4

2.8K 78 1
                                    

" Jujur membuat ku serba salah
Tak jujur pun membuat ku semakin salah."


             ****************

Rumah Resta

Resta memandang keatas menatap langit malam dari atas atap rumahnya, atap rumah adalah tempat favorit baginya saat ini. Baginya dari tempat ini lah dia bisa memandangi bintang dan bulan secara leluasa tanpa ada halangan apapun kecuali jika cuaca  alam sedang buruk.

Entah kenapa hari ini dia harus dipertemukan kembali dengan laki laki itu.

"Kenapa Lo harus datang lagi sihh?Disaat gue mau memulai kehidupan baru gue." Ujar Resta dengan nada yang bergetar.

Jddarrr

Jddarrr

Jddarrr

Suara petir mulai terdengar pertanda akan turunnya hujan,langit yang tadinya memamerkan bintang dan bulannya pun kini perlahan mulai ditutupi oleh awan hitam.

Hembusan angin yang semula semilir semakin lama berubah menjadi angin malam yang dingin dan mencekam.

Mungkin saat ini alam juga sedang merasakan keresahan, kegelisahan, ketakutan, kekecewaan,dan kesedihan Resta.

Bresss

Hujan mulai turun membasahi seluruh kota Jakarta saat ini, Resta yang masih betah berada di atap rumahnya pun tak ambil pusing dengan cuaca saat ini.

Dia akan menikmati tiap tetesan air hujan untuk melepas semua masalah nya untuk sekejap. Tapi dia juga ingat, hujan ini juga lah yang harus memisahkannya dengan seseorang.

Seseorang yang sangat dia sayangi dan sangat dia cintai. Dia juga yang selalu menguatkan Resta. Dia yang selalu ada untuk Resta kapan pun Resta membutuhkan bantuan.

"Resta ayo turun nak, diluar hujan nya sudah lebat nanti kamu bisa sakit." Teriak seorang wanita yang umurnya sekitar 40 tahunan dari dalam kamar Resta.

Resta masih asik bergelut dengan kenangan masa lalunya sampai tak mendengar teriakan sang mama.

Sang mama kemudian berjalan mendekat kearah sebuah ruangan yang sudah terpasang dengan tangga yang terhubung menuju dengan atap rumah.

" Nak, ayo turun sayang hujan nya lebat banget ini nanti kamu sakit kalau terlalu lama diluar." Teriak sang mama.

Iya iya gue juga udah denger kali ma.

Resta menghela napas panjang, sang mama tercinta terlalu over protective kepadanya. Dia tau sang mama sangat menyayangi nya, tapi dengan cara seperti inilah Resta bisa melupakan untuk sekejap masalah yang terus menghantuinya.

"Ck, iya ma ini Resta turun ma." Teriak Resta.

Resta mulai beranjak dari atap rumah dan menuruni tangga dengan hati hati karena keadaan baju dan badannya yang sudah basah kuyup.

Sang mama hanya bisa menggeleng geleng kan kepalanya melihat tingkah sang putri yang lumayan konyol dan memacu adrenalin.

"Ck ck ck, Acha sayang kamu kenapa nggak turun turun dari tadi sih, kamu kan juga udah tau kalau mau turun hujan Cha. Mama takut kalau kamu sakit Cha, mama nggak mau lihat kamu terlalu berlarut dalam kesedihan. Lupain semuanya Cha, dia nggak akan datang Cha.Kamu udah janji kan sama mama kalau kamu mau berubah Cha." Omel sang mama.

"Hmm iya ma" Ucap Resta dengan nada yang sedikit malas.

(Resta : Ni Mak Mak satu cerewet amat sih thor,idup idup gue dia yang susah.

Dimas ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang