New beginning

714 79 9
                                    

"Aku pasti akan menjemputmu, tunggu saja"

.
.

Membolak-balik tumpukan kertas yang cukup banyak untuk menemukan apa yang kini sedang dicarinya, lelaki yang merupakan siswa SMA ini sedikit menggerutu akibat ia tidak menemukan laporan yang telah ia tulis semalaman. Sungguh sial, pikirnya. Padahal laporan itu harus dikumpulkan hari ini.

Sementara ia fokus mencari, semilir angin dengan nakal berhembus kencang melewatinya sehingga tumpukan kertas yang dipegangnya beterbangan ikut terbawa arus angin. "Ah jangan lagi!"

Segera bergegas untuk mengambil kembali kertas-kertasnya yang terbawa angin, ia memungut satu per satu. Hingga ia menyadari kehadiran orang lain, melirikkan matanya ia menangkap sosok seseorang memasuki indra penglihatannya. Irisnya yang bewarna merah tidak bisa melepaskan pandangan dari orang yang memungut salah-satu kertasnya. Perasaan beragam nan aneh kini tercampur aduk dan tiba-tiba menyelimuti selubuk hatinya.

Seorang yang diketahui adalah pangeran di sekolah, memiliki wajah cantik bak malaikat. Dibalik penampilannya yang tidak pernah tersenyum, pangeran sekolah ini bermulut tajam dan gerak-geriknya sungguh elegan. Selain berpenampilan sempurna, lelaki ini sangat tegas dan, dia berbakat dalam segala bidang baik itu pendidikan ataupun olahraga, sungguh perfeksionis. Ia mengambil kertas itu lantas melirikkan iris amaranth pinknya. "Ini," ujarnya menyodorkan kertas itu.

"--!" Tersadar dari lamunannya, lelaki yang memiliki iris bewarna merah ini menjadi gugup. "A-arigatou.."

"..."

Hening melanda membuatnya merasakan semilir angin yang terasa begitu menyejukkan. Dirinya menjadi semakin gugup ketika sosok terkenal di sekolahnya sedang menatapnya. "A-anu.. etto-"

Menyelipkan beberapa helai rambut bewarna baby pinknya yang cukup panjang menuju belakang telinga, dia pun melangkahkan kakinya. "Kau, segeralah pulang. Ini sudah hampir gelap"

'E-e-ehhh?!!! Pangeran sekolah berbicara padaku?!!! Dia khawatirrr?!!' batinya terkejut. Namun rasa senangnya terukir jelas di wajahnya. Entah apa alasannya, ia juga tidak mengerti.

"Ha'i! Etto... aku Riku-- Nanase Riku! Arigatou nee!" sahutnya riang dengan tersenyum lebar.

Ia menolehkan kepala sekilas. 'Aneh' benaknya. Ia meneruskan langkahnya lantas mengenalkan diri secara singkat, "Tenn"

"Tenn ya... Hati-hati di jalan Tenn-san!" balas Riku melambaikan satu tangannya dengan senyuman yang terukir indah di wajah imutnya.

....

Perasaan mereka menjadi tidak karuan, rasanya sulit untuk mendeskripsikan perasaannya saat ini. Bahagia, sedih, terharu, dan bersyukur... aneh sekali. Dalam benak masing-masing terpikirkan sesuatu. Keduanya seperti merasakan ikatan khusus yang menghubungkan mereka. Padahal ini pertama kalinya mereka berbicara.

'Apakah kita saling mengenal?'

'Apa kita pernah bertemu sebelumnya?'

.

⋘ 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑡𝑎... ⋙

.

↺1%

.

↺18%

.

↺35%

.

IN ANOTHER LIFEWhere stories live. Discover now