01. Ia yang Berulah

573 41 9
                                    

☆ Note: Ambil yang baik, buang yang buruk. Bijaklah dalam membaca!
☆ Jangan lupa untuk meninggalkan vote dan komen kalian, jangan hanya sekedar membaca karena author juga butuh semangat huhu...
☆ Follow instagram author @mrvn.ganteng @araajauu.wp
☆ Kalau rame, jangan lupa buat share story ini ke temen kalian ya

VOTE DULU GUA BILANG-!!!!
Maksa nich ˋ△ˊ

VOTE DULU GUA BILANG-!!!! Maksa nich ˋ△ˊ

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🏀🏀🏀

07.21
Kost an 9.

Pagi ini, langit terlihat sangat cerah membiru. Burung-burung berkicauan diluar sana, matahari menyinari bumi hingga cahayanya mampu menembus celah-celah kamar dan membuat silau seorang pria yang masih tertidur pulas diatas kasur.

Tiba-tiba, pintu kamarnya terbuka kasar, menampakkan seorang Genta yang sudah siap dengan jaket leather melapisi seragam putih abu-abunya.

Brugg!!

Ia menarik kaki Marven hingga cowok berdarah Vietnam itu jatuh telentang di lantai.

"BANGKE!!" umpat Marven spontan, padahal hari masih pagi.

"Kalo bangun tidur tuh baca doa, bukan ngeluarin kata-kata kasar. Astaghfirullah, mulut lo penuh dengan dosa."

"Gak ngaca si-hoaaam..." Ucapan Marven lantas terpotong oleh kuapnya sendiri. Genta mendengus sebal, ia lalu menendang bokong cowok itu dengan wajah yang datar.

Dugg.

"Sabar sih bahlul, gue masih ngumpulin nyawa."

"Mau sampe berapa lama lo ngumpulin nyawa? Nih gerbang SMA udah ditutup temme! Astaghfirullah... Darah tinggi mulu gue kalo seatap sama lo."

"Lagian lo ngapain ngintilin gue coba?"

"Siapa juga yang ngintilin lo? Gue duluan kok yang ngekost disini."

"Gue duluan."

"Gue!"

"Gue!"

Ah, padahal mereka ngekost dihari yang sama. Hanya berbeda beberapa menit saja.

"UDAH ANJIR GAK USAH BERANTEM!! TUH ZIA UDAH NUNGGU DIDEPAN!!!" kali ini Cakra yang berteriak, tetua mereka di kost an.

Ah sial, suara berat pria itu menggema diseluruh ruangan, bahkan Genta dan Marven menutup kedua telinga mereka bersamaan. Seperti toak saja.

Bergegas Marven pun bangkit dari duduknya, mengambil handuk yang menggantung dipintu lalu berlari ke kamar mandi melewati Cakra yang sudah selesai sarapan.

"VEN JANGAN LAMA! GUE ITUNG SAMPE 10 KALO BELUM SELESAI GUE JUAL GINJAL LO!!" teriak Genta dari dalam kamar.

"BACOT MALIKA!" balas Marven berteriak.

MARVENDRA : Trouble Maker Boy [ END✔ ]Where stories live. Discover now