Heiress - Chapter 24.2

176 11 0
                                    

________________________________
____________________

C24.2 : Winter Wonderland

____________________
________________________________

Playlist : MNEK - Colour ft. Hailee Steinfeld

________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________________________

Setelah lebih dari 12 jam berada di udara, akhirnya suara pilot pesawat dengan lambang keluarga Grayson dan Spencers High School di kedua sisi ini terdengar di berbagai penjuru. Mengumumkan bahwa kami akan mendarat dalam lima belas menit.

Aku menutup majalah Vanity Fair yang sedari tadi kubaca, mengedarkan pandanganku ke sekitar. Memanjakan mataku dengan kemewahan interior bernuansa krem pesawat ini. Ada setidaknya 80 murid dan 2 guru yang akan ditentukan secara acak dalam setiap jet. Namun sejak dua tahun yang lalu, aku dan para sahabatku bisa dikatakan selalu mendapatkan 'acak' yang sama. Ya, tentu saja dengan koneksi.

Aku duduk di sofa utama berbentuk setengah lingkaran bersama Malika yang sedang memakai tabir surya pada wajahnya, Reyna yang sibuk dengan MacBooknya, Aleena yang tertidur, dan Karlyn yang sedari tadi mendumal sembari memainkan permainan di ponselnya. Nichole dan Emily duduk di kursi tunggal yang saling berhadapan dekat kami—entah membicarakan apa. Sementara para laki-laki berada di meja makan dekat dapur. Dari yang kuketahui saat memesan matcha hangat pada koki tadi, mereka sedang bermain kartu.

"Bagaimana dengan pembagian kamar?" Tanyaku pada Reyna. Membuat yang lain juga ikut menoleh padanya.

"Apa aku belum memberitahu kalian?" Reyna mengalihkan pandang dari layar MacBooknya. Menatap kami dengan satu alis terangkat. "Seperti sebelum-sebelumnya, kita memilih kamar lantai paling atas di sayap kanan yang berarti kamar bagian tengah harus diisi tiga orang mengingat kamar itu memiliki tiga ranjang. Jadi, Malika, Aleena, dan Karlyn di kamar tengah, Emily dan Nichole di kamar sebelah kiri, sementara aku dan Skyla di sebelah kanan."

"Kau sudah pastikan lantai itu bersih dari freshmen?" Nichole bertanya seolah itu adalah hal paling utama sebelum hal lainnya.

Aku tersenyum miring. "Tenang saja. Aku sudah memintanya pada Romeo sejak awal. Tidak ada freshmen sama sekali."

"Ada apa ini menyebut namaku?" Romeo tiba-tiba datang bersama para laki-laki. Langsung mengambil duduk di sofa sehingga membuat kami harus bergeser karena terlalu sempit.

"Tidak apa-apa. Aku hanya sedang memuji betapa kompetennya kau dalam menjalankan tugas." Kataku dengan senyum manis.

"Apa aku tidak salah dengar?" Suara Rhysand terdengar geli. "Kompeten? Yang benar saja! Pecundang adalah kata yang lebih cocok."

THIS FEELINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang