5. JEALOUS

1K 80 19
                                    











Satu...

Dua...

Ti...ga...

Yoongi menangkap tangan Taehyung yang mengayun di atas. Yoongi menepiskan tangan Taehyung sampai pisaunya terlepas. Mendengar suara berisik di belakang, Seokjin menoleh sampai ia melihat Yoongi sudah kembali bersama Jungkook dan Taehyung ada di sana. Jimin menggigit bibirnya cemas. Rencana mereka berdua gagal, bukan hanya gagal tapi juga ketahuan oleh Yoongi.

Mereka telah mengundang masalah yang besar.

"Yoongi, Taehyung? Kenapa ada pisau di sini?" Seokjin sudah selesai membersihkan luka buatan di lutut Jimin. Yoongi menyesuaikan kembali emosi di wajahnya agar Seokjin tidak tahu, bahwa sebenarnya saat ini ia ingin sekali mematahkan tangan Taehyung.

"Sayang, aku tadi habis beli pisau baru. Pisaunya terjatuh dari kantong plastik." jawab Yoongi. Yoongi meraih pisaunya. Tatapan mata Yoongi juga bertabrakan dengan Jimin. Sumpah demi apapun, tubuh Jimin bergetar hanya dari tatapan itu saja.

Seokjin si polos memang tidak curiga. Ia hanya membantu mengambil barang belanjaan dari tangan Jungkook. Seokjin lalu pergi ke dapur untuk segera meneruskan masakan Yoongi. Setelah Seokjin menghilang, Yoongi menatap Taehyung dan Jimin bergantian. Tubuh Jimin semakin bergetar, ketika Yoongi mengeluarkan kalimat mematikannya.

"Taehyung, Jimin, setelah makan, berkumpul di rumah bawah tanah." begitu kata Yoongi. Dia berlalu, Yoongi rasa emosinya akan semakin naik jika terlalu lama menatap dua orang berpikiran pendek itu.

Jungkook menarik kedua saudaranya ke sampingnya, sedangkan Jungkook berada di tengah. "Kalian tahu kan, konsekuensi kalian jika hyung marah? Apa kalian kehilangan otak kalian?!" bisik Jungkook merapatkan mulutnya ke telinga masing-masing hyungnya. Bisa gawat kalau Yoongi mendengar mereka.

Jimin meringis membayangkan hukuman Yoongi nanti. "Se...sebenarnya ini...ini gagasan Taehyung dan aku mengikutinya..."

Taehyung mendorong tubuh Jungkook darinya. "Aku tidak mau makan masakan orang itu!" katanya meninggalkan Jungkook dan Jimin. Taehyung pergi ke rumah bawah lebih dulu. Jimin juga ikut murung. Tapi, Jimin lebih punya pikiran yang realistis. Ia tidak mau kelaparan, terutama ketika Yoongi nanti menghukum mereka.












Satu jam kemudian mereka makan bersama di meja makan. Kecuali Taehyung, Seokjin sempat menanyakan Taehyung, dan Yoongi jawab jika Taehyung sedang pergi main. Seokjin lagi-lagi tidak mau repot memikirkan apakah ucapan Yoongi benar atau bohong. Jimin menahan intimidasi Yoongi dengan menghindari tatapannya. Jimin merutuk kenapa kakaknya malah duduk di depannya. Tapi akan lebih menakutkan lagi jika Yoongi duduk di sampingnya.









 Tapi akan lebih menakutkan lagi jika Yoongi duduk di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Buaaakkk!!!

Duaaakkk!!!

Bugh! Bugh! Bugh!

DEAREST 🔞 [Harem]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang