Heiress - Chapter 22.1

191 16 0
                                    

________________________________
____________________

C22.1 : Family Matters

____________________
________________________________

Playlist : Ariana Grande - The Way ft. Mac Miller

________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________________________

"Adikku yang pintar! Tu me manques tellement!" (*) Pekiknya girang sebelum memeluk Navhaniel singkat. Sama sekali tidak peduli kalau tindakannya barusan menarik perhatian. Harus kuakui aksen Perancisnya adalah aksen Perancis paling sempurna yang pernah kudengar. Lalu matanya yang indah menatap ke arahku. "Kau pasti Skyla. Mommy mengatakan kau sangat cantik saat menghadiri pesta ulang tahun Nave. Dan aku masih kesal pada adikku karena tidak menemuiku di acaranya sendiri."

"Sky, perkenalkan, perempuan tua ini adalah Cassandra Grayson yang agung." Tepat setelah Navhaniel menyelesaikan kalimatnya, erangan kesakitan keluar dari mulutnya karena Cassandra mencubit perutnya dengan keras. "Cassie!"

Aku tersenyum melihat interaksi keduanya. Jauh sekali dari dugaanku. Navhaniel dan Cassandra ternyata sangat dekat. Tidak ada formalitas diantara mereka meskipun di hadapan orang lain yang mana adalah aku layaknya hubungan keluarga para elite lain.

"Jangan hiraukan ucapan Nave, Skyla." Kata Cassandra. Senyum hangatnya menambah kecantikan kelas dewinya berkali-kali lipat. "Ayo kemari duduk di sebelahku. Kau boleh memanggilku Cassie." Sama seperti adiknya, kakaknya juga pemaksa. Aku belum bereaksi apa-apa saat tiba-tiba Cassandra sudah mengaitkan tangannya di lenganku dan membawaku duduk di kursi sebelahnya. "Jadi, ceritakan padaku seberapa buruk adikku dalam memperlakukan wanita."

"Astaga! Cassie! Yang benar saja!" Navhaniel yang duduk di hadapanku menggerutu.

Melihatnya seperti itu, memicu sesuatu yang keji dalam diriku. "Cukup buruk."

"Apa?" Cassandra menatap Navhaniel tajam. "Darimana kau belajar keburukan itu?" Lalu dia kembali menoleh ke arahku. "Terkadang Nave memang sangat menyebalkan. Kau bayangkan saja, dia pernah membuatku harus terbang dari Korea Selatan ke Long Island karena dia merengek padaku untuk membantunya keluar dari mansion. Saat itu Mommy sedang menghukumnya."

"Dihukum? Kenapa?"

"Nave memecahkan porselen berumur 500 tahun yang baru Mommy beli karena bermain golf di ruang keluarga mansion."

"Kau lihat kan Skyla, siapa yang kejam di sini. Itu hanya porselen. Dan aku ini darah mereka." Navhaniel membela diri.

Aku terkekeh mengabaikannya. Sama seperti Cassandra. Wanita muda menakjubkan di hadapanku ini sempat menyuruh Navhaniel untuk memanggil pelayan dan memesankan kami makanan sebelum dia kembali bercerita.

THIS FEELINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang