6. LIE

944 87 10
                                    















Entahlah bagaimana Seokjin mendeskripsikan keadaannya saat ini. Ia tidak tahu harus melakukan apa ketika Yoongi mempertanyakan keseriusan Seokjin tentang hubungan ini. Seokjin memang mencintai Yoongi. Sangat malah. Hanya saja ia kesulitan mendapatkan restu dari Ken jika Seokjin menikah nanti. Padahal Seokjin sudah menegaskan beberapa kali bahwa ia tidak bisa menerima Ken menjadi kekasihnya. Dan saat ini Seokjin marah pada lelaki itu karena telah meninju wajah Yoongi di tempat kerja.

Ken sudah beberapa kali datang ke apartemen Seokjin untuk minta maaf. Tapi yang diinginkan Seokjin bukan minta maaf padanya, melainkan pada Yoongi. Ken tidak merasa harus minta maaf pada Yoongi karena ia memukul Yoongi dengan sangat puas. Ia malah belum cukup untuk menghajar lelaki itu.

Sebaliknya, Seokjin juga tidak akan memaafkan Ken jika Ken tidak mau minta maaf pada Yoongi. Seokjin juga tidak mau bertemu dengan Ken untuk sementara sampai Ken mau minta maaf dan mengakui kesalahannya pada Yoongi.

Ken tidak mau mengalah begitu saja. Ia lebih mengawasi Seokjin dan memata-matai pemuda itu ketika Seokjin berjalan ke halte bus dan ia bertemu seseorang di sana. Melihat bahwa itu adalah Yoongi, darah di tubuh Ken terasa mendidih. Ia tahu bahwa setelah insiden pemukulan itu hubungan Seokjin dan Yoongi semakin terang-terangan. Kali ini Ken akan mengikuti kemana tujuan mobil itu pergi. Siap-siap saja, ia akan angkat ini menjadi kasus penculikan.

Tujuan mobil Yoongi ke sebuah tempat terjauh kota Hannam. Mobil itu memasuki sebuah jalan setapak di dalam hutan. Terus melaju tak henti-hentinya. Ken benar-benar panik, ia semakin naik pitam jika Seokjin benar-benar diculik Yoongi.

Mobil Yoongi berhenti di sebuah rumah terpencil. Mereka berdua keluar dari mobil dan memasuki rumah itu bersama-sama. Ken juga ikut turun. Ia sudah menyesuaikan jaraknya dengan rumah Yoongi. Mereka tidak akan menyadari kehadiran Ken.

Ken berjalan perlahan, mendekati rumah itu lalu mendengarkan suara di dalamnya. Ada banyak suara laki-laki di dalam salah satunya suara Seokjin. Mereka terdengar senang. Ken mendekati jendela yang memiliki keributan lebih keras. Di situ ada Seokjin yang sedang mengobrol dengan Yoongi. Berdua saja. Saling dekat lalu berciuman.

Ciuman yang seharusnya Ken dapatkan!

Ken tidak tahan lagi. Ia memilih untuk mendobrak rumah Yoongi. Satu dobrakan ia layangkan. Pintu terbuka lebar tapi tak ada siapapun di dalam. Beberapa detik kemudian sebuah pukulan melayang ke kepala Ken. Begitu keras sampai membuat Ken terkapar dengan luka di kepalanya.

Jungkook, pelaku pemukulan menjatuhkan tongkat baseballnya ke lantai. Lalu ada Jimin juga yang muncul. Jimin sejak tadi bersembunyi di belakang tembok. Jungkook memandang Jimin dengan bola matanya yang besar.

"Apa? Ayo angkat." kata Jimin membalas tatapan Jungkook.

"Oke." jawab Jungkook enteng.

Jimin masih merasakan sakit di tangan dan tubuhnya. Yang bisa mengangkat tubuh Ken hanya Jungkook. Mereka membawa tubuh Ken ke rumah bawah tanah tempat biasa menyiksa korban dan membunuhnya. Jungkook memasukan tubuh Ken ke dalam kurungan seperti hewan. Lalu mereka kembali ke rumah utama untuk membersihkan darah Ken yang masih tersisa.

Tapi Yoongi ada di sana, sudah berdiri. Yoongi mendengar kekacauan yang dibuat Jungkook dan Jimin. Sebelumnya Seokjin juga mau melihat, tapi Yoongi mencegahnya. Dan sekarang Seokjin sedang di kamar Taehyung untuk membantu laki-laki itu.

"Cepat bersihkan darah yang ada di sini, sebelum Seokjin melihatnya."

Mereka berdua mengangguk. Setelah ini kabar yang tersebar adalah tentang hilangnya Ken. Yoongi tersenyum miring. Ken pikir Yoongi tidak tahu jika mobilnya mengikuti mobil Yoongi dari belakang. Yoongi sudah tahu. Dan bahkan ia sengaja berciuman di depan jendela yang dilihat Ken untuk memancing amarahnya. Setelah berhasil terpancing, Jungkook sudah siaga di belakang Ken dan memukul kepalanya.

DEAREST 🔞 [Harem]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang