2

5.2K 120 10
                                    

Setelah kepergian Arkan untuk menemui cewek baru nya.Disinilah mereka bertiga berada,markas XANTHOS adalah tempat ternyaman untuk para anggota geng motor tersebut. Markas XANTHOS terletak tepatnya di belakang SMK GUNA BANGSA.

Markas XANTHOS dulunya adalah rumah lama yang sudah tak terpakai oleh keluarga Danendra. Ya, rumah itu adalah rumah milik keluarga Dimas.Rumahnya lumayan terawat dan cukup besar.

Dimas yang sedang tidur di atas sofa terperanjat kaget ketika mendengar suara dering ponsel nya berbunyi.

Drrrtt drrtt drrtt

Dimas bangun dari sofa sambil menguap dan mengucek matanya yang belum terbuka sepenuhnya.

Ia melirik nama yang tertera di layar ponselnya.

                           Ayah Alan

                                 👿

             Panggilan suara WhatsApp



"Ck,apaan sihh Lo Arkan,ganggu gue banget tau nggak.Gue tuh mau tidur Ar..Lo mau ngomong apa sihh???Lo mau pamer gitu kalo lo lagi berduaan sama cewek Lo yang baru???Gue nggak ter- " Ucapan Dimas terpotong karena suara diseberang sana yang sedang menahan rasa emosinya kepada sang anak.

" Ter apa??? Lo kira gue Arkan temen Lo yang suka PHP in cewek???hah???Gue bapak Lo Dimas"

"Hehehe maaf ya yah Dimas nggak tau kalau yang nelfon ayah.Dimas tadi belum sadar sepenuhnya dari mimpi Dimas yah." Ucap Dimas dengan menampilkan deretan gigi putihnya.

"Dasarr anak nggak tau diuntung.Pulang sekarang atau nama kamu ayah coret dari daftar warisan"

"Jangan gitu dong yah.Emang ayah udah mau nggak ada ya?"

"Pulang Dimas!!.Ini udah jam berapa??Ini udah jam 19.00 dan kamu tadi pulang sekolah jam berapa??"

"Iya iya ini pulang"

~piip~

Panggilan di akhiri sepihak oleh Ayah Alan, mungkin dia sudah merasa jengkel dengan tingkah anak semata wayangnya tersebut.Entah dosa apa yang dilakukan ayah Alan di kehidupan sebelumnya sehingga mendapatkan anak yang tengil nya minta dijitak beribu kali.

Setelah mendapat ancaman dari sang ayah,Dimas langsung bergegas mencari kunci motor dan mengambil tas sekolah nya yang dijadikan bantal sewaktu tidur tadi.

"Lo mau kemana Dim?" Tanya Bimo.

" Gue mau pulang Bim, Si Alan lagi murka dia mau coret nama gue dari daftar warisan kalau gue nggak pulang sekarang juga.Si Alan punya masalah apa sih sebenarnya sama gue??" Ujar Dimas

Bimo yang mendengar penjelasan dari Dimas nampak berpikir sejenak lalu dia membelalakkan matanya ketika mengetahui sesuatu.

"Ehhhh Dimas, Alan itu bapak Lo ya Dim.Pantes banget Om Alan sampe murka dia.Orang anak nya aja kayak gini."

"Dan Lo tau nggak Bim? Waktu ayah gue telpon tadi gue kira tadi itu si Arkan.Nahh gue bentak bentak tuh ayah gue Bim."

"Lo emang gila ya Dim.Gini nih kalo kebo dikasih otak sama mulut." Ucap Bimo sambil menoyor kepala Dimas.

Dimas yang tak terima karena Bimo yang menoyor kepala nya pun melirik Bimo dengan tajam yang membuat Bimo bergidik ngeri.

"Ehm..maaf ya Dim.Abisnya gue gregetan banget sama Lo Dim." Ucap Bimo sambil berlutut di hadapan Dimas.

Dimas yang melihat Bimo berlutut dihadapan nya pun hanya bisa menahan tawanya karena kelakuan sahabat nya tersebut.

Tak kuasa Dimas menahan tawanya akhirnya dia mengeluarkan tawa nya yang menggema di seluruh ruangan markas XANTHOS.

Dimas ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang