DEAREST 🔞 [Harem]

2. FRIEND

Hubungan Seokjin, Ken dan Sandeul sudah terjalin sejak kecil. Orangtua mereka saling mengenal juga sejak kecil. Bahkan katanya Ibunya Ken ingin menjodohkan Ken dengan Seokjin. Namun katanya juga Ibu Seokjin tidak mau menjodohkan anak mereka, karena Seokjin sudah dijodohkan dengan orang lain.

Seokjin dan kedua sahabatnya memutuskan untuk bekerja di tempat yang sama. Mereka berbeda bagian. Ken sampai saat ini sangat menyayangkan dengan keputusan Ibu Seokjin yang tidak mau dijodohkan dengannya. Ken juga sudah menyukai Seokjin sejak dulu. Ken sudah beberapa kali menyatakan perasaannya pada Seokjin. Tapi Seokjin sudah beberapa kali menolak perasaan Ken.

Seokjin tidak mau merusak persahabatan mereka dengan sebuah hubungan yang bernama asmara. Seokjin sejak dulu sudah menganggap mereka berdua adalah sahabatnya. Tidak lebih.

Sebenarnya selain memiliki pekerjaan tetap di perusahaan, Seokjin juga memiliki pekerjaan sampingan di sebuah perpustakaan kota. Seokjin bekerja di sana hanya ketika libur saja dan gajinya memang tidak besar. Hanya saja ia bekerja di perpustakaan itu untuk mengisi kekosongan harinya saja.

Seokjin hanya anak tunggal. Kedua orangtua Seokjin meninggal secara misterius. Setelah orangtua Seokjin meninggal, ia diusir dari rumah mewahnya. Oleh orang yang amat ia benci seumur hidup. Diketahui jika seluruh harta dan dokumen penting tentang warisan telah dipalsukan orang tersebut.

Orang itu mengusir Seokjin hanya karena Seokjin tidak mau menjadi istri keempatnya.

Seokjin tidak memiliki apapun untuk dibawa dari rumah itu. Selain pakaian yang ia kenakan saat itu. Seokjin malam itu pergi ke rumah Ken dan mengatakan semuanya. Ken jelas prihatin sekaligus marah. Ken dan keluarganya bukan orang kaya seperti Seokjin. Ibu Ken yang pernah kecewa kepada Seokjin, meminta Seokjin untuk pergi dari rumahnya.

Seokjin tidak bisa menolak. Ken dan Ibunya berakhir cekcok tapi Seokjin tetap angkat kaki dari rumah itu. Seokjin pun pergi ke rumah Sandeul dan di sana Sandeul dan Ayahnya menerima Seokjin dengan baik. Ibu Sandeul sudah meninggal karena sakit. Berbeda dengan Ibu Ken, Ayah Sandeul masih memiliki persahabatan yang baik dengan Ibu Seokjin.

Seokjin mendapatkan pekerjaan di perusahaan itu kebetulan ada lowongan karyawan. Mereka bertiga bekerja di sana dan Seokjin mendapatkan apartemen kecil untuk tempat tinggal sendiri. Seokjin juga mengambil pekerjaan di perpustakaan untuk menyambung hidupnya mendapatkan gaji tambahan. Karena pada saat itu gaji Seokjin belum tinggi seperti sekarang.

Ken dan Sandeul sering main ke apartemen Seokjin. Mereka juga sering menginap dan mengadakan pesta piyama bersama. Seokjin kesulitan memiliki teman di tempat kerjanya. Ia dan kedua sahabatnya tidak bisa selalu bersama karena terkadang mereka berdua harus ke luar kota untuk menangani beberapa proyek di sana.

Min Yoongi sepertinya satu-satunya teman untuk Seokjin di perusahaan itu. Jujur saja Seokjin memang jarang melihat Yoongi, tapi ketika ia melihat Yoongi, pasti orang berkulit pucat itu selalu sedang duduk menyendiri.

Seokjin memberanikan diri untuk mendekati Yoongi, karena Seokjin pikir mereka sama-sama sendirian. Seokjin juga ingin mematahkan pendapat karyawan lain yang mengatakan jika Yoongi itu orang yang jutek. Buktinya, Seokjin sekarang berhasil mendekati Yoongi, dan selalu mengajak lelaki berkulit pucat itu untuk pergi jalan-jalan.

Hari ini Seokjin mau pergi ke makam orangtuanya untuk mengganti bunga di sana. Yoongi menawarkan tumpangan pada Seokjin. Setiap hari Yoongi selalu membawa mobil ke kantornya. Seokjin selalu heran, terkadang Yoongi terlihat santai menghadapi pekerjaannya. Tak jarang, Yoongi datang terlambat, anehnya Yoongi tidak pernah dapat surat teguran.

Mobil yang dimiliki Yoongi tidak terlalu luas. Bukan mobil besar untuk liburan keluarga. Seokjin menghentikan mobil Yoongi di sebelah toko bunga 1KM sebelum pemakaman. Seokjin turun dari mobil Yoongi dan membeli bunga mawar putih. Bunga kesukaan Ibunya.