07 - Mediation

79 7 0
                                    

Pukul tengah malam lewat beberapa menit kelimanya berkumpul di ruangan sebelah base, dengan sumber cahaya beberapa buah lilin membuat suasana berangin menjadi lebih suram dan menegangkan.

"Jangan berpikir apapun dan berusahalah tenang" bisik Hendery mengingatkan Xiaojun sesaat sebelum kelima pasangan tangan saling berpegangan.

"Kun"

Kun yang terpanggil kini menganggukkan kepalanya dan bersiap membacakan doa-doanya. Pakaiannya yang terdiri dari beberapa lapis membuatnya nampak seperti sorang biksu besar, kecuali untuk rambutnya yang sedikit panjang.

Semua orang memejamkan mata tanpa gerakan lebih, dengan tenang mendengarkan doa-doa dari biksu sekte munghunhwa tersebut.

"Naumaku san manda bazaradan kan"

"Sendamakan shata sowayatya un tara, kan man."

Hendery nampak tenang sama seperti Ten dan YangYang namun tidak dengan Xiaojun, dalam beberapa menit pertama pengusiran arwah yang Kun lakukan menghadirkan kegusaran pada wajah Xiaojun.

"Naumaku san manda bodaran, on boron"

Kali ini Hendery menatap pada seseorang di sebelahnya selaras dengan genggaman yang mengetat pada tangan kirinya. Xiaojun memiliki reaksi sama seperti dugaannya. Benar saja, tak lama kemudian raut wajah si rambut cokelat madu kembali tenang dan cengkraman mengendur di tangannya namun dalam ketenangan yang ada seketika Xiaojun tertawa dan berusaha menjauh dari meja. Reaksi yang tidak diduga YangYang membuatnya segera mengencangkan pegangan tangan Xiaojun.

"Si anak yang dikutuk... belum pergi juga" bisik Xiaojun dengan kepala tertunduk.

Kun menghentikan doanya dan melirik pada Hendery yang mengangguk padanya. Mereka berempat seolah tidak terkejut kini Xiaojun terdiam tidak banyak bicara seperti sebelumnya di antara mereka, mereka mengerti bahwa arwah yang Kun panggil telah berada di dalam tubuh Xiaojun.

"Ya, aku belum pergi, aku ingin mengobrol denganmu"

Xiaojun kembali tertawa dengan suara yang asing bagi mereka, suara berat seorang pria paruh baya.

"Hanya jika kau ingin anak ini mati, silakan"

"Bohong"

Ten melirik Hendery. "Dia tidak punya kekuatan untuk itu"

"Wanita buruk, sangat buruk bisakah kau melihat iblis dalam diriku?"

Xiaojun masih menunduk dengan dalam nenbuat YangYang meringis merasakan sakit pada lehernya. Ten terlihat menahan amarahnya ketika kalimat yang mengandung singgungan gender padanya terdengar.

"Katakan padaku siapa sebenarnya kau dan apa tujuanmu di sini"

Xiaojun mengangkat telunjuk di tangan kirinya.

"Iblis memakanku"

"Aku tanya siapa kau dan apa tujuanmu di sini!"

Keterdiaman Xiaojun membuatnya berdiri dan menyentuh belakang kepala rambut cokelat. Sontak sentuhan Hendery mendatangkan teriakan si empu. YangYang dan Ten terkejut karena reaksi tiba-tiba dari Xiaojun.

"S-suk Heok Soo, sialan kau membuatku tidak bisa bernafas, setan!" teriak Xiaojun pada akhir kalimat kembali menarik perhatian lebih saat ini.

Xiaojun berteriak lalu terengah kemudian tertawa, bukan hal aneh jika selama proses exorcist terjadi hal seperti itu namun objek yang digunakan di sini bukanlah seorang ahli. Hanya seseorang yang bahkan tidak menyadari akan kemampuannya.

"Tuan Suk, apa yang kau lakukan di sini?"

Xiaojun terkekeh yang pelahan membuat badannya bergetar lalu menggelegarkan tawa.

Ghost x Hunter | HenXiao XiaoDery ✅Where stories live. Discover now