🗣️ Suara yang Berdengung

933 34 1
                                    

Aku pernah mendengar orang-orang saling berbisik di belakangku. Saat itu aku berpikir jika orang-orang itu tengah membicarakan menu makan siang, film baru atau mungkin bercerita tentang keseharian mereka. Namun, rupanya aku salah. Tanpa aku sadari, orang-orang itu tengah membicarakanku alih-alih menu makan siang, film baru, atau keseharian mereka.

Aku tidak tahu di mana letak kesalahanku. Sebelumnya mereka sangat baik kepadaku. Mereka membantuku dan mau bermain denganku. Mengapa mereka berubah dalam sekejap? Mengapa mereka membicarakanku di belakang? Aku sungguh tidak mengerti.

Aku pernah 'mengungsi' untuk bersekolah di sekolah lain. Saat itu tengah terjadi bencana alam yang membuat sekolahku ditutup sementara. Aku bukanlah seorang siswa yang pandai. Aku hanya seorang siswa biasa sama dengan yang lainnya. Aku pun tidak menonjol dalam hal apa pun. Hanya saja beberapa guru di sekolah baru itu sering memujiku di depan teman-teman lainnya. Aku selalu dielu-elukan sebagai sosok anak yang pandai. Hingga pada akhirnya hal itu terjadi. Hari di mana aku mendapatkan nilai cukup rendah pada sebuah latihan soal. Ketika semua mengetahui nilaiku saat itu, segalanya langsung berubah.

Mereka yang pada awalnya begitu baik kepadaku mulai mengasingkanku. Mereka tidak lagi mengajakku berbicara. Mereka tidak lagi mengajakku bermain bersama. Hal yang mereka lakukan hanyalah membicarakanku di belakang. Lantas, ada seorang anak yang bertanya kapan kepergianku dari sana.

Aku takut. Itulah yang kurasakan saat itu. Mengapa orang-orang begitu menakutkan? Pada saat itu aku tidak dapat bercerita kepada siapapun. Aku mencoba untuk memendamnya sendiri. Aku rasa hal itu yang membuatku menarik diri dari dunia luar. Aku takut dengan pendangan orang lain terhadapku. Aku takut dengan penilaian dari orang lain terhadapku. Aku takut dengan semua kemungkinan-kemungkinan yang ada.

Awalnya aku berpikir jika melarikan diri sejenak akan membuat semuanya kembali seperti semula. Ternyata aku salah. Aku memang sudah tidak bertemu dengan orang-orang itu lagi. Aku tidak tahu kabar mereka saat ini. Namun, bisikan-bisikan tidak menyenangkan itu masih terus membekas dalam benakku. Seolah aku menguburnya dan menumbuhkannya menjadi kenangan pahit yang selalu siap mencekikku sewaktu-waktu.

Aku (hampir) Menyerah ✔️ | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang