02. Woman?

2.7K 159 7
                                    

Jaehyun menata masakannya diatas meja makan, pemuda cantik itu tersenyum manis ketika seluruh masakannya tersaji dengan apik dan terlihat menggiurkan.

Hanya perlu membuat segelas kopi untuk suaminya. Jaehyun berjalan dengan pelan ke dapur, tubuhnya masih terasa pegal karena ulah pria dingin yang telah sah menjadi pasangannya itu, belum lagi lubangnya yang terasa perih karena pria itu terlalu kasar semalam. Ingin rasanya Jaehyun melayangkan tamparan ke wajah pria itu ketika baru bangun pagi tadi, tapi ia urungkan. Aku tak tau alasannya, jadi jangan bertanya.

Jaehyun telah selesai membuat kopi, ia membawa secangkir kopi panas itu ke ruang makan. Ternyata suaminya itu sudah bangun, pria itu sudah berpakaian setelan lengkap. Minus jas kerjanya.

Johnny menatap Jaehyun yang meletakkan secangkir kopi di meja makan.

"Sarapan, aku tak ingin kau pingsan di kantor nanti." Ucap Jaehyun lalu mendekat kearah Johnny, membenarkan letak dasi pria itu yang sedikit miring.

"Aku ada pertemuan penting hari ini, aku tak sempat—"

Sret!

"Makan masakanku atau kopi panas itu akan mencuci wajah datar mu."

Johnny menepis kasar tangan Jaehyun yang menarik kencang ujung simpul dasinya, membuat lehernya tercekik karena tarikan itu.

"Kau ingin membunuhku?!" Johnny menatap tajam pemuda cantik di hadapannya.

Jaehyun menyilangkan kedua tangannya, menatap datar kearah Johnny. "Tidak sampai seluruh asetmu mengatas-namakan diriku."

Jaehyun membenarkan dasi Johnny. "Jadi, mau sarapan terlebih dahulu, atau kau ingin pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan wajahmu yang terbakar kopi panas karena tak ingin memakan masakan ku?"

Johnny menghela nafasnya, ternyata pemuda cantik yang ia nikahi tidak selemah yang terlihat.

"Fine! Siapkan piring untukku."

Jaehyun tersenyum manis, Johnny terdiam sejenak mengagumi paras cantik sang istri.
"Silahkan duduk suami ku."

Johnny duduk di kursinya, ia menatap setiap gerakan Jaehyun yang tengah menata sarapan untuknya.

"Aku akan melayani mu seperti istri yang baik jika kau tidak macam-macam dengan ku." Ucap Jaehyun dengan senyuman manisnya namun suara terdengar mengancam.

Hm menarik, Johnny sedikit tertarik ketika mendengar kata melayani.

"Itu mudah. Ada satu hal yang harus kau tau, aku masih memiliki kekasih."

Gerakan Jaehyun terhenti, ia menatap bingung kearah Johnny. "Kekasihmu, pria?"

"Bukan, wanita."

Jaehyun membanting sendok yang sedang ia pegang, aksi itu sukses membuat Johnny tersentak.

"Kau memacari wanita tapi kenapa kau tergoda dengan tubuhku bajingan?!" Jaehyun mencengkram kerah kemeja Johnny.

Johnny memegangi pinggang Jaehyun ketika pemuda manis itu berdiri di hadapannya.

"Pria mana yang tidak tergoda jika kau memakai celana ketat itu hah?!"

"Halah! Bilang saja kalau kau itu memang mesum!"

Mata Johnny membulat kaget. "Kau panggil aku pria mesum?! Dasar pemuda liar!"

Amarah Jaehyun terpancing, ia duduk diatas pangkuan Johnny dan menggigit leher Johnny.

Johnny berteriak kesakitan, entah sadar atau tidak tangannya sudah melingkar dipinggang Jaehyun.

"Johnny, Mom—"

"MOMMY!"

•••••

"Ibu tau kalian pengantin baru, ibu juga tak masalah jika kalian ingin melakukannya, tapi ingat waktu dan tempat." Ucap Nyonya jung pada dua orang yang baru saja tertangkap basah itu.

"John, tahan sedikit sikap hyper mu itu. Kasian Jaehyun." Kali ini Nyonya Seo yang ingin menggoda kedua pengantin baru itu.

"Mom, Aku tidak hyper." Bela Johnny setelah sang ibu memberikan citra memalukan didepan ibu mertuanya.

Nyonya Seo mengabaikan ucapan sang putra, atensinya terpaku pada bekas gigitan di leher Johnny. "Wah aku tak menyangka ternyata Jaehyun ganas juga."

Jaehyun menundukkan kepalanya karena malu, ingin mengumpat tapi wanita itu adalah mertuanya.

'Asal Mom tau, pemuda ini titisan singa betina liar.' bisik Johnny didalam hatinya.

Kedua wanita cantik itu saling terkekeh melihat raut kedua putra mereka. Yang satu nampak malu-malu sedangkan yang satunya nampak kesal.

"Kenapa Ibu dan Mommy kemari?" Tanya Johnny. Ia ingin mempersingkat waktu bertatapan dengan dua rubah betina ini, mereka terlalu menyebalkan.

Aku harap Nyonya Seo tidak mengutukmu nanti, John.

"Kami hanya ingin berkunjung." Ucap Nyonya Jung.

"Sekaligus memastikan kedua putra kami masih dalam batas wajar." Sambung Nyonya Seo. Lalu kedua wanita itu kembali tertawa.

Tidak jelas. Johnny harus memberikan penghargaan pada Daddy-nya karena telah kuat hidup bersama wanita aneh namun cantik itu selama puluhan tahun.

Namun sepertinya Johnny mengalaminya sekarang. Ia harap Jaehyun tak se-menyebalkan ibunya.

Ya John, teruslah berharap.

•••••

Malam telah tiba, Johnny telah kembali dari kantornya. Pria itu nampak sangat kelelahan, bagaimana tidak lelah jika sekretaris sialannya itu meminta jatah liburannya disaat perusahaan benar-benar sibuk mengejar target pasar? Karena ulah si wanita ular itu, Johnny harus mengatur jadwalnya sendiri.

Ingatkan Johnny untuk memotong gaji sekretarisnya yang bernama Park Sooyoung itu.

"Kau baru pulang?"

Johnny melirik Jaehyun yang menghampirinya dengan secangkir kopi panas, pemuda itu mengambil tas kerjanya dan membantunya melepaskan jas kerjanya.

Johnny terlalu lelah untuk menjawab, ia memilih langsung melangkah menuju kamarnya. Diikuti oleh Jaehyun yang membawa tas beserta jas kerjanya.

"Seorang wanita kemari tadi sore." Johnny menghentikan langkahnya di anak tangga, pandangannya beralih pada Jaehyun yang berjarak lima anak tangga darinya.

"Dia mengatakan kalau dia adalah kekasihmu." Jaehyun melangkah menaiki empat anak tangga, hanya tersisa 1 anak tangga sebagai pemisah jarak mereka.

"Apa yang kau katakan padanya tentang statusmu?"

Jaehyun tersenyum kecil. "Sebagai teman kecilmu."

Johnny menghembuskan nafasnya lega, setidaknya kekasih wanitanya tak tau kalau ia sudah menik—

"Ia datang meminta pertanggungjawaban mu."

Johnny menatap Jaehyun kebingungan. "Pertanggungjawaban atas apa?"

Jaehyun menaiki satu anak tangga lagi, kini wajahnya tepat berada dihadapan wajah Johnny. "Wanita itu hamil dan ia ingin kau bertanggung jawab."

Johnny semakin kebingungan, ia dan kekasihnya sama sekali tak pernah melakukan hubungan intim. Hubungan mereka bisa dibilang cukup kaku di zaman modern seperti sekarang, kontak fisik mereka hanya saling berpegangan tangan dan yang paling intim adalah berciuman panas.

Dan tak mungkin juga jika kekasihnya hamil anak pria lain lalu meminta dirinya untuk bertanggung jawab. Johnny paham bagaimana perangai kekasihnya itu, ia adalah wanita cantik yang begitu baik namun terjebak asmara bersama pria bajingan seperti Johnny yang tak ingin memutuskan hubungannya meski telah menikah dengan Jaehyun.

"Namanya Clara Park."

Oh shit! Johnny melupakan wanita itu.




TBC.

Yg antagonis g bakalan pake nama idol, ok sekian itu doang.

Mr(s). SUH [JOHNJAE?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang