"Oke guys, tenang dulu. Ini gue ada bawa info dari Pak Sari." imbuh Erea selaku Wakil Ketua Kelas XI TKJ 2. Sedari tadi ia berusaha menenangkan rakyatnya Alion itu di mana sekarang riuh sebab sedang free class.
Kebisingan perlahan mereda setelah Erea memberikan intruksi. Erea bernapas lega, andai ada Alion di sini mungkin dia tidak akan kelabakan.
"Jadi Pak Sari akan mengadakan ulangan praktek. Beliau ingin membuat kita melakukan drama. Judulnya bebas asal tidak ada unsur seksualitas, SARA, dan hal-hal yang berbau negatif. Dan kalian juga bisa membuat karangan cerita sebebas apapun, asal mengikuti syarat yang gue sebutin tadi. Karena jumlah siswa kita 30 maka kolompok di bagi menjadi 3 bagian. Dan di sini gue akan membacakan nama-nama kelompok yang sudah di susun Pak Sari." Erea menarik napas panjang, apalagi keriuhan kembali terdengar.
Semoga tabung oksigen kesabarannya masih penuh.
"Gua akan bacain nama kelompok. Yang kalian lakukan hanya simak baik-baik karena gue gak akan ngulang lagi." tandasnya mulai mengangkat kertas di tangannya lalu membaca satu persatu nama kelompok.
Semua mendengarnya serius bahkan ada yang merekam dengan tujuan tertentu.
"Kelompok 2; Maretha Seraneta, Elin, Rahma, Dion, Alion, Deden, Juna, Railuna, Cinta, dan Vero."
Beberapa saat berlalu, Erea menyudahi kegiatannya. Sesuai dugaanya kelas kembali riuh bahkan jauh lebih bertambah.
"Kok gue gak sekelompok dengan Alion?"
"Pak Sari ngada-ngada deh. Curiga pas pembagian, kacamata beliau kebalik."
"Gue udah dugong kalo Pak Sari punya dendam kesumat sama gue."
"Woanjir, ini kelompok gue kok cewek semua?"
Berbeda teman-temannya yang lain, Railuna dan Maretha malah saling berpelukan penuh keharuan.
"Demi apa. Kita sekelompok dengan Mas Lion." ujar Railuna seraya melepaskan pelukannya. Maretha mengangguk antusias.
"Sepertinya dia udah jodoh kita deh. Nggak mungkin ini hanya kebetulan semata." timpal Maretha dengan euforia yang masih mengusai perasaannya.
"Kira-kira kita bakal mengambil tema apa, ya?" tanya Railuna menerka-nerka. Bila seumpama kelompoknya mengambil tema Putri Salju. Lalu yang jadi Pangeran sama Putri Salju-nya siapa? Bila pangerannya Alion, sepertinya tidak mungkin mengingat lelaki itu menjauhi segala skinship dari lawan jenis.
"Kalian berdua enak satu kelompok. Lah gue, musti satu kelompok dengan Deren." Ovi mengecilkan suaranya begitu nama Deren meluncur dari bibirnya.
Wajar Ovi melakukannya sebab Maretha sudah menceritakan kejadian yang menimpanya seminggu lalu.
"Kita turut berduka ya, Vi. Biar bagaimanapun ini adalah takdir. Kuasa tuhan, siapa yang akan melawan?" imbuh Maretha dengan nada sok bijak. Railuna turut menganggukkan kepala.
Seharusnya Ovi tak mengharapkan mereka. Menjadi yang terawaras di antara ketiganya adalah suatu anugerah.
🌼
🌼
🌼Langit orange bagai lukisan indah di sore ini. Masih dengan menengadahkan kepalanya, Alion melanjutkan langkahnya yang baru saja dari minimarket menuju apartemennya.
Terhitung tiggal beberapa langkah lagi Alion tiba di apartemennya saat seekor kucing kumal datang mengerayangi kakinya serta jangan lupakan suara khas-nya yang terdengar lirih.
Tubuhnya berjongkok dengan kedua manik mengamati binatang berbulu itu. Tak lama tangannya merogoh kantung plastik berlogo itu dan mengeluarkan sepotong roti. Memang tidak pas, tapi hanya makanan itu sekiranya yang Alion anggap wajar di kasih kepada si kucing.
KAMU SEDANG MEMBACA
RALION
Random|Sebodoh-bodohnya manusia, pasti juga memiliki satu kelebihan| *** Railuna Seana. Si gadis cupu jadi-jadian. Pintar tidak, bodoh iya. Bermula dari dirinya yang terus mendapat ranking terakhir dari SD hingga SMA, Ayah Railuna putus asa dan berniat m...