deh. Namun ternyata salah besar, tak sesuai ekspetasi.

Dikta menyadari kehadiran dua sejoli itu, ia pun tak segan mengadu pada teman yang lain. Keempat orang yang sedikit terkejut sontak menoleh ke arah belakang. Regal dan Lova memandang mereka tanpa ekspresi. Oke bisa di katakan seperti seseorang yang tengah terciduk ceritanya.

"Wih, pantesan lama banget, ternyata bareng sama calon pacar. Iya gak tuh?" goda Shaka pada dua insan itu, yang lain hanya mesem-mesem gak jelas. Beda lagi kalo si Zidan mah cuman diem aja kalem, agak kaget juga si sebenarnya.

"Pacar? cih, in your dream" gumam Lova sungguh kesal. Sedikit risih dengan perkataan calon pacar. Gadis labil polos akan percintaan seperti diri nya sangat menghindari nama nya, pacaran-pacaran, kayak gak penting aja, buang-buang waktu bagi diri nya, orang sibuk beda. Mending langsung gas kawin, bohong deng.

"Curiga nih gua. Kalian...." Raven menjeda omongan nya, mereka menunggu Raven berharap kepastian akan lanjutan perkataan nya.

"Kalian backstreet ya? jujur aja sih, sama kita" enteng Raven merangkul pundak Shaka, Shaka hanya menerima saja rangkulan dari Raven. Tidak saat nya untuk bercanda kali ini.

REGALOVAWhere stories live. Discover now