TUJUH PULUH

3.7K 312 31
                                    


"Apakah aku sudah menjadi cantik sekarang?" Agni mengganti pakaiannya menjadi gaun pengantin dan berputar di depan cermin.

Pelayan pribadi Agni menjadi kasihan dengan perubahan drastis Agni. Setelah mendapat berita bahwa suami tercintanya selama ini melakukan hubungan terlarang dengan sang menantu dari awal, keseharian yang dilakukan hanya duduk di depan cermin, terdiam menatap dirinya yang sudah menua.

Yang ditanyakan Agni hanyalah-

"Apakah aku sudah tidak menjadi cantik?"

"Apakah aku tidak bisa memuaskan suamiku?"

"Kenapa dia meninggalkanku?"

"Kenapa dia berselingkuh di belakangku?"

"Aku mencintaimu."

Agni mengulanginya seperti kaset rusak, anehnya setiap Vivi dan Reza berkunjung setiap hari, memastikan kondisinya. Agni hanya duduk diam di depan cermin, tidak mengucapkan apa apun seolah tidak mau anak dan menantu mengetahui kondisi hancurnya.

Saat ini, begitu mengetahui Vivi dan Reza sibuk di luar. Agni segera membongkar lemari dan memakai gaun pengantinnya lalu berputar di depan cermin.

"Nyonya, kenapa anda sangat mencintai tuan Darren? anda tahu, bagaimana sifat tuan Darren semenjak tuan besar meninggal."

"Apa kamu tahu, ayahku selalu menyiksaku. Meskipun semua orang mengenal ayah sebagai orang baik, ayah selalu menghukum ku karena aku tidak terlahir sebagai pria dan ibu ku meninggal tidak lama setelah melahirkan."

"Tapi aku tidak menyerah, aku berusaha menjadi sosok yang diinginkan ayah. Kuat, mandiri, tidak cengeng dan tegas."

Agni kembali duduk di sofa kecilnya di depan cermin.

"Hingga akhirnya aku bertemu Darren, dia menolongku dari penculikan saat aku pulang sekolah. Aku tidak bisa melupakan wajah tampannya, mata cokelat, hidung tinggi, senyum yang memukau lalu menghalau para penjahat itu dan ternyata dia yang malah ditangkap karena menjadi mucikari dan mengira aku adalah salah satu anak buahnya."

"Aku menangis dan meminta tolong pada ayahku untuk menyelamatkannya, ayahku setuju. Saat itulah aku merasa sebagai anak yang beruntung, dimana ayahku dikritik habis-habisan karena menyelamatkan seorang mucikari dari penjara, berita tentangku yang diculik pun ditutup oleh ayah. Aku beruntung bukan?"

"Ayahku ternyata mencintaiku meskipun pernah membenciku, aku tahu, aku tahu ayah mencintaiku."

"Nyonya-" pelayan pribadi melihat Agni menangis dan ingin menghentikan ceritanya.

"Aku memaafkan semua perbuatan ayahku. Dia membenciku, aku memaafkannya. Dia tidak pernah hadir saat hari penting di sekolah karena sibuk, aku memakluminya." Isak Agni sambil membungkuk dan menutup wajah dengan kedua tangannya.

"Nyonya, sudah hentikan. Tidak apa, tidak usah cerita. Hal itu sangat menyakitkan bagi anda, Nyonya." Pelayan pribadi berlutut di kaki Agni. "Nyonya, tidak perlu cerita hal yang menyakitkan. Sekarang Nyonya sudah punya anak dan menantu yang sangat menyaya-"

"ITU BEDA!" bentak Agni.

"Mereka tidak pernah sekalipun memahami perasaanku, mereka sangat egois!"

"Nyonya, bagaimana anda bisa mengatakan itu? tuan dan istrinya sangat menyayangi nyonya, semua yang nyonya inginkan selalu dipenuhi."

"Keinginanku? keinginanku hanya ingin bersama suamiku, dan Reza sudah menghancurkannya." Isak Agni. "Sekarang dia pergi, aku harus bersama siapa lagi? siapa yang akan mencintaiku lagi? Reza tidak mungkin mencintaiku, aku memang melahirkannya tapi dia pasti jijik padaku karena aku sangat mencintai ayah kandungnya."

Off Course, I can't get you! But, I Can Get Your Dad! : Sweet Girl Version [END]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ