Lembar Duabelas

13.9K 2.5K 440
                                    

Helow ngap, kita bertemu lagi bersama Mak Lala tercantekk menawan nan baik ranjin menabung 🤗

Jangan lupa boom komen sama vote ygy. Biar Mak Lala menjadi strong untuk update buat kalian 💪🔥🔥

Yang gak vote sama komen hamil!

.

HAPPY READING ANAK MAK LALA!

『••✎••』

"Kak Jaemin, ngent*t itu apa?" tanya Jisung dengan muka polos. Jaemin katar-ketir mau jawab.

"HEH! SIAPA YANG NGAJARIN NGOMONG KAYAK GITU?! MASIH BOCAH JUGA!" bukan malah jawab Jaemin malah ngegas.

"Tadi Jisung dengar kak Echan ngomong gitu sama kak Nono. Jadi, Jisung tanya sama kak Jaemin."

"HAECHAN! JENO! KESINI LO BERDUA!" teriakan Jaemin menggema.

Mereka bedua datang menghampiri Jaemin dan Jisung diruang dapur.

"Ngomong apaan sih? Perasaan gue gak ngomong apa-apa." kata Haechan.

"Iya, gue juga." sambung Jeno.

"Lo berdua ngomongin aneh-aneh kan sama Jisung. Ngaku lo berdua!" gertak Jaemin.

"Ngomong apa sih? Ora mudeng gue."

"Sung, bilang lo denger apa tadi." ucap Jaemin frustasi.

"Tadi kan kak Echan sama kak Nono ngomong ngent*t. Jisung gak tau artinya, jadi Jisung tanya sama kak Jaemin. Terus, kak Jaemin marah-marah." jelas Jisung seadanya.

"Denger sendiri kan!" tekan Jaemin lagi.

Mereka berdua pura-pura tidak dengar dengan penjelasan Jisung. Perasaan mereka bahas gituan cuman berdua di depan teras, kenapa tiba-tiba Jisung bisa tau? Jangan-jangan nguping.

"Aduh... Perut gue mules." Jeno memegangi perutnya layaknya orang sakit perut.

"Oh, iya. Gue ada janji sama Pak RT suruh bersihin kandang monyetnya, gue pergi duluan ya, hahah!" giliran Haechan pergi begitu saja dengan alasan epic. Padahal Pak RT gak melihara monyet.

Jaemin hanya menggeleng-gelengkan kepalanya pening.

"Sung, kalau mereka ngomong kayak gitu gak usah diikutin, mereka bisa merusak kepolosan yang lo jaga selama ini. Tapi lo lebih ke goblok sih, masa gituan lo gak tau."

"Emang apa kak artinya? Jisung pengen tau."

"Gak usah! Masih bocah!"

"Jisung udah gede."

"Masa." ledek Jaemin.

"Kak Jaemin ngent*t." Jaemin kaget dan langsung mengelus dadanya. Ternyata gini di katain sama anak polos yang gak tau apa-apa.


『••✎••』

"BANG BOTAK! BELI BAKSO!" teriak Haechan kepada tukang bakso yang lewat depan kosan.

Tukang bakso itu menoleh lalu berhenti tepat di hadapan Haechan. Nama tukang baksonya, Taeil.

"Mau berapa bungkus dek?" tanya abang itu.

"Satu bang." jawab Haechan.

"Berapa?" tanya Taeil sekali lagi.

"SATU BANG! SATU!" Haechan mulai ngegas jawabnya.

"Oh, tujuh."

"TURUNAN HAJI BOLOT EMANG BUDEG!"

"Saya belum haji dek, doain aja tahun depan bisa haji."

"Allahuakbar, sabarkan lah Haechan dari si botak ini." Haechan menenangkan dirinya agar tidak emosi.

Baksonya beneran di bikin tujuh dong. Padahal Haechan cuman bawa duit sepuluh ribu.

"Gue mau satu bang, satu! Ya Allah, Ya Robby."

"Kok adeknya malah sholawatan, buruan bayar."

"Bodoamat, gue mau beli satu!" ucap Haechan mengambil satu bakso dan memberikan uang sepuluh ribu itu.

"Loh, dek. Kok cuman satu yang di ambil? Terus yang ini gimana?"

"MAKAN SENDIRI AJA SONO!" pekik Haechan masuk kedalam kosan.

"Emang kucing makan bakso, dek?"

Haechan mengacak-ngacak rambutnya frustasi setelah berdebat dengan tungkang bakso. Udah botak, budeg lagi.

『••✎••』

Semua personil tujuh anak kosan tengah bersantai di warung mang Kun. Mereka bosen di kosan mulu.

"APA INI MISKAH! MANG KUN JUALAN IKAN CUPANG!" heboh Jaemin saat melihat ikan cupang di dalam akuarium.

"Cuman pajangan, gak gue jual." sahut mang Kun.

"Jual aja mang, nanti biar Chenle yang beli." ucap Mark.

"Enak aja, enggak akan gue jual sama siapapun. Apalagi sama anak-anak kayak kalian yang tingkahnya persis reog, bisa masuk rumah sakit jiwa." kata mang Kun.

"Gak masuk akal banget ikan masuk rumah sakit jiwa." heran Jisung.

"Eh, Jen. Gue kemarin lihat si Karina jalan sama cowok lain." mulai deh Haechan.

"Serius lo?" ucap Jeno.

"Beneran, kemarin gue lihat dia pegangan tangan sama ngelus-ngelus pipi cowok itu. Pengen banget gue samperin terus gue tonjok itu muka si cowoknya, karena dia mau ngambil pacar temen gue."

"Cowoknya pakek kaos hitam?" tebak Jeno.

"Iya, kok lo bisa tau?"

"ITU GUE GOBLOK!"

Hampir ada gelud susulan antara Haechan dan Jeno yang membuat warung mang Kun roboh.




Segitu dulu aja ygy.
Maaf karena ceritanya penuh ke prikan mereka.

Jadi silahkan tinggalkan jejak.

Lanjut gak nieh? Coba spam komen dulu kalau mau lanjut.

7 ANAK KOSAN [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang