25

328 46 4
                                    

Keesokan harinya, felix mengumpulkan semua eksekutif untuk rapat. Di tengah pertemuan, lisa masuk dan berbisik di telinganya bahwa changbin datang keperusahaan.

Felix sedikit terkejut, dia mengakhiri pertemuan dengan cepat dan menemui changbin.

Sesampainya di ruang vip, dia melihat changbin bersama seseorang.

"Hyung, kenapa kamu tidak menelponku sebelum datang?"

Changbin tersenyum, "Aku kebetulan lewat jadi sekalian aku mampir sambil melihatmu. Felix, ini adalah penasehat hukum perusahan, Direktur jung wooyoung. Aku secara khusus membawanya kesini hari ini untuk mendiskusikan proyek denganmu."

Seolah kecanggungan kemarin malam tidak pernah terjadi, mereka mengobrol dengan nyaman.

"Oh, Direktur jung, salam." Felix menoleh ke arah lisa dan berkata, "Lisa, buatan aku salinan dokumen untuk proyek tanah seluas dua ribu hektar dan kemudian panggil manager taejon kesini."

Ketiga orang itu duduk dan mendiskusikan proyek tersebut. Setelah beberapa saat, seseorang mengetuk pintu. Felix berkata, "Manajer taejon, masuk." Tapi ketika dia menoleh, dia melihat bahwa orang yang datang bukanlah Manajer dari departemen perencanaan real estate, melainkan minho dengan wajah dinginnya.

Changbin tersenyum dan menyapanya, "Tuan muda minho, kita bertemu lagi."

Minho hanya diam lalu menggangguk.

Melihat kesombongannya, Changbin menahan diri dan berkata dengan sopan, "Silakan duduk. Kita bisa mengobrol." Changbin menunjuk ke sofa di sebelahnya.

Sebenarnya, dia ingin duduk di antara changbin dan felix, tapi melihat keadaannya, dia terpaksa mengurungkan niatnya.

Manajer taejon membawa laptopnya dan mendemonstrasikan desain dan perencanaan tanah dengan presentasi powerpoint sambil memberikan penjelasan menyeluruh tentang aspek hukum.

Yang membuat felix terkejut adalah perubahan minho. Dia tidak lagi duduk dengan tidak peduli, tapi dia malah ikut serta dalam diskusi. Pembicaraannya sangat jelas, dia juga memahami proyek dengan baik. Dia terlihat sangat kompeten.

Sepertinya pendidikan panjang dan bimbingannya akhirnya berhasil, dan itu membuatnya sangat senang. Dia juga berpikir sudah waktunya untuk menaikkan gaji anjing serigala tua ini.

Saat jam makan siang, changbin ingin mengajak felix keluar untuk makan siang. Jika kejadian kemarin malam tidak terjadi, felix pasti dengan senang hati menerimanya. Tapi sekarang, lebih baik dia menghindari berduaan dengan changbin untuk sementara waktu, jadi dia menolak dengan halus, mengatakan bahwa masih ada pertemuan yang harus di hadiri. Untuk tidak membuat pihak lain tersinggung, felix menyarankan untuk makan di kantin perusahaan.

Changbin tersenyum dan berkata ke jung wooyoung, "Apakah tidak apa-apa makan siang disini?"

Jung wooyoung tersenyum dan melambaikan tangannya, "Saya baik-baik saja dengan apapun."

Wajah minho semakin gelap.

Kantin memiliki ruang pribadi khusus untuk para eksekutif, tapi biasanya felix selalu makan dikantornya sehingga dia hampir tidak pernah menggunakan ruangan ini. Dia meminta lisa untuk membawa changbin dan jung wooyoung turun kebawah. Dia masih memiliki beberapa hal untuk didiskusikan dengan Manajer taejon.

Setelah Manajer taejon pergi, minho meraih lengan felix, dan berkata dengan suara tajam, "Orang yang kamu temui kemarin adalah changbin?"

Felix mendesah pasrah, "Ya."

Minho meledak marah, "Kenapa tidak memberitahuku bahwa kamu bertemu dengannya?!"

"Kenapa aku harus memberitahumu? Aku punya banyak pertemuan bisnis, haruskah aku melaporkan semuanya?"

RivalDonde viven las historias. Descúbrelo ahora