PENANTIAN DIA ONLINE

9 1 0
                                    

"Itu-itu apa?"

Nola yang heran melihat Kara dengan wajah tegangnya, ikut mengikuti arah pandangan bola mata Kara.

"Apa sih Kar? Ada-"

"Arya." Kara langsung memajukan langkahnya lebih jelas.

"Kara? Ayo kita lanjut sayang,"

Panggil kedua orang tuanya.

"Kara?"
"Kara?"

"Kara!" Nola mengejutkan Kara yang terbengong, hingga Kara refleks kembali peka dengan keadaan.

"Iya, ada apa?"

"Fokus Kar," ucap Nola yang hanya di balas anggukan oleh Kara.

"Tapi, La, ada-"

"Kita selesaikan dulu acara lo." bisik Kara pelan.

"Kara mengangguk,"

Acara pun berlanjut dengan sangat baik dan sesuai rencana.

******

Tidak terasa jam sudah menunjukan jam 12 malam. Pesta ulang tahun sudah benar-benar berakhir. Semua orang sudah pada pulang, kini Kara sudah berada di tempat tidurnya dalam keadaan tidak berdaya lagi, untuk bangun pun rasanya di titik rasa mager yang luar biasa malesnya.

Di depannya pun hadiah sudah begitu membanjiri ruang kamarnya.

"Heh! Kenapa hadiah di tumpuk di sini sih." Kara menghembuskan napas kasar.

Rumah sudah sepi, orang rumah sudah pada terlelap tidur. Sedangkan Kara masih juga belum tidur, padahal badannya sudah benar-benar terasa remuk, tapi matanya tidak bisa juga di ajak kompromi untuk istirahat.

"Aku yakin banget, kalau itu adalah Arya," pikir Kara.

"Sorry,"
"Sorry,"
"Sorry,"

Suara ini kian mengecil mengikuti kepul asap bersamanya menelan sekujur tubuhnya.

"Arghhhh!"

"Aku masih bangun ya allah, kok aku masih aja kepikiran, seperti mimpi tentang Arya." Kara sudah mengacak-ngacak rambutnya.

Kara menggeser layar ponselnya. Dan lagi-lagi Kara adalah penyusup handal masalah stalking akun siapapun. Terutama akun Arya.

Rasa lelah tak membuat Kara ikut lelah berharap. Di tengah malam begini, rumah sudah sepi. Sedangkan Kara kembali bangun, dan mengetikan nama Arya di kolom pencarian instagram.

"Aku berharap kamu online malam ini," batin Kara.

Karena Kara tau betul kalau jam tengah- tengah malam begini, adalah jadwalnya Arya online.

Dengan akun secondnya, Kara terus menunggu.

"lima menit yang lalu,"

Kara yakin, kalau Arya bakalan online lagi. Terus menunggu, lima menit sudah berganti jadi 20 menit. Kara yang sudah lelah duduk, terbaring kembali sambil rebahan santai.

Hingga berlanjut 40 menit berlalu, Mata Kara sudah benar-benar berat, kantuk sudah ikut memberatkan kelopak matanya. Kini Kara sudah tepar di atas kasur berukuran king size ini.

"Lama banget sih, kok gak online-online," ucap Kara yang sudah terkantuk-kantuk.

Saat di detik-detik terakhir Kara mau menenggelamkan matanya. Tangan Kara masih sibuk menarik-narik layar instagram.

"Aaaaaaa." Kara langsung bangkit dari rebahannya.

Kantuknya benar-benar hilang seketika, dengan apa yang ia lihat.

KARAYAKde žijí příběhy. Začni objevovat