6

499 96 6
                                    

Felix sebenarnya merasa sangat khawatir, dia tidak berharap akan  ketahuan secepat ini.

Dia memang terlihat santai saat menghadapi minho, tapi nyatanya dia benar-benar takut minho akan menyebar kehidupan pribadinya. Dan jika itu terjadi, maka karirnya akan hancur dalam sekejap.

Jika dia berkompromi dengan minho... tidak... tidak itu bahkan lebih buruk. Minho hanya akan bertindak semaunya.

Benar-benar sial..



.......

Minho kembali ke bar, tadi dia memang mengajak hyunjin untuk menangkap basah Felix, tapi sebenarnya dia melarang siapapun mengikuti dirinya untuk menghampiri Felix.

"Gimana? Apa ada sesuatu yang menarik disana?" Tanya minhyun.

Suasana hati minho sangat buruk, jadi dia mengabaikan yang lain dan menatap kearah hyunjin, "ikut denganku."

"Kemana?"

"Kita bicara diluar."

Hyunjin dan minho keluar dari bar melewati pintu belakang.

"Disini nggak ada siapa-siapa. Jadi katakan, ada apa denganmu? Siapa yang kamu temui?"

"Bocah sialan yang pernah aku ceritakan ke kamu."

"Oh, mentormu di kantor?"

"Mentor sampah. Dia hanya pria gay yang menjijikan."

"Bagus. Kamu bisa menggunakan itu untuk mengancamnya."

"Kelihatannya dia nggak peduli." Kemudian minho menghidupkan sebatang rokok dan menyesapnya, "tapi aku ada rencana."

"Rencana apa yang kamu punya? Jangan gegabah, yang ada nanti malah kamu yang kena."

"Aku tahu. Apa kamu nggak liat aku juga sedang berpikir sekarang." Minho menyeringai, "aku akan mencari gigolo dan menyuruhnya tidur dengan Felix."

"Lalu?" Tanya hyunjin tidak mengerti.

"Dasar bodoh. Tentu saja aku akan merekam dan menggunakan video itu untuk mengancamnya."

"Sebenarnya kamu nggak usah nyari gigolo. Coba kasi lihat kayak gimana wajahnya, kalok dia cantik, aku sendiri yang akan membantumu."

"Jangan membuatku ingin menghabisi mu, sialan." dia memang tidak peduli dengan homoseksual. Tapi jika dia mendengar orang lain menunjukkan ketertarikannya dengan sesama pria, itu membuatnya ingin muntah.

Meskipun tubuh Felix dari ujung kepala sampai ujung kaki terlihat sangat sempurna. Kulit putih dan pinggang ramping seperti wanita, tetap saja dia masih lah seorang lelaki.

Semakin minho memikirkannya, semakin dia merasa tidak nyaman. Siapapun yang masih merasa normal pasti akan jijik.  Apalagi mereka sama-sama pria, berpelukan dan berciuman? Sialan... kemarahan serta rasa benci terhadap Felix semakin membuncah didalam hatinya.


......

7:40 pagi...

Brak... brak...

"Felix!!! Lee Felix cepat buka pintunya... sialan!!!!"

Brak...brak....

"Cepat buka sebelum aku menghancurkan pintu sialan ini!!!"

Felix yang sedang sarapan terkejut mendengar teriakan minho dari luar, dia sudah menduga  penyebab minho marah. Dan benar saja ketika dia membuka pintu, dia bisa melihat wajah minho yang suram penuh aura kematian.

Felix hanya orang biasa yang memiliki perasaan takut juga, dengan melihat saja dia sudah tahu, minho ingin menghajar dirinya sampai mati. Sudah dipastikan dia seperti ini pasti karena ayahnya yang sudah mengambil tindakan.

RivalWhere stories live. Discover now