Awal bagi anak treasure setelah simulasi perang, mereka jadi berfikir, ini baru simulasi? Sudah sesulit ini? Bagaimana perang yang asli nanti?
Entahlah, Junkyu juga belum mengira nanti bagaimana perang aslinya. Yang pasti, mereka akan menjalani perang. Pastinya.
"Kapan kita mulai?" Tanya seorang lelaki kepada lelaki satunya.
"Not now, Ren. Kita harus sabar, gue juga mau negakin keadilan. Tapi kita mau apa kalo pasukan kita aja lebih sedikit dari para Demon? Sama aja cari mati kan? Lebih baik kita latih anak treasure dulu, itu lebih baik." Jawab lelaki satunya.
seseorang yang disebut 'Ren' tersebut menghela nafas nya, "Waktu kita nggak lama Jun. Mereka pasti bakal secepatnya ngambil salah satu antara lo sama David, inget itu."
"Iya."
***
Malam telah tiba, anak-anak treasure dan para keturunan sihir lainnya kini sedang makan malam seperti biasanya di aula alxzievd. Semuanya makan dengan lahap.
"Aelah To, lo belum makan berapa hari si buset? Pelan-pelan makannya goblok, sisain yang lain!" Tegur Jihoon kepada Haruto yang baru mengunyah makanannya.
Sebenarnya bukan hanya Haruto, Jeongwoo dan Junghwan juga melakukan hal yang sama. Namun karna yang Jihoon lihat hanya Haruto, jadilah ia menegur Haruto.
"Ya gimana ya bang, makanannya enak banget. Gue tiap hari makan mie mulu gara-gara kaga ada yang masakin dirumah. Lo tau kan nyokap gue yang biasa masakin gue udah gaada." Ucap Haruto yang tiba-tiba membuat suasana menjadi mellow.
Tiada angin tiada hujan tiba tiba Jeongwoo menyahut, "Ini perasaan lampu nyala semua deh. Tapi kok gelap ya?" Kata Jeongwoo.
Plak
Asahi memukul kepala Jeongwoo pelan, "Lo bisa serius bentar ngga si? Dasar buntut kumbang." Ujar Asahi.
"Ini nih, jenis jenis orang yang ngga pernah belajar Bahasa Inggris. Kumbang mah ngga punya buntut, upil semut!" Balas Jeongwoo tak mau kalah.
"Pelajaran IPA lah bego! Bahasa inggris mah yang sering dipakek di china!" Tambah Haruto.
Yedam yang ranking satu sejak kecil pun terdiam, "Gini nih. Jalanan rusak kalo dikasi nyawa, ngga mau ngalah padahal sama gobloknya." Gumam Yedam membuat manusia manusia disana terdiam. Suara Yedam memang cukup keras sih untuk menyadarkan mereka.
"Kalo kata gue sih gue nggak ikutan ya." Iring Doyoung dengan mulut penuh makanan.
Setelah mereka makan malam, anak treasure kembali ke asrama mereka. Lalu melepas jubah wizard dan mengganti dengan piyama, hari-hari mereka cukup melelahkan. Namun percaya lah, daripada dirumah, mereka lebih suka disini.
Tanpa alat digital, tanpa suara motor, dan tentu saja tanpa suara tetangga merenovasi rumah.
Lingkungan disini sangat asri, pohon-pohon yang biasanya tidak ada di dunia muggle tersedia di negeri sihir dengan jumlah ribuan.
Saat bulan purnama terjadi, tidak aneh jika suara-suara lolongan serigala terus terdengar. Karena para werewolf akan berubah wujud saat bulan purnama.
Auwww!
Suara lolongan serigala tiba-tiba terdengar. Junkyu terkejut, apakah malam ini bulan purnama akan terjadi?
"W-wait, barusan tadi suara serigala?" Tanya Jeongwoo yang paling takut dengan serigala.
"Iya, kayaknya diluar lagi bulan purnama deh." Ucap Hyunsuk seraya melihat ke luar jendela yang mengarah ke langit malam.
Yoshi sempat terdiam beberapa menit, "Salah satu dari kalian gaada yang dapet keturunan magiewolf kan?" Tanya Yoshi dengan nada paniknya.
"Gue keturunan magiewolf, kenapa emangnya?"
"WTF?! IKUT GUE SEKARANG-
PARK JEONGWOO!" Ucap Junkyu.
Junkyu harus menuntun Jeongwoo, sebelum terlambat.
***
𝙘𝙝𝙖𝙧𝙖𝙘𝙩𝙚𝙧 𝙪𝙣𝙡𝙤𝙘𝙠𝙚𝙙✔︎
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.