6

34.8K 4.1K 184
                                    

Selama dalam perjalanan menuju ke kediaman utama Grand Duke Wellington, karena kediaman Rose berada di belakang kediaman utama. Bahkan kalau mau ke kediaman Rose harus melewati kediaman utama.

Shaenette menunggang kuda dengan santai, bahkan gadis itu memejamkan matanya untuk menikmati angin yang menerpa dirinya.

"Nona,kita sudah tiba"ucap Oswald.

Shaenette membuka matanya dan melihat pintu gerbang kediaman utama Grand Duke Wellington terbuka, mereka bertiga masuk ke dalam dan setelah itu mereka pun turun dari kuda tersebut.

"Antarkan kuda-kuda ini ke kandang"ucap Shaenette.

"Baik,nona Shaenette"ucap Oswald.

Oswald mengantar ke 3 kuda tersebut ke kandang, sedangkan Shaenette dan Pamela menuju ke kediaman Rose sambil membawa barang belanjaannya itu.

Tiba-tiba...

"Kak Shaenette"ucap Bryan langsung menghampiri Shaenette.

"Eh ternyata kau bocah"ucap Shaenette.

"Kak Shaenette,aku bukan bocah"ucap Bryan.

"Iya... iya,terus apa dong ?"ucap Shaenette.

"Panggil saja aku Bryan, apalagi usia ku sudah 10 tahun"ucap Bryan.

"Kakak sudah ke pasar ya ?"lanjutnya sambil menatap Shaenette dan Pamela membawa barang-barang belanjaan tersebut.

"Iya, memang nya kenapa ?"ucap Shaenette.

"Kenapa tidak mengajak ku juga ?"tanya Bryan.

"Untuk apa aku mengajak mu ? Takutnya nanti orang tua mu akan memarahi ku kalau aku mengajak mu"ucap Shaenette.

"Ooo iya kak Shaenette,pelayan yang mendorong mu itu sudah di bunuh kak Kaivan"ucap Bryan.

"APA ? Jangan berjanda eh maksudnya bercanda kau ya ?"ucap Shaenette.

"Aku tidak bercanda,bahkan aku tidak menyangka kalau kak Kaivan membunuh pelayan itu karena aku tahu kalau kak Kaivan itu sangat membenci mu"ucap Bryan.

"Ooo iya Kak Shaenette, bubur yang kakak buat itu sangat enak sekali"lanjutnya.

"Benarkah ? Ooo iya aku dan Pamela harus kembali ke kediaman Rose"ucap Shaenette.

"Apakah aku boleh ikut bersama kalian ?"tanya Bryan.

"Baiklah,ayo"ucap Shaenette.

Bryan mengikuti Shaenette dan Pamela,tanpa mereka sadari bahwa dari tadi Kaivan mendengar pembicaraan mereka.

'kenapa aku benci melihat Bryan dan Shaenette'batin Kaivan.

*****

Shaenette dan Pamela menyusun bahan pokok makanan di dapur,Bryan hanya duduk diam melihat ke dua gadis tersebut.

"Bryan, dari pada kau duduk diam saja melihat kami berdua. Sebaiknya kau hidup kayu bakar itu,aku akan membuat makanan siang ini"ucap Shaenette.

"Baik,kak Shaenette"ucap Bryan.

Bryan mengeluarkan sihir elemen api di kayu bakar tersebut, Shaenette langsung meletakkan daging ayam di perapian yang sudah di bumbui.

"Apakah Oswald sudah kembali ?"tanya Shaenette.

"Saya di sini,nona Shaenette"ucap Oswald langsung menghampiri Shaenette.

"Istirahatlah, karena aku sedang membuat makan siang untuk kita"ucap Shaenette sambil menumbuk cabe untuk ayam bakar tersebut.

"Nona biarkan saya yang melakukan nya"ucap Pamela.

"Tidak perlu"ucap Shaenette.

Mereka bertiga hanya menatap Shaenette yang menumbuk cabe dan sekali-sekali gadis itu melihat ayam bakarnya itu.

15 menit kemudian...

Ayam panggang tersebut pun sudah matang, Shaenette membagikan daging ayam itu dengan rata.

"Sebelum makan, terlebih dahulu kita berdoa"ucap Shaenette.

"Berdoa di mulai"lanjutnya.

Shaenette pun mulai memejamkan matanya, setelah itu Bryan, Pamela dan Oswald mengikuti Shaenette memejamkan mata.

"Berdoa selesai"ucap Shaenette.

Bryan, Pamela,dan Oswald membuka matanya,dan mereka melihat ke arah Shaenette yang sudah mengambil nasi. Shaenette sudah memasak nasi saat tadi pagi setelah dia menata bunga-bunga di vas.

"Kalian harus makan dengan nasi,kalau tidak pakai nasi nanti kalian bisa cepat lapar"ucap Shaenette sambil mengambil paha ayam panggang yang sudah di potong nya itu.

"Pantas saja aku sering lapar"ucap Bryan.

"Makan yang banyak-banyak, apalagi kamu itu masih masa pertumbuhan"ucap Shaenette menatap kearah Bryan.

"Nona Shaenette,anda berbeda sekali dengan nona muda bangsawan yang lain"ucap Pamela.

"Tentulah aku berbeda dengan mereka"ucap Shaenette.

"Ooo iya kak Shaenette, lusa ada festival perburuan hewan di hutan. Kakak pokoknya harus ikut dan membuat sapu tangan untuk ku"ucap Bryan.

"Bryan adikku yang paling tidak ku sayangi,aku ini tidak bisa membuat sapu tangan"ucap Shaenette.

"Jadi kak Shaenette tidak menyayangi ku ya ?"tanya Bryan.

"Itu hanya istilah saja, Bryan"ucap Shaenette.

"Saya baru tahu ada istilah seperti itu,nona Shaenette"ucap Oswald.

"Itu benar,kak Shaenette"ucap Bryan.

"Ooo begitu"ucap Shaenette.

Setelah itu mereka berempat makan dengan hikmat,hanya terdengar suara dentingan sendok dan piring saja.

*****

Sore harinya...

Shaenette dan Pamela sekarang sedang menatap Oswald yang sedang mencangkul tanah di samping taman bunga mawar, karena Sore ini mereka akan menanam tanaman sayuran, buah,dan bunga.

"Sudah selesai,nona Shaenette"ucap Oswald.

"Makasih"ucap Shaenette.

Shaenette dan Pamela menyemburkan biji tanaman sayuran di sana berupa mentimun,tomat,sawi, brokoli, wortel,kentang dan masih banyak lagi.

Setelah itu mereka berdua pun selesai menyemburkan bibit tanaman sayuran, sekarang mereka berdua sedang menyemburkan bibit buah seperti buah naga, jeruk, semangka, jagung,dan masih banyak lagi.

Tak lama kemudian gadis itu langsung duduk di bawah pohon rindang untuk istirahat sebentar, Oswald membawa 2 gelas air minum untuk Shaenette dan Pamela.

"Terimakasih"ucap Shaenette.

"Sama-sama, nona Shaenette"ucap Oswald.

"Setelah ini apalagi,nona Shaenette ?"tanya Pamela.

"Kita akan menanam bibit bunga yang ku beli di pasar tadi"ucap Shaenette.

"Oswald, tolong bawa pot bunga yang ada di taman bunga"lanjutnya.

"Baik, nona Shaenette"ucap Oswald.

Oswald mengambil pot bunga yang berada di taman bunga mawar, sedangkan Shaenette dan Pamela masih beristirahat di bawah pohon tersebut.

TBC...

ADIK SECOND MALE LEAD YANG BARBAR||OPEN POWhere stories live. Discover now