LIMA PULUH TUJUH

4.4K 352 14
                                    


Dua orang IT sudah datang ke hotel dan memastikan kondisi system, begitu posisi aman. Mereka segera print laporan dan menyerahkan sebagian ke kantor.

Manajer dan para spv kelimpungan, selama Vivi pergi, mereka mengerjakan dua tugas secara system dan manual. Setelah merasa sibuk, mereka akhirnya sepakat hanya mengerjakan system reservasi, check in, check out, house keeping, spa dan restoran yang berhubungan dengan tamu. Sisanya dikerjakan secara manual, yang paling kerepotan adalah accounting, mereka ingin menangis ketika harus mengerjakan dua hal bersamaan dan harus diberikan hari itu juga. Karena tidak tega, IT ikut membantu.

Suasana hotel menjadi panik, Krisna bahkan marah-marah ke pegawai masalah sepele, Almira duduk manis di samping Krisna, mengawasi kinerja lambat mereka.

"Harusnya kamu pakai system bagus, jangan seperti ini. Jadinya banyak yang kelabakan," nasehat Almira.

Krisna mengangguk. "Akan kupikirkan."

Di ruang accounting, IT membaca laporan kacau tiga accounting. Basic mereka memang bukan accounting, tapi karena terlalu sering berhubungan dengan pihak accounting sekaligus bersamaan mengurus pajak, mereka sedikit mengerti.

"Sekarang Accounting dibagi tiga, spv accounting, Account receiveable, Account payable. Ar berfungsi menagih, Ap berfungsi membayar lalu spv mengawasi sekaligus merapihkan laporan. Nah, untuk menerima data sekaligus uang transaksi tamu, siapa yang pegang?" tanya IT bertubuh kurus.

"Bos."

"Bos? Kenapa bukan spv langsung?" tanya IT bertubuh gemuk.

"Bos yang minta, katanya takut ada makar." jawab spv. "Setelah itu, laporannya kembali ke kita."

Kedua IT tidak mengerti.

Spv mulai menjelaskan. "Biasanya di pagi hari night audit menyerahkan laporan ke saya, uang langsung dikirim ke bank hari itu juga oleh saya atau ap setelah pemeriksaan detail. Nah, kami pernah mengalami selisih yang ternyata pihak ap lupa melapor sudah membayar secara cash sementara saya bayar lagi secara tf setelah mengirim ke bank. Uang bisa dikembalikan tapi pihak owner tidak mau mengerti dan membuat keputusan, laporan NA dikirim langsung ke meja beliau."

"Bagaimana dengan biaya operasional?" tanya IT bertubuh kurus.

"Kami terpaksa membuat budget bulanan."

"Lho, biasanya kan tahunan. Karena kita tidak tahu ke depannya bagaimana, kalau bulanan malah semakin bengkak kan?" tanya IT bertubuh kurus.

"Bengkak? Bagaimana bisa bengkak?" tanya IT bertubuh gemuk.

"Aku tidak tahu bagaimana hotel lain ya, tapi di hotel kita budget selalu tahunan. Contoh, sabun cuci tangan kita beli satu jerigen, biasa habis dua bulan sekali jadi dalam setahun kita hanya butuh beli enam jerigen."

"Benar, biasanya yang beli satu untuk dua bulan jadi beli satu untuk satu bulan," sahut spv.

"Tapi, bisa diakali dengan beli bulan ini dan tidak beli bulan selanjutnya." Kata IT bertubuh gemuk.

"Bisa, tapi akhirnya kami yang kelimpungan karena tidak setiap bulan kamar full booked," jawab spv.

IT bertubuh gemuk menepuk tangannya. "Aku mengerti sekarang, pemakaian enam jerigen dalam setahun belum tentu bisa dihabiskan dua bulan sekali, bisa saja lebih atau kurang. Itu juga yang membuat pihak House Keeping jadi tidak bisa menjaga barang."

"Benar," angguk IT bertubuh kurus. "Budget bulanan biasanya hanya bisa digunakan perorangan, budget tahunan baru bisa digunakan untuk usaha, meminimalisir pengeluaran tidak perlu."

"Jadi, itu sebabnya pak Putra ngamuk-ngamuk saat terima laporan keuangan dari hotel ini dan cabangnya." Angguk IT bertubuh gemuk

"Hah?" tanya spv dan IT bertubuh kurus.

Off Course, I can't get you! But, I Can Get Your Dad! : Sweet Girl Version [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora