3

3.5K 93 2
                                    

"Manik hitam yang melekat Dimata mu membuat diriku luluh ketika berhadapan dengan mu, Entah alasan apa yang membuat diriku harus selalu menjadi yang tak terlihat dan tak berguna bagimu, Tapi tak apa itu artinya kamu selalu membutuhkan ku."

         ************************

Setelah mengantarkan Resta pulang,kini Dimas telah sampai dikediaman Danendra.

Dimas memasukkan motor nya di bagasi dan  mulai berjalan mengendap ngendap kedepan pintu rumahnya.Dimas memutar knop pintu dan masuk kedalam rumahnya berharap sang ayah tak melihat kepulangannya.

Namun, mungkin Dewa keberuntungan belum berpihak kepada Dimas saat ini.

Ketika melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah yang langsung tepat diruang keluarga,dia mendapati sang ayah tengah duduk disofa sambil memandang nya dengan tajam dan tangan yang bersedekap didepan dada. Dia mulai beranjak dari sofa dan berjalan menuju ke arah sang putra semata wayangnya.

"Ehhhh ada Alan." Celetuk Dimas yang masih bisa didengar oleh ayah Alan.

Ayah Alan membelalakkan matanya ketika mendengar sang putra menyebutnya dengan namanya saja.

Ayah Alan mendekati sang putra lalu menepuk nepuk pundaknya.

" Ehhh ada anak ayah Alan yang katanya ganteng, dari mana aja sih?."

Anjir lah gue deg deg an bangett ini.Nggak biasanya ayah kek gini.Jadi curiga gue.

"Hehe...biasa yah,Dimas tadi tidur dulu di rumah lama." Ujar Dimas dengan menampilkan deretan gigi putihnya.

"Ohhh.. Ngomong ngomong nih ya,ini udah jam berapa sihh kok jam dirumah ini kayak nya kecepetan berapa menit atau mungkin berapa jam gitu ya". Ucap ayah Alan dengan melirik jam dinding yang ada diruang keluarga.

Dimas melirik jam tangan nya lalu berpindah kearah jam dinding diruang keluarga.

"Ini baru jam 21.00 yah." Ucap Dimas.

"Ekhmm ."

Kali ini perasaan Dimas mulai tak tenang  karena mendengar deheman suara sang Bunda yang masih menatapnya dari atas tangga. Dimas menelan Saliva nya susah payah dan mulutnya terus merapalkan doa doa. Mungkin saat ini ia telah membaca semua surat surat dan doa doa yang ada di Al-Qur'an, entah dari surat Al Baqarah ke surat alfatihah dan kembali lagi ke Al Baqarah lagi.

( Author : Gila lu Bang Dim sampe 30 juz lu baca??hebat bener dahh,salut gue sama lu.

Bang Dimas : Lo somplak banget sih thor,ya kali gue baca 30 juz dalam sekejap,keburu emak bapak gue cincang abis badan gue thor.

Author : Ya maap bang,gue kan salut aja gitu sama lu,  calon suami idaman gue banget dahhh pokonya.

Bang Dimas : Gue nggak mau ya jadi calon suami Lo, gue kan calon suaminya ayang Resta.

Author : Masih calon aja sombong Lo,gue bikin Resta ilang dari cerita ini biar lu jomblo selamanya.

Bang Dimas : Nggak usah gitu lo thor, gue jajanin seblak dah nanti.

Author: Gue nggak mau.)

Ehh back to topic nih.

Sambil komat-kamit mulut Dimas baca doa(jan sampe di nyanyiin ya hehe), dia merasakan sang Bunda yang menuruni anak tangga satu persatu dengan tangan yang di sedekapkan di depan dada seperti yang ayah Alan lakukan tadi. Dimas mengusap belakang kepalanya, dia merasakan hawa yang mulai panas dingin di sekitar ruang keluarga tersebut.

Dimas ( On Going )Where stories live. Discover now