10. 〣 TAWARAN 〣

122K 14K 301
                                    

♡Selamat Membaca♡



"H-ai tan-te", ujar gugup Irina yang keluar dari balik punggung Alaric, gadis itu menunduk sambil memilin dressnya dengan pelan, menyalurkan rasa tak nyamannya saat ditatap intens oleh ibu sang pacar.

"Loh Alaric, ini siapa? Tumbenan kamu bawa perempuan, mana imut lagi", ujar Rebecca mengapit tangan Irina yang memerah wajahnya saat mendengar perkataan Rebecca.

"Bawa masuk dulu dong Mah, masa ngobrolnya di luar", ujar Alaric.

"Eh iya, ayo masuk. Kamu urus itu anak kamu", ujar Rebecca dengan menarik tangan Irina ke dalam, meninggalkan Alaric yang menggendong tubuh besar Betthoven menyusul kedua perempuan itu.


"Ir, kenalan sama Mamah", ujar Alaric, yang sudah ikut duduk di sofa yang berseberangan dengan mereka.

"Aku Irina Callista Edwardo tante, salam kenal. Irina pacarnya Alaric", ujar malu Irina.

"Al, kamu macarin anak kecil?! Aduh nak Irina, kamu kelas tujuh, delapan, atau sembilan sayang??", ujar Rebecca menatap tajam pada Alaric.

"Mah, dia seumuran sama aku", ujar Alaric membuat Rebecca melongo kemudian beralih menatap tubuh Irina dari atas sampai bawah.

"Loh? Tapi kok? Astaga. Yaudah, eh nak Irina, kamu dari keluarga Edwardo?", ujar Rebecca dibalas anggukan oleh gadis itu.

"ASTAGA! KAMU ANAKNYA WILLIAM DAN DAISY??", ujar berbinar Rebecca dengan keras.

"Papa aku memang Papa William tapi Mama aku bukan Daisy, tapi Olivia tante", ujar jujur Irina dengan bingung, membuat senyum binar di wajah Rebecca pudar.

"Kamu bukan putrinya Daisy? Lalu kamu siapa nak? William itu istrinya adalah Daisy. Tante kira kamu bayi cantik yang dulu tante gendong", ujar Rebecca membuat Irina kebingungan, di sisi lain ia juga gelisah.

"mungkin Mamah salah orang", ujar Alaric.

"salah orang gimana Al, marga Edwardo cuman satu di dunia ini", ujar Rebecca.

***

Kring~Kring~Kring~

Pyarrr....

"Hoamm"

Rexanne menguap lebar sambil menatap tajam pada jam waker tak berdosa, yang kini sudah jatuh ke lantai akibat ia lempar dengan menggunakan bantal.

Dengan wajah awut-awutan, gadis itu melatah di lantai dengan malas, keluar dari kamar menuju lantai atas. Gadis itu langsung melemparkan dirinya di dalam kolam.

"Kok dingin", ujar Rexanne dengan berdecak kesal. Hey, namanya saja pagi-pagi.

Gadis itu mendekat ke luar kolam, menatap heran sekaligus penasarann pada satu mobil berjenis Daihatsu Gran Max dan sebuah mobil berjenis Trailer, diikuti satu mobil Rolls-Royce Boat Tail bewarna hitam mengkilat, mengikuti dari belakang.

"Tumbenan ada mobil lewat, apa ada orang yang pindah sekitaran sini? Tapi nggak ada tuh rumah di dekat sini", gumam Rexanne.


REX-Nya ALA [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang