MBIAC || CHAPTER 46|

23 1 1
                                    

Happy reading

***

Akira yang baru balik dari kantin melihat Hiro dikerubungi oleh siswi yang memakai blazer biru. "Cih.. Bocah itu bukannya aku sudah bilang bahwa hindari mereka." batin Akira. Dia lalu berjalan mendekati Hiro.

"Hiro bergabung lah dengan faksi kami!"

"Hiro ayolah kau pasti bisa lebih hebat kalau berada di faksi kami!"

Ucap para siswi dari faksi Harimau yang rusuh, mengajak Hiro untuk bergabung di faksi mereka. Hiro terlihat sangat kerepotan karena dipaksa oleh siswi siswi dari faksi Harimau.

Hiro melihat Akira berjalan mendekati nya. "Akira, Tasukete." Lirih Hiro meminta tolong pada Akira.

"Bodoh, bukankah sudah ku katakan padamu untuk menghindari mereka. Sekarang rasakan sendiri akibatnya." bisik Akira saat berjalan memasuki pintu kelas melewati Hiro.

Hiro menahan lengan Akira untuk menghentikan langkahnya. "bantu aku Akira! aku sudah berusaha lari dari mereka. tapi, aku terjatuh di tangga dekat ruangan osis lalu berakhir ditangkap oleh mereka dan dibawa kesini. Bantu aku ya.. Akira!" bisik Hiro.

"huh kau ini benar benar merepotkan." bisik Akira pada Hiro. Akira berjalan lalu berdiri di depan Hiro. "Kalian semua pergilah ke kelas kalian masing masing, jangan ganggu Hiro!" ucap Akira.

"hm.. Kenapa begitu? Ayolah kami hanya ingin mengajak Hiro berteman dan bergabung di faksi kami. Kau kan penyendiri  Akira jika kau bergabung ke faksi kami maka kau akan mendapatkan banyak te--"

"tidak, aku tidak tertarik untuk bergabung ke faksi kalian. Alasannya? Beberapa hari lalu aku ditampar oleh anggota faksi kalian lalu aku membalas perbuatan dia dengan memecahkan keningnya." Akira menatap datar. Namun, berhasil membuat para anggota faksi harimau bergidik ngeri.

Dengan perasaan takut salah satu siswi faksi harimau memegang bahu Akira. "ayolah Akira, itukan sudah lama. Kami meminta maaf padamu untuk waktu itu. Jadi, kalian mau ya.. Bergabung di faksi kami." tawar siswi itu.

"nggak," jawab Akira. Sambil menepis tangan siswi itu.

"Akira aku paham jika kau tidak mau bergabung di faksi kami. Tapi, jangan menghalangi kami untuk merekrut Hiro."

"Hiro tidak ingin bergabung di faksi kalian. Jadi, jangan memaksanya. Kalian pergilah ke kelas kalian masing masing! Sebentar lagi bel masuk kelas berbunyi. Dan jangan lagi mengganggu Hiro, Jika kalian sedikit saja menyentuhnya maka akan ku patahkan jari kecil kalian itu." ancam Akira.

"Akira aku tidak peduli dengan perkataan mu, pokoknya Hiro harus masuk ke faksi kami." seperti tidak mempedulikan perkataan Akira salah satu siswi kembali hendak menyentuh Hiro. Namun, sebelum jarinya menyentuh tubuh Hiro, Akira menangkap tangan siswi itu lalu memelintirnya dengan keras.

"Ahh!!" teriak Siswi itu saat jarinya dipelintir oleh Akira. Hiro melotot melihat perbuatan Akira. Sedangkan anggota faksi harimau lainnya mundur beberapa langkah ketakutan.

"Akira lepaskan! Tolong!" lirih siswa itu.

"Aku tidak peduli dengan perkataan mu. Bukankah itu yang katakan tadi?" Akira semakin keras memelintir jari siswi itu. Membuat dia semakin berteriak kesakitan.

"akh! Jariku." siswi itu berusaha menarik jarinya dari tangan Akira tetapi tidak bisa.

"Akira lepaskan kau bisa mematahkan tangannya!" Hiro memperingati.

"kau dengar apa yang dia katakan tadi. dia bilang aku tidak peduli. Maka kenapa aku harus peduli kalau jarinya patah?" Akira semakin keras memelintir jari siswi itu.

Keluarga Sandara : my brother is a criminal (Tamat) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant