obat

10K 657 24
                                    

•••

malam harinya, Jeno pulang. jam menunjukkan pukul 2 malam, pria itu berjalan sempoyongan dalam keadaan mabuk bersama dengan seorang wanita ketika Jaehyun membukakan pintu, Jaehyun yang hampir terlelap di buat terjaga akibat bunyi bel yang di tekan beberapa kali.

Jaehyun mendesah berat, melihat Jeno yang terus saja mabuk, pemuda itu sama sekali tidak bisa di atur, sesuka hati berlaku semena mena.

apa yang akan Jaehyun katakan pada Donghae, jika Donghae datang kesini namun perilaku Jeno masih sama atau malah semakin bebas karna Jaehyun tidak bisa memantau setiap kegiatan pria itu.

memangnya dia babysitter Jeno, sampai 24 jam Jaehyun harus memantaunya terus, Jeno bukan lagi seorang bayi seharusnya sudah bisa berfikir sendiri.

"permisi, tuan aku akan mengatar Jeno ke dalam" wanita yang bersama Jeno itu meminta izin untuk masuk, memegang erat lengan besar Jeno, memapahnya sebagai penopang.

"Jeno, hentikan" bisik wanita tersebut, ketika tangan Jeno merambat masuk kedalam pakaiannya, Jaehyun memperhatikan kelakuan pasangan tersebut.

wanita itu menyuruh Jeno untuk berhenti, namun raut wajah ke enakannya sungguh munafik,

seperti jalang murahan.

"biar aku saja yang membawanya" Jaehyun buka suara.

"eh, tapi tuan. aku bisa merawatnya" wanita itu bersikukuh untuk masuk bersama Jeno, Jaehyun menarik kerah baju Jeno, menatap wanita tersebut dengan ketidak sukaan "pergi saja, biar aku yang mengurusnya" Jeno meracau tidak jelas, sementara wanita itu terlihat dongkol dan segera pergi dari sana.

dengan malas Jaehyun terpaksa memapah kembali tubuh berat Jeno masuk kedalam, sampai kapan Jeno akan mabuk,

pintu tertutup otomatis, terkunci hingga tidak bisa di buka jika bukan dari dalam.

Jaehyun membiarkan Jeno tergeletak di sofa, ia tidak meninggalkan Jeno seperti kemarin kali ini Jaehyun melangkahkan kakinya ke dapur untuk mengambil mangkuk besar berisi air hangat dan juga kain bersih.

pria itu kembali dengan semangkuk air hangat dan kain bersih, lalu meletakkannya diatas meja, Jaehyun menggulung lengan panjang piyamanya, meraih kain kering tersebut dan di celupkan kedalam mangkuk, memerasnya perlahan.

bersimpuh di samping tubuh Jeno, sembari melepaskan kemeja abu abu yang Jeno pakai, lalu mengusapkan permukaan kain yang sudah basah perlahan lahan, mengelap tubuh atas Jeno.

dengan telaten, tanpa menganggu Jeno yang sudah tertidur namun mulutnya masih meracau kemana mana.

tanpa banyak bicara Jaehyun segera menyelesaikannya, dan mengambil baju Jeno yang baru, mungkin dia memang harus membersihkan bagian tubuh atas pemuda itu saja, Jaehyun tidak mau di cap mesum jika dia membuka celana pria itu.

belum lagi respon seperti apa yang akan ia dapatkan jika Jeno tau.

membersihkan kekacauan yang ada, Jaehyun hendak membawa mangkuk itu kebelakang, namun semuanya urung dia menegang di tempatnya, tubuhnya terasa membeku bahkan bernafas bebas saja rasanya susah, tenggorokannya tercekat, tangan Jeno menggapai lengannya.

Jeno menggerang pelan, dan membuka mata perlahan lahan, pria itu duduk sambil memegang kepala, denyutan sakit di kepalanya membuat pria itu bernafas berat.

Jeno sadar sepenuhnya, pria itu menatap Jaehyun yang masih bersimpuh di lantai memegang sebuah kain.

"Hyung?" suaranya serak.

Jaehyun menoleh dan mengangguk "Mm?"

manik tajam itu terbuka sempurna, Jeno menyentuh dagunya, ibu jarinya bergerak menekan bibir bawahnya "buka mulutmu" ujarnya dengan pandangan sayu.

manik Jeno tidak setajam ketika dia benar benar sadar.

Jaehyun berdenging bingung, matanya mengerjap beberapa kali.

"lidah mu tak apa?" tanyanya.

butuh beberapa detik Jaehyun mencerna kalimat Jeno, apa yang terjadi pada anak ini, sepertinya Jeno terbentur sesuatu.

"Hyung?"

Jaehyun tersadar,

"tidak apa apa"

"maafkan aku, aku terlalu kasar-

pria itu merogoh kantung celanannya mengambil sesuatu yang dia simpan di dalam sana, lalu memperlihatkan pada Jaehyun- aku membelikan obat untuk luka di lidahmu" Jeno memberikannya kepada Jaehyun.

"terimakasih" Jaehyun menerimanya,

"jangan makan pedas nanti semakin bertambah, terimakasih sudah membersihkan tubuhku, aku ke kamar dulu, istirahatlah sudah malam" Jeno bangkit dari tempatnya sedikit kesusahan, Jaehyun segera membantunya, pria April itu menenteng pakaian kotornya, berjalan dengan kepala pening menuju kamar, Jaehyun terdiam memperhatikan punggung lebar pria itu.

Jaehyun menggengam obat luka dari Jeno untuknya, lelaki februari itu tidak bisa menyembunyikan senyumannya, bibirnya berkedut menahan senyuman.

kedua lesung di pipinya, terlihat sangat indah.

entah apa yang terjadi padanya hari ini, Jaehyun benar benar kebingungan, Jeno terlihat berbeda.

•••

Jaehyun hyung [Nohyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang