🌪 Harapan yang Patah

98 7 0
                                    

Realita tidak selalu sesuai dengan ekspektasi. Tak jarang harapan kita sering dipatahkan karena ekspektasi yang berlebihan. Kita telah berekspektasi tinggi terhadap sesuatu, tetapi kenyataannya berbeda dengan yang kita bayangkan. Berapa banyak harapan kalian patah karena ekspektasi yang berlebihan?

Ekspektasi yang patah terkadang membuat kita kecewa. Kita telah berusaha keras untuk mewujudkan ekpektasi dalam benak kita, tetapi yang terjadi kita seolah ditampar oleh realita yang berbanding terbalik. Aku kehilangan harapan terbesarku saat di usia delapan belas tahun. Ekspektasi yang dipatahkan oleh realita dengan begitu kuat.

Saat itu, aku baru saja lulus dari bangku sekolah. Aku akan mulai memasuki dunia perguruan tinggi. Aku tidak kebingungan dalam menentukan ke mana tujuanku saat itu. Aku telah memiliki tujuan itu sejak jauh-jauh hari. Setelah hari pengumuman tiba, saat itulah harapanku patah. Aku merasa seperti telah kehilangan tujuanku. Aku tetap mencoba melalui semua jalur pendaftaran yang masih terbuka. Namun, seberapa keras aku mencoba, aku tetap tidak ditakdirkan pada jurusan yang kuinginkan. Pada akhirnya, aku memilih jalan lain yang bertentangan dengan keinginanku.

Aku mempelajari hal baru pada bidang yang tidak aku inginkan. Sejak awal, aku telah menolak keputusan ini, tetapi aku harus tetap menjalankannya. Apakah kau tahu bagaimana rasanya melakukan sesuatu dengan setengah hati? Sesuatu yang sama sekali tidak kau sukai. Kau pasti akan merasa seperti memikul beban yang begitu berat. Itulah yang aku rasakan.

Semakin jauh aku melangkah, beban itu justru semakin terasa berat. Lagi-lagi, aku kembali merasakan terjebak dalam lubang itu. Kali ini, aku merasa benar-benar tidak ada cara untuk bebas. Aku harus terus menjalani rutinitas ini hingga beberapa tahun ke depan. Hal yang ada dalam benakku saat itu, apakah aku dapat melaluinya kembali? Apakah kali ini aku dapat bertahan dengan lebih kuat?

Selama tahun pertama, aku menjalaninya dengan penuh tekanan. Aku menjadi tidak percaya diri dengan apa yang kulakukan. Sekuat tenaga aku terus bertahan. Hingga suatu saat aku kembali membuat harapan baru. Jika saat itu, harapanku telah patah, maka aku dapat membuat harapan lainnya kembali. Dalam proses menerima apa yang telah terjadi memang sulit. Aku sendiri memerlukan waktu yang tidak sedikit. Secara perlahan aku mulai membuka hati dengan lebar mencoba menerima hal yang datang kepadaku. Aku mencoba menerima jalan baru yang diberikan dari harapan yang patah tersebut. Tidak ada salahnya mencoba untuk menerima hal baru tersebut. Semakin aku berjalan pada jalanan baru itu, semakin banyak aku menemukan sesuatu.

Aku merasa jika jalan ini tidak terlalu buruk. Aku mempelajari berbagai hal baru yang memang sebelumnya ingin aku pelajari. Aku bahkan bertemu teman-teman dengan beragam sifat dan karakteristiknya. Mereka teman yang menyenangkan. Banyak keuntungan yang aku dapatkan dari harapan yang patah tersebut.

Ada seseorang yang pernah berkata jika dalam proses hidup ini ambillah hikmat dari segala kejadian yang menimpamu. Setiap kejadian pasti memiliki hikmah tersendiri. Jika memang harapanmu telah patah untuk kesekian kalinya, aku yakin jika kalian pasti mendapatkan sesuatu hal baik di baliknya. Mungkin saat itu memang belum waktunya bagi kalian untuk bergembira dengan harapan yang telah disusun. Kalian masih perlu mencoba kembali untuk mencapai tujuan itu walau dengan jalan yang akhirnya berbeda. Percayalah, harapan yang patah akan memberikan sesuatu yang baik bagi kalian. Dan harapan yang patah akan mengubah jalan kalian menjadi lebih indah. Di mana pada akhirnya, jalan baru itulah yang akan mengantarkan kalian pada harapan awal yang sempat patah tersebut.

Aku (hampir) Menyerah ✔️ | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang