𝘴𝓲᥊

248 34 0
                                    

"GUE ITU ANAKNYA RAJA JEVARD TOLOL!"

Kening Haruto mengerut, "dih? Boong lo ya? Mana mungkin modelan kunyuk kek lo anaknya Raja Jevard yang berwibawa begitu?"

Seketika, muka Junkyu menjadi masam karna ucapan Haruto yang bisa dibilang blak-blakkan itu.

"To, gue bisa ya hidupin ini monster buat nyerang lo lagi." Ucap Junkyu.

"Eh, eh. Jangan dong! Tapi serius deh, lo beneran anak Raja Jevard bang?" Tanya Haruto masih belum percaya.

"Emang kenapa sih? Nggak percaya banget sama gue. Nih ya To, gue emang suka ngibul. Tapi sekarang gue lagi nggak boong, serius deh!"

"Tapi kok waktu ada madam Sakura lo kayak nggak tau apa-apa?" Tudung Haruto dengan nada menyelidik.

Junkyu tersenyum lalu menepuk dadanya bangga, "itu namanya acting To, gimana? Gue cocok kan main di drama Korea?"

"Tap--"

"Tapi mulu lo ah! Mau gue buktiin?" Ancam Junkyu seraya mengangkat mayat monster itu dengan kekuatannya.

"IYA IYA GUE PERCAYA, JAUHIN MAKHLUK JELEK LEMBEK ITU DARI GUE WOI!" Kata Haruto yang panik saat Junkyu mendekatkan mayat monster itu pada Haruto.

Junkyu melempar mayat monster itu menjauh lalu membakar dengan kekuatannya.

"Harusnya nggak gue tolongin aja lo tadi, biar kekuatan lo keluar." Ucap Junkyu.

Haruto menautkan alisnya, kebingungan untuk sekian kalinya. "Kekuatan? Emang keturunan Azkathana bisa pakek sihir tanpa tongkat sihir?"

"Lah, lo nggak bawa tongkat sihir? Kalung lo juga?" Haruto menggeleng.

Junkyu menganga, "INI NIH! GOBLOKNYA MENDALEM BANGET, PANTES DULU BAPAK GUE KEMUSUHAN SAMA RAJA AZKATHANA!"

"Emang harus ya pakek tongkat?" Tanya Haruto.

"Tongkat sih nggak harus, tapi kalung yang dikasih sama mama lo wajib dipakek setiap hari. Itu sumber kekuatan lo, memang sih nggak secara ilmiah. Tapi kalo lo pakek kalung itu lo bakal tambah kuat waktu nyerang lawan, ya intinya kalung lo itu nyawa buat lo mulai sekarang." Jelas Junkyu.
Seketika mata Haruto membulat, "NYAWA?! BERARTI NYAWA GUE ADA DITANGAN GENDRUWOWO DONG?!"

***

Kini Haruto dan Junkyu sedang berlarian menuju asrama anak trejo, mereka baru kembali dari hutan pada pukul 7 pagi. Dimana banyak wizard dan penghuni asrama berlalu-lalang seraya menatap aneh ke Junkyu dan Haruto. Entah bego atau tolol, mereka malah tidak menggunakan teleportasi dan memilih untuk langsung berlari.

"ADOH BANG JUNKYU, TUNGGUIN DONG! LO LARINYA CEPET BANGET BUSET!" Teriak Haruto seraya mencoba untuk mengejar Junkyu yang seperti kesetanan saat berlari.

Junkyu menulikan pendengarannya dan masih lanjut berlari, tak mengindahkan suara Haruto yang menyuruhnya untuk memperlambat kecepatan berlarinya.

Setelah sampai di tujuannya, Junkyu langsung saja mendobrak pintu kamar anak trejo yang masih lengkap penghuni karna belum waktunya untuk pergi ke sekolah sihir.

BRAK!

"ANJING!"

"OAS-TAGHFIRULLAH!"

"SEGAWON!"

"KIM JUNKYU!!" Teriak mereka bersamaan saat mengetahui siapa penyebab mereka terkejut dipagi hari.

Junkyu menyelonong masuk kedalam asrama lalu menggeledah laci meja miliknya guna mencari sesuatu, sedangkan Junkyu masih sibuk mencari sesuatu. Haruto datang ke asrama mereka dengan nafas yang tersenggal-senggal dan sedikit luka di alisnya yang mungkin disebabkan saat ia menghindari serangan dari monster.

Mᴀɢɪᴄ Lᴀɴᴅ | ᵗʳᵉᵃˢᵘʳᵉTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang