Lembar Dua

29.3K 4.7K 1K
                                    

Helow ngap, kita bertemu lagi bersama Mak Lala tercantekk menawan nan baik ranjin menabung 🤗

Jangan lupa boom komen sama vote ygy. Biar Mak Lala menjadi strong untuk update buat kalian 💪🔥🔥

Yang gak vote sama komen hamil!

.

HAPPY READING ANAK MAK LALA!

『••✎••』


"AAAAAAAAA! BUNDA,,, ADA KECOAAAA TERBANG!" teriak Jaemin histeris saat melihat kecoa yang berukuran jumbo terbang di langit-langit kamar mandi.

"Jaem, lo kenapa? Lo gak apa-apa kan?" terdengar suara Jeno yang mengetuk pintu.

"JANGAN TERBANG KESINI SETAN!" pekik Jaemin naik keatas wc duduk.

"Jaemin! Lo kenapa? Buruan buka pintunya" tidak ada respon dari Jaemin.

"BUNDA PENGEN PULANG!"

"Sialan ni anak" Jeno bersiap-siap mendobrak pintu kamar mandi yang terkunci itu.

Brak!

"Lo kenapa sih Jaem?" tanya Jeno melihat Jaemin yang berdiri di wc ketakutan.

"Jen, di pundak lo" Jaemin menunjuk kearah pundak cowok itu.

"Apa? Pundak gue kenapa?"

"Ada kecoa Jeno!"

Jeno menoleh melihat kearah pundaknya, dan melihat kecoa berukuran jumbo tadi hinggap di pundak lebarnya.

"AAAAAAA KECOA KECOA! AMIT-AMIT YA ALLAH ITU KECOA JELEK BENER!" Jeno ikut berdiri di atas wc bersama Jaemin, mereka saling berhimpitan.

"Lalalala... Senangnya dalam hati, kalau-" tampak sosok Haechan lewat depan kamar mandi, dan mendapati Jaemin dan Jeno ketakutan diatas wc.

"Lo berdua kenapa anjir? Mesra-mesraan di kamar mandi, mana peluk-pelukan segala" sambung Haechan.

"Pala lo peang. Tuh, liat. Ada kecoa sebesar megalodon terbang-terbang" balas Jeno.

Haechan mengambil semprotan pembunuh kecoa, lalu menyemprotkan kearah kecoa itu. Hewan itu jatuh di lantai tak berdaya, dan mungkin sebentar lagi akan mati.

"Mampus lo kecoa jelek, untung ada ultramen Haechan" puji Jaemin.

『••✎••』

"Kak Njun, lagi masak apaan?" tanya Jisung dari arah meja makan.

"Masak kayu sama batu" jawab Renjun sibuk dengan masakannya.

"Bohong, itu masak mie"

"Udah tau pakek nanya" sungut Renjun.

"Bikinin Jisung juga ya kak, makasih" Jisung beranjak pergi meninggalkan area dapur.

"Kurang aja ya lo main nyuruh-nyuruh" Renjun mencoba merendam amarahnya.

Di ruang tengah sudah ada Chenle, Mark, Jeno, dan Haechan. Dan Jaemin lagi sibuk menormalkan mentalnya habis ketemu kecoa terbang tadi.

"Sung, ambilin tas gue dong" perintah Mark.

"Ampun deh, Jisung baru dateng udah disuruh-suruh aja" gumam Jisung.

Jisung melangkah masuk kedalam kamar Mark, mencari tas yang diminta Mark. Setelah menemukannya ia langsung memberikannya kepada Mark.

"Makasih" ucap Mark sambil tersenyum.

"Ye" balas Jisung singkat.

Jisung mengambil duduk di samping Chenle yang sedaritadi sibuk dengan ponsel genggamnya.

"Le"

"Hustt... Jangan ajak gue ngomong, gue belajar jadi cowok dingin"

Jisung terdiam cengo dengan ucapan Chenle. Kali ini ia beralih melihat Jeno.

"Kak Jen" panggil Jisung kepada Jeno.

"Kenapa, Sung?" tanya Jeno.

"Gak apa-apa sih, cuman pengen ngetes masih nyaut apa enggak"

"Kurang asem"

"Gimana Mark? Udah ada kabar dari rumah sakit?" tanya Hechan melihat Mark gelisah.

Mark menggelengkan kepalanya.
"Belum ada."

"Lah, siapa yang sakit?"

"Mamanya si Mark masuk rumah sakit" Haechan menjawab pertanyaan Jisung.

"Terus, kak Mark bakal pulang kampung dong"

"Iya, gue harus pulang buat ngerawat nyokap"

Tiba-tiba Jisung mengubah ekspresinya menjadi sedih.

"Kenapa muka lo, Sung? Kebelet boker" ucap Jeno.

"Jisung sedih bang bukan kebelet boker" sela Jisung.

"Owalah, ngomong dong"

"Kak Mark bakal ninggalin Jisung sama anak-anak lain."

"Gue cuman pulang kerumah Sung, bukan pulang ke yang Maha Kuasa"

"Lo berangkat kapan bang?" ganti Chenle bertanya.

"Besok"

Segitu dulu aja ygy.
Maaf karena ceritanya penuh ke prikan mereka.

Jadi silahkan tinggalkan jejak.

Lanjut gak nieh?

7 ANAK KOSAN [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang