3✓

40.8K 5K 77
                                    

Tak lama kemudian Shaenette pun tiba di kediaman Rose, tempat di mana dia tinggal dan tempat di mana ibunya tinggal. Grand Duke memberikan kediaman ini kepada sang ibu Shaenette, kediaman rose ini begitu banyak macam bunga mawar makanya di sebut sebagai kediaman Rose.

"Ternyata kediaman ini sangat indah ya,tapi sayang tempat ini kotor sekali dan tidak terawat"gumam Shaenette.

"Baiklah, saatnya aku bersih-bersih"lanjutnya dengan semangat 45.

Shaenette langsung mengambil penyapu dan pengepel,gadis itu pun membersihkan kediaman Rose. Meskipun dia belum terlalu pulih,tapi dia tidak suka melihat tempat yang kotor karena bisa menjadi sarang penyakit.

"Nyapu-nyapu sendiri,ngepel-ngepel sendiri,aduh lupa lagi lirik nya"ucap Shaenette.

3 jam kemudian...

Shaenette pun selesai bersih-bersih tempat itu, kediaman rose tersebut tampak begitu bersih dan rapi.

"Akhirnya selesai juga deh bersih-bersih nya, Astaga badan ku pegal-pegal semua"gumam Shaenette yang langsung rebahan di tengah taman bunga mawar tersebut.

"Capek juga ya,kalau bersihin tempat ini. Untung aja aku udah terbiasa bersih-bersih tempat yang seluas ini"lanjutnya.

"Haus banget tapi di sini gak ada es teh, apalagi perut aku udah minta di isi. Sebaiknya aku ke dapur aja,kan siapa tau ada yang bisa di makan"

Shaenette pun menuju ke dapur tapi tiba-tiba dia terkejut melihat seorang anak laki-laki berada di kediamannya itu,menurut ingatan yang di berikan si Shaenette yang asli kalau anak laki-laki itu adik kandung si Kaivan yang bernama Alexander Bryan Wellington.

"Heh bocah kenapa kau di kediaman ku ?"Tanya Shaenette.

"Aku bukan bocah"ucap Bryan.

"Terserah diri mu saja,bocah"ucap Shaenette.

"Kak Shaenette, bagaimana keadaan mu sekarang ?"ucap Bryan.

"Apakah kita sedekat itu bocah sampai-sampai kau memanggilku dengan panggilan kakak ?"ucap Shaenette.

"Tentu, karena kau itu kakak perempuan ku"ucap Bryan.

Shaenette meninggalkan Bryan begitu saja di lorong kediaman Rose,gadis itu melanjutkan perjalanan ke dapur untuk membuat makanan sendiri. Bryan pun mengikuti Shaenette dari belakang karena dia penasaran apa yang di lakukan Kakak perempuannya itu.

Shaenette tahu kalau Bryan mengikuti nya dari belakang,tapi gadis itu mempedulikannya. Tak lama kemudian Shaenette tiba di dapur, tempat itu tampak begitu kotor karena Shaenette belum membersihkannya karena dia baru membersihkan lorong, kamar, halaman,dan taman.

Shaenette pun membuang semua bumbu dapur yang sudah tidak layak di makan,tidak lupa juga gadis itu membersihkan meja makan tersebut sedangkan Bryan hanya menatap Shaenette saja.

"Daripada kau melihat ku bekerja, apakah kau punya sihir elemen api untuk membakar sampah-sampah ini ?"ucap Shaenette.

"Aku punya sihir elemen api"ucap Bryan.

"Kalau begitu bakarlah sampah-sampah ini sampai menjadi abu, sebagai bayaran nya aku akan membuat makanan yang paling lezat"ucap Shaenette.

"Baiklah"ucap Bryan.

Bryan mengeluarkan sihir elemen api dan membakar sampah-sampah itu sedangkan sedang mengelap tempat itu dan tidak lama kemudian dia pun selesai membersihkan dapur itu.

'di sini hanya ada beras saja,aha aku punya ide'batin Shaenette.

Shaenette mengambil panci dan langsung memasukkan beras ke dalam panci, setelah itu dia membersihkan beras itu hingga bersih.

Beberapa menit kemudian Shaenette pun selesai membersihkan beras tersebut,gadis itu langsung mengambil kayu bakar dan di letakkan ke tungku perapian.

"Bryan tolong bakar kayu ini"ucap Shaenette.

"Baik"ucap Bryan langsung mengeluarkan sihir elemen api nya itu dan membakar kayu tersebut.

Shaenette pun meletakkan panci tersebut ke atas perapian, setelah itu dia duduk di samping Bryan.

"Kakak membuat apa ?"tanya Bryan.

"Bubur"ucap Shaenette.

"Makanan apa itu ? Kenapa aku baru mendengar namanya ?"ucap Bryan.

"Dia itu terbuat dari beras yang sudah hancur"ucap Shaenette.

"Ooo begitu"ucap Bryan.

"Hm"gumam Shaenette.

'ternyata Bryan dan Kaivan bertolak belakang ya'batin Shaenette.

"Apakah kau sudah minta ijin kepada orang tua mu untuk datang ke sini ?"tanya Shaenette.

"Untuk apa meminta ijin ? Karena aku yakin yakin,papa dan mama tidak akan mengijinkan ku untuk ke sini"ucap Bryan.

"Tingkatkan bakatmu itu"ucap Shaenette.

15 menit kemudian...

Bubur yang sudah di masak oleh Shaenette pun siap di makan,tapi hari sudah mulai gelap.

"Bubur nya sudah selesai dan hari sudah mulai gelap, Aku takut nanti orang-orang mencari mu"ucap Shaenette.

"Tapi bagaimana cara aku bawa bubur nya ?"tanya Bryan.

Shaenette mengambil mangkuk sedang dan memasukkan bubur itu ke dalam mangkuk tersebut.

"Bawa ini,tapi jangan lupa kembalikan mangkuk nya"ucap Shaenette.

"Baik,kakak"ucap Bryan.

"Hati-hati di jalan"ucap Shaenette.

Bryan meninggalkan tempat itu sedangkan Shaenette pun makan buburnya itu.

Di kediaman utama Grand Duke Wellington...

Bryan pun tiba di kediaman utama,dia membawa mangkuk sedang yang berisi bubur. Tiba-tiba dia bertemu dengan Kaivan saat dia mau ke kamar nya.

"Kau Barusan kemana ? Dan apa yang kau bawa itu ?"tanya Kaivan.

"Kak Kaivan tidak perlu tahu kemana pun aku pergi"ucap Bryan datar.

Bryan meninggalkan Kaivan begitu saja, karena setiap kali mereka berdua bertemu maka mereka berdua akan berbicara dengan datar dan dingin.

TBC...

ADIK SECOND MALE LEAD YANG BARBAR||OPEN POWhere stories live. Discover now