#Bonus(2): Cerita Bukber

248 26 1
                                    

~ Happy Reading ~

" Sayang buruan! Udah jam segini, entar macet!!! "

Suara berat Haris terdengar keseluruh rumah. Hari itu dipertengahan bulan ramadhan, mereka berdua bersama sahabat mereka dulu dan teman satu SMA mereka berniat untuk mengadakan buka bersama.

" Bentar!! Nyari power bank! " jawab Wilona dari dalam kamar.

Gak lama setelah itu, Wilona keluar dan menemui Haris yang duduk di sofa rumah mereka.

Bentar kok rumah mereka?

Jadi gini....

Mereka sekarang dah menikah.  Tepatnya saat ini sudah menginjak usia dua tahun.

" Cantik. Ayo! "

Setelah memastikan listrik dan semuanya sudah dimatikan, mereka berdua lalu menuju ke mobil mereka yang sudah Haris parkirkan di luar mereka.

" Udah? "

Wilona mengangguk.

Haris lalu menjalankan mobilnya menuju ke restoran yang sudah di pesan untuk acara buka bersama. Jalanan cukup ramai walau tidak terlalu macet. Mereka ngobrol-ngobr mengenang masa SMA mereka selama perjalanan.

Waktu berjalan cepat meski lambat. Kalau dipikir emang kerasa cepet, tapi setelah dipikir lagi... lama juga, ya.

Beberapa menit mereka perjalan, mereka sampai di salah satu rumah restoran tempat bukber. Habis parkir dan segala macem, mereka langsung menuju ke dalam. Tempat mereka ada di lantai 3.

" Wedehh!! Pa kabar, pak? " sapa salah satu laki-laki ke Haris.

" Seperti yang lo lihat, " jawab Haris diakhiri dengan tertawa. " Ke sana dulu, ya. "

Mereka lalu menuju ke meja dimana ada Jevan, Wildan, Jihan, dan Jane yang sudah duduk di sana. Haris tos ala-ala sama ketiga sahabatanya dan Wilona pelukan sama Jihan dan Jane.

" Aduhh calon ibu yang satu ini... Gimana? Sehat? " tanya Wilona ke Jihan.

" Sehat banget itu, Wil. Lihat tuh pipinya! " samber Jane.

" Hahahaha sehat, Wil. Tuh, Juan lagi di toilet kalo lo cari, " jawab Jihan.

Jodoh emang gak ada yang tau. Pas masih SMA dulu, Wilona-Haris jadi si paling friendzone. Sementara kedua sahabat mereka saling pacaran. Begitu lulus, yang nikah malah Haris-Wilona dan kedua sahabat mereka malah pisah.

" Gue tuh masih gak percaya asli lo berdua yang nikah. Padahal yang dulu pacaran gue-Jihan sama Wildan-Jane, " timpal Jevan.

" Jodoh gak ada yang tau, " jawab Wildan.

" Jihan... Eh, Wiwilll!!! Long time no seeee. " Juan baru balik dari toilet.

" Jujuuuu!!! Pipi lo makin-makin, pen nyubit entar Jihan marah, " ucap Wilona.

" Kan ada pipi aku sayang, " sahut Haris yang lalu diketawain sama mereka bertujuh.

Mereka ngobrol-ngobrol dah tuh. Ada yang ngobrolin kehidupan mereka saat ini, ada juga yang ngobrolin kehidupan mereka dulu. Banyak cerita yang di dengar dari mulut mereka. Ada yang lucu, haru, atau menyebalkan.

Jam pun menujukkan waktu masuk buka puasa. Orang-orang yang hadir mulai menikmati minuman mereka sebagai pembatal usai 13 jam menahan haus, lapar, hawa nafsu, dan emosi mereka.

" Biasanya gini tuh bisa jadi ajang buat munculnya benih-benih cinta lama yang telah menghilang, jadi... Jane, Jev, Wil? Gimana nih? " pancing Wilona.

" Apa? Noh! Jihan udah ada lakik, ya kali, " balas Jevan sambil ngunyah nasi gorengnya.

" Gimana Jane sama Wil? " giliran Jihan yang mancing.

" Wildan kan mau tunangan, ya kan, Wil? " jawab Jane lalu minum air putih.

Wildan nyengir sambil ngangguk. " Dateng ya habis lebaran. Gue cuman ngundang kerabat sama temen deket doang. "

" Wiii gak ada angin gak ada hujan ye. Congrats deh, lancar sampe hari H, " sahut Haris. " Kalo gitu Jane ama Jevan, gimana? Kan kalian berdua pernah hampir terlibat suatu hubungan. "

Bukannya jawab, Jane malah ngeluarin undangan dan diberikan kepada mereka. " Dateng ya bulan depan. "

" Oh my god! Lo gak keliatan update sama cowok tau-tau bulan depan nikah! Congrats my Jane!! " ujar Wilona.

" Hehehe... Baru ketemu tiga bulan yang lalu, terus sebelum puasa kemaren dilamar. Maaf, ya gak bilang-bilang. Habis dadakan banget, " ucap Jane.

" Cieee... Jevan jomblo! Semangat mantan! Buruan nyari, jan ngurusi pasien mulu, " ucap Jihan yang membuat mereka semua ketawa.

Jevan cuman tersenyum seperti Ipin.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Haiii... Minal aidzin ya semuaa. Maaf kalo ada salah-salah. Maaf juga bonchap keduanya lama banget.

Oh iya, kalo gak ada halangan, bulan Mei ini aku rencana buat book travicky yang baru. Stay tune, ya...

See u...

[✓] Bukan Teman BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang