-14-

1.2K 170 7
                                    

Jennie sudah sembuh dari sakitnya dan sekarang dia benar benar bersemangat karena Limario mengirimnya pesan dan mengajaknya untuk ketemuan.

"Jen,apa kamu yakin kamu mau ketemu sama Limario?"tanya Dara yang memasuki kamar Jennie.

Jennie mengangguk"Iya Ma. Mungkin saja dia menyesal dan mau kembali bersama aku"

"Jangan seperti ini sayang. Dia sudah membuang kamu. Jangan terlalu berharap sama dia. Orang seperti dia tidak mungkin merasa menyesal"

"Tapi aku masih mencintai dia Ma"

"Cinta itu butuh pengorbanan. Lepaskan dia dari hati kamu agar kamu bisa melanjutkan hidup kamu tanpa bayangan dia"

"Nuna"Mashiho memasuki kamar Jennie"Chae Hyung sudah tiba"ujarnya

"Untuk apa Chaeyoung ada disini?"bingung Jennie

"Papa kamu yang meminta dia menemani kamu untuk ketemu sama Limario. Papa kamu tidak mau Limario sakiti kamu lagi"ujar Dara

"Aku bisa sendiri Ma. Lagian itu urusan rumah tangga aku"protes Jennie

"Ikutin saja apa yang Papa kamu maukan. Kalau Papa kamu sendiri yang menemani kamu,Mama tidak yakin Limario bakalan baik baik saja"ujar Dara

Jennie mengangguk pasrah"Ya sudah. Aku pergi duluan"pamitnya mengecup pipi sang Mama dan bergegas keluar.




"Selamat pagi"sapa Chaeyoung membukakan pintu mobil untuk Jennie

"Selamat pagi juga. Maaf karena sudah merepotkan kamu"sahut Jennie memasuki mobil Chaeyoung.

Chaeyoung ikut masuk kedalam mobil"Kamu tidak merepotkan kok. Lagian aku juga memang tidak sibuk si"

Dia akhirnya menjalan mobil itu"Limario mau ketemuan dimana?"tanya Chaeyoung

"Di CRP's Cafe"sahut Jennie"Dulu disana juga dia melamar aku. Mungkin sekarang dia mau kembali bersama aku"lanjut Jennie dengan antuasis

*CRP (Chaera Park's Cafe) doain saja ya:)

Chaeyoung hanya tersenyum tipis"Jangan terlalu berharap. Aku tidak mau kamu kembali terluka"ujarnya membuatkan Jennie terdiam.











Tidak butuh waktu yang lama,mereka akhirnya tiba di CRP's Cafe. Chaeyoung langsung saja mengikuti Jennie memasuki ruangan private di cafe itu. Hatinya sontak merasa sakit ketika menyadari kalau Sooyaa juga berada disana.

"Kenapa lo datang juga?"bingung Limario

Chaeyoung mendudukkan dirinya dibangku disamping Jennie"Disini ada setan jadi gue harus menjaga Jennie dari setan"sahut Chaeyoung datar. Dia beralih menatap Sooyaa"Hai mantan"sinisnya

Sooyaa hanya menatapnya dengan perasaan bersalah.

"Jadi,kenapa kamu mau ketemu sama aku?"tanya Jennie membuatkan perhatian Limario tertuju kepadanya.

Limario meletekkan satu amplop diatas meja"Itu surat cerai kita. Aku mau kamu menandatangani surat itu dengan segera"

Deg

Benar kata Chaeyoung. Tidak seharusnya Jennie terlalu berharap sama sesuatu yang tidak pasti. Sekarang hatinya malah semakin terluka dan dia tidak bisa menyembunyikan air matanya lagi.

"Aku tidak mau cerai sama kamu Lim. Hiks jangan ceraikan aku"isak Jennie

"Maaf Jen,tapi Sooyaa tidak mau dimadukan"sahut Limario

"Kalau dia tidak mau kenapa dia malah memilih suami orang?"sinis Chaeyoung

"Lo tidak perlu ikut campur Chae!"kesal Limario

"Kenapa gue tidak perlu ikut campur? Yang akan nikah sama elo itu mantan tunangan gue dan elo yang sudah mengambil dia dari gue!"sahut Chaeyoung tersulut emosi.

"Ck,itu gara gara elo tidak bisa memberi kebahagiaan buat Sooyaa makanya dia memilih gue!"ujar Limario memancing emosi Chaeyoung.

Chaeyoung mengepalkan tangannya dengan emosi. Dia harus tenang saat ini agar tidak ada keributan yang terjadi.

"Jen,tandatangan surat itu sekarang agar kamu bisa bebas dari manusia brengsek seperti dia!"ujar Chaeyoung dengan deep voice nya.

Dengan tangan yang gementar Jennie menandatangani surat perpisahan itu"Ingat Jen. Kamu itu sama sekali tidak berguna dan aku menyesal menjadikan kamu istri aku"ujar Limario.

"Jaga omongan elo brengsek!"marah Chaeyoung.

Limario tidak mempedulikan Chaeyoung dan beralih menatap Jennie"Minggu depan persidangan penceraian kita. Pastikan kamu datang!"datarnya"Ayo sayang"dia langsung menggandeng Sooyaa pergi dari sana setelah mengambil surat penceraiannya dari Jennie.

"Don't cry"Chaeyoung menghapus air mata Jennie"Tidak perlu menangisi cowok brengsek seperti dia. Air mata kamu berharga"

Tidak lama kemudian,tangisan Jennie terhenti. Chaeyoung mengusap mata sembab Jennie menggunakan jempolnya"Tunggu bentar ya"Chaeyoung bangkit dan berganjak keluar dari ruangan private itu.

Beberapa menit berlalu dan Chaeyoung akhirnya kembali dengan membawa donut bersama ice americano"Kamu belum makan bukan? Ayo dimakan"

"Kamu tidak makan?"tanya Jennie

"Aku sudah makan dirumah. Sekarang kamu habisin semua ini dan aku mau bawa kamu jalan jalan"

Jennie yang patuh langsung saja memakan makanannya itu dan sedetik kemudian dia tersenyum"Ini enak. Terima kasih Chae"

"Bagus lah kalau kamu suka"ujar Chaeyoung lega.

Dia fokus menatap Jennie. Bohong kalau dia bilang dia tidak terpesona sama sosok didepannya itu. Jiwa fanboy dia langsung memberontak"Gue fanboy yang beruntung nih" batinnya






  Tekan
   👇

Revenge Love✅Where stories live. Discover now