19

473 36 8
                                    

          Happy reading ❤️❤️

Semilir angin dan keheningan saat ini menyelimuti kedua remaja yang baru dipertemukan beberapa menit yang lalu. Setelah beberapa hari berpisah kini akhirnya Dimas dapat bertemu lagi dengan Resta. Saat ini kedua nya duduk di taman sekolah milik SMK GUNA BANGSA.

"Neng Resta kok diem-diem aja sih." Ucap Dimas dengan memiringkan kepala nya menatap Resta.

"Gapapa."

Resta bingung.

Dia harus bersikap seperti apa, disatu sisi dia harus mencoba melawan kesedihan nya dan di satu sisi lain dia harus tetap meladeni kecerewetan seorang Dimas yang selalu bertanya ini itu.

"Gue seneng banget akhirnya bisa ketemu Lo lagi."

"Gue juga." Jawaban Resta kali ini membuat Dimas kaget.

"L-lo juga seneng ketemu gue?." Ucap Dimas dengan menunjuk dirinya sendiri.

Keheningan tiba-tiba melanda mereka lagi,mungkin saat ini Dimas bingung mau bertanya apa lagi. Dan Resta juga, dia mungkin juga bingung untuk bersikap bagaimana.

"Gue boleh tanya sesuatu?." Ucap Resta.

"Boleh lah neng."

" Lo ngerasa nggak sih kalau sebelumnya kita pernah ketemu dan kita deket banget?."

" Ngerasa lah." Ucap Dimas.

Jawaban dari Dimas benar-benar membuat Resta kaget, apa sebenarnya Dimas sudah kembali?.

"Jadi Lo tau siapa gue?." Dengan nada agak sedikit gugup. Resta takut.

"Ya tau, Lo Resta kan? Nama panjang Lo restasya punwar Syaharanie, Lo sekolah di SMK WIJAYA, umur Lo 16 tahun."

Mendengar penuturan dan penjelasan Dimas membuat Resta agak lega, ternyata Dimas masih sama.

"Emangnya kenapa?." Tanya Dimas

"Engga, mau bantu gue?."

"Boleh."

"Anterin gue ke tempat lomba yang tadi bisa?"

"Itu aja?." 

"Iya, emang nya apa lagi?."

''kali aja Lo mau minta gue buat jadi cowok Lo gitu." Ucap Dimas dengan percaya diri yang sayang nya hanya dibalas Resta dengan cubitan.

Tunggu gue ya lirih Dimas.

.
.
.
.
.

"Lo kemana aja sih Ta?." Tanya Farah dengan nada sedikit khawatir karena Resta yang tak kunjung kembali dari tadi.

"Maklum nyasar dikit." Balasnya.

"Makanya kalau dibilangin itu nurut." Resta hanya memutar kedua bola matanya malas,dirinya ini bukan anak kecil yang harus selalu dikhawatirkan ketika pergi kemana pun. Wajar saja jika dia 'sedikit nyasar',ya karena dia tak sengaja bertemu dengan sosok orang yang tak lain dan bukan adalah Dimas Danendra.

Dimas ( On Going )Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα